Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan alasan pertemuan Prabowo Subianto dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono semalam dalam rangka membahas masalah Papua.
Menurut Fadli, Prabowo adalah orang sangat memahami warga Papua termasuk masalah yang membelit Papua.
“Jangan lupa dulu ketika ada satu persen keuntungan Freeport ditutup masyarakat lokal itu adalah usul dari Pak Prabowo tahun 96 kalau tidak salah. Sehingga masyarakat di sekitar Freeport termasuk suku Kumooro dan beberapa yang lain itu mereka mendapatkan benefit ya karena diperjuangkan oleh Pak Prabowo untuk mendapatkan satu persen dari keuntungan Freeport,” kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Wakil Ketua DPR ini melanjutkan, Prabowo sangat berperan membantu kehidupan masyarakat sekitar PT Freeport.
“Pak Prabowo sangat konsen tentu saja dengan persoalan Papua dan kita ingin terjadi segera pemulihan keamanan dan ketertiban dan kedamaian di sana,” kata Fadli.
Meski demikian, terkait isi pertemuan Hendropriyono dan Prabowo, Fadli mengaku tidak tahu persis apa saja yang dibahas kedua tokoh tersebut.
Prabowo Subianto dalam pertemuan di kediaman Hendropriyono, Kamis (5/9) malam mengatakan semua pihak harus mencari solusi konstruktif. Dia mengajak semua pihak mendukung pemerintah. Menurutnya kepentingan nasional di atas segalanya.
“Semua kita cari sesuatu yang konstruktif lah. Kita ingin, yang saya serukan adalah kita harus kompak mendukung pemerintah dalam soal kedaulatan, tidak ada perbedaan pandangan. Saya kira semua bersatu. Saya kira demikian,” jelas Prabowo.
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik serta sarana dan prasarana produksi PT Solo Manufaktur Kreasi, Kabupaten Boyolali, yang dikenal luas dengan produk Esemka, Jumat (6/9). Menanggapi produksi massal mobil buatan dalam negeri ini, pimpinan DPR merespon positif.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengusulkan agar Presiden Joko Widodo bisa menjadikan mobil Esemka yang baru diresmikannya sebagai kendaraan dinas kepresidenan. “Kalau gitu Pak Jokowi seperti yang saya bilang waktu itu juga, ganti dong dengan mobil Esemka yang dibangga banggakan. Saya kira itu spiritnya akan bagus, kan udah diproduksi, ganti dulu pakai mobil Esemka,” kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
Sebab apabila Kepala Negara menjadikan mobil Esemka sebagai kendaran dinas akan berdampak positif dan luas bagi masyarakat terhadap penggunaan mobil tersebut.
Terkait dengan predikat produk nasional ini, Fadli berharap ada penjelasan detil mengenai konten yang ada di dalam mobil Esemka. Sebab, sejumlah pihak masih meragukan apakah kandungan material dalam mobil benar-benar diproduksi dari dalam negeri. “Saya baca Esemka itu tidak ada kaitannya dengan Esemka-nya Pak Jokowi ya dan Esemka yang diresmikan sekarang ini bukan mobil nasional. Jadi mungkin merknya saja kali sama. Kita lihat kontennya itu mobil Esemka dalam negeri atau mobil yang dibangun di Indonesia, saya dengar banyak partikel komponennya itu bukan komponen lokal,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Keputusan pemerintah membatasi sementara masuknya WNA ke Papua pasca serangkaian kerusuhan pada Agustus lalu mendapat dukungan tegas dari DPR RI.
Disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, pembatasan masuknya WNA itu adalah upaya memulihkan keamanan dan ketertiban di Papua, sekaligus memastikan tak terjadi apa-apa pada warga asing.
“Sementara ini saya kira wajar itu dilakukan demi keselamatan mereka (WNA) sendiri,” ujar Fadli di Jakarta, Jumat 6 September 2019.
Di sisi lain, Fadli mengkritiki kebijakan bebas visa masuk Papua yang diterapkan pemerintah sebelumnya. Ia menilai kebijakan itu terlalu terburu-buru dan tidak melewati kajian-kajian mendalam.
Menurut Fadli, harusnya pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan bebas visa, kecuali untuk kegiatan pariwisata maka bisa dimaklumi. Namun, jika di luar kepentingan pariwisata, maka pemerintah wajib melakukan seleksi ketat terhadap WNA yang akan masuk Papua.
“Mungkin ada pihak yang ingin melakukan sesuatu di luar keinginan kita, terutama memberitakan hal yang tak benar,” kata Fadli.
Seperti diketahui sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mewakili Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melakukan pembatasan terhadap masuknya WNA ke Papua. Pemerintah beralasan, pembatasan itu untuk mencegah masuknya provokator yang berpotensi memperburuk suasana panas di Papua dan Papua Barat.
House of Representatives of the Republic of Indonesia (DPR RI) has backed the policy of restricting foreigners in Papua adopted by the government following an anti-racism rally that caused a riot on August 29. “It is probably reasonable for now if the government limits the access of foreigners to Papua for their safety,” Deputy Speaker of DPR RI Fadli Zon stated here on Friday.
That is not the sole reason for the policy to be implemented, Zon said.
He believed that the earlier visa-free policy in Papua was imprudently implemented and could undergo some reassessments. “What is the purpose of the policy? If it is only for tourism we should keep supporting it.”
However, if foreigners are coming to Papua for purposes other than tourism they should be screened carefully.
“There are probably some parties who want to conduct some unpleasant stuff, such as broadcasting fake news,” Zon remarked.
Even then, Coordinating Minister for Political Legal and Security Affairs Wiranto confirmed that the government had only restricted and not banned foreigners in Papua.
“Later, once the situation in Papua becomes conducive, which means when peace returns, we will let all foreigners come in. They can tour Raja Ampat as usual, allowing Indonesia to earn foreign exchange. There have never been any restrictions before but we are sorry that we have to do it for now,” Wiranto added.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta pemerintah untuk bertindak lebih tegas jika memang ada dugaan keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan yang terjadi di Papua.
“Apakah itu oknum atau orang-orang yang sengaja menyusup ke dalam kerusuhan itu, seharusnya ada penindakan yang tegas,” katanya, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan ada satu proses hukum yang harus ditegakkan karena menyangkut wilayah kedaulatan Indonesia.
Termasuk soal masuknya warga negara asing (WNA) ke Papua yang jika memang disengaja untuk terlibat dalam peristiwa kerusuhan Papua adalah sebuah pelanggaran terhadap hukum di Indonesia.
“Mestinya pemerintah bisa lebih tegas di dalam menindak,” kata Fadli.
Sebelumnya, Wiranto membenarkan keterlibatan dan konspirasi Benny Wenda, The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) terkait demo di Papua.
Konspirasi tersebut betul terjadi, lanjut Wiranto, yang kemudian mendorong terjadinya demonstrasi yang anarkis di Papua dan Papua Barat.
“Itu ada, bukan mengada-ada. Karena ada, Kapolri melapor ke saya. Jadi, sudah jelas sekali adanya campur tangan luar dan dalam, ya,” katanya.
Benny Wenda saat ini sudah bukan warga negara Indonesia (WNI) dan sudah mendapatkan status kewarganegaraan tetap dari Inggris.
Pemuda Tani Indonesia menggelar kegiatan Jambore Nasional di Gunung Geulis Camp Area Bogor, Jawa Barat 28-29 Agustus 2019 dengan menghadirkan ratusan peserta dari Pengurus Daerah Pemuda Tani dan Mahasiswa Pertanian.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Fadli Zon menyampaikan bahwa regenerasi petani adalah perhatian penting bagi HKTI dan Pemuda Tani Indonesia.
“Kami ingin mendorong pemuda agar tidak malu menjadi petani, seperti yang dilakukan oleh anak muda Korea Selatan berani mengambil inovasi dan berlomba-lomba menjadi petani dengan penghasilan ratusan ribu dolar per bulan,” katanya dalam keterangan pers yang dikirim, Sabtu (31/8/2019)
Dia menambahkan masyarakat korea selatan telah meninggalkan Konvensional Farming menjadi Smart Farming dan sudah menuju Digital farming langkah-langkah ini yang harus kita contoh dan di inovasikan untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.
Sandiaga Uno selaku pemateri yang mewakili pengusaha sukses indonesia menyampaikan pemuda harus mengedepankan silaturahim, bermitra agar mendapatkan umur panjang dan rezeki melimpah, yang kedua bersyukur untuk mendapatkah berkah dalam hidup dan yang ketiga adalah disiplin dengan 4 “AS” yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja Ikhlas.
Tantangan pertanian kedepan adalah perubahan iklim ekstrim sehingga anak muda harus berani mengabil peran inovasi untuk menyelamatkan pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
“Harapan saya petani muda dapat tumbuh menggantikan generasi tua. Kita hilangkan mitos bahwa petani itu tua dan miskin, kita harus ciptakan keadaan bahwa menjadi petani itu keren,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menstimulus pemuda Indonesia terkhusus pemuda tani untuk berani mengambil dan mewujudkan perannya sebagai Agen of change, Agen of Development dan Agen of modernization dimulai dari tingkat pedesaan.
Generasi muda RI harus diperkenalkan secara aktif dengan profesi petani. Jumlah petani muda saat ini terus menurun. Petani dinilai bukan sebagai profesi yang menjanjikan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon dalam Jambore Nasional di Gunung Geulis Camp Area Bogor. Acara ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari Pengurus Daerah Pemuda Tani dan Mahasiswa Pertanian dari berbagai daerah.
“Regenerasi petani adalah perhatian penting bagi HKTI dan Pemuda Tani Indonesia, kita ingin mendorong pemuda agar tidak malu menjadi petani,” kata Fadli, dalam keterangannya, Jumat malam, 30 Agustus 2019.
Fadli menekankan Korea Selatan yang bisa jadi rujukan terkait petani pemuda yang berhasil. Negara tersebut mampu membuat inovasi dengan menempatkan petani sebagai profesi berpenghasilan ratusan ribu dolar perbulan
Bagi dia keberhasilan ini karena faktor masyarakat Korea Selatan yang sudah meninggalkan konvensional farming menjadi smart farming.
“Dan sudah menuju digital farming, langkah-langkah ini yang harus kita contoh dan diinovasikan untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia,” tutur Wakil Ketua Umum Gerindra itu.
Sementara, dalam acara tersebut hadir pula Sandiaga Uno. Sebagai pengusaha nasional, ia berpesan pemuda harus mengedepankan 4 ‘AS’ dalam hidup yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
Kondisi pertanian Indonesia yang tak sudah lama tak swasembada pangan seharusnya menjadi tantangan pemuda Indonesia. Pemuda yang ada di desa diharapkan setidaknya berani mengambil pilihan hidup sebagai petani.
Sandiaga tak menampik profesi petani penuh tantangan saat ini karena tak menjamin finansial di tengah kondisi perekonomian seperti sekarang. Data menyatakan 60 persen lebih petani di Indonesia saat ini berada dalam usia di atas 45 tahun atau bukan muda.
“Harapan saya petani muda dapat tumbuh menggantikan generasi tua. Kita hilangkan mitos bahwa petani itu tua dan miskin, kita harus ciptakan keadaan menjadi petani itu keren,” tuturnya.
Pemuda Tani Indonesia menggelar kegiatan Jambore Nasional di Gunung Geulis Camp Area Bogor, dengan menghadirkan ratusan peserta, yang terdiri dari pengurus daerah Pemuda Tani dan Mahasiswa Pertanian dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, menyampaikan, regenerasi petani merupakan perhatian penting bagi HKTI. Pemuda Tani Indonesia, harus mendorong pemuda agar tidak malu menjadi petani.
“Seperti yang dilakukan oleh anak muda Korea Selatan (Korsel) berani mengambil inovasi dan berlomba-lomba menjadi petani dengan penghasilan ratusan ribu dolar perbulan,” kata Fadli Zon, Sabtu (31/8/2019).
Fadli menambahkan, masyarakat Korsel telah meninggalkan conventional farming menjadi smart farming. Bahkan, saat ini pertanian sudah menuju digital farming.
“Langkah-langkah ini yang harus dicontoh dan diinovasikan untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia,” tandas Fadli Zon.
Sandiaga Uno selaku pemateri yang mewakili pengusaha sukses menyampaikan, pemuda harus mengedepankan silaturahmi, dan bermitra agar mendapatkan umur panjang dan rezeki melimpah.
“Kedua, banyak bersyukur untuk mendapatkah berkah dalam hidup. Ketiga, disiplin dengan 4 ‘AS’ yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas,” terang Sandiaga.
Menurut Sandiaga, tantangan pertanian kedepan adalah perubahan iklim. Sehingga, anak muda harus berani mengabil peran inovasi untuk menyelamatkan pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
“Harapan saya, petani muda dapat tumbuh menggantikan generasi tua. Kita hilangkan mitos bahwa petani itu tua dan miskin, kita harus ciptakan keadaan bahwa menjadi petani itu keren,” kata Sandiaga.
DPR RI menggelar Pesta Rakyat dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI dan HUT ke-74 DPR RI. Salah satu lomba di Pesta Rakyat ini adalah Lomba Panjat Bambu Betung yang berlangsung secara meriah. Sebanyak 74 bambu betung disiapkan, karena bertepatan dengan usia Indonesia dan DPR RI, yakni 74 tahun. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat membuka lomba ini mengatakan, lomba panjat bambu betung ini telah digelar sebanyak lima kali.
“Kita menyelenggarakan panjat bambu betung pertama kali pada tahun 2015. Pada waktu itu, dalam rangka 70 tahun Indonesia Merdeka, kita sediakan 70 bambu. Tahun 2016 sejumlah 71 bambu dan sekarang 74 bambu dalam rangka HUT ke-74 DPR RI,” ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Fadli berharap lomba ini dapat terus berlangsung sampai dengan HUT RI dan HUT DPR RI yang ke-100 dengan jumlah 100 bambu.
Pada kesempatan tersebut, politisi Partai Gerindra itu menuturkan alasan di balik pelaksanaan lomba panjat bambu yang sengaja menggunakan bahan dari bambu betung dan justru bukan dari pinang. Fadli mengungkapkan, jika dilakukan lomba panjat pinang, pohon pinang saat ini semakin langka jumlahnya.
“Kenapa bambu betung, karena kalau panjat pinang, pohon pinang semakin langka. Pohon pinang itu adalah pohon yang harus kita tunggu tumbuhnya sampai 15-16 tahun. Sementara, bambu betung cukup 3 tahun dan setelah ini bambunya masih bisa dipakai untuk hal lainnya. Tapi kalau pinang, sayang sekali karena itu pohon yang sangat langka dan sulit untuk ditumbuhkan dengan cepat,” ungkap Fadli.
Lebih lanjut Fadli berharap, Lomba Panjat Bambu Betung ini sekaligus dapat mensosialisasikan bambu betung bagi masyarakat yang sangat bermanfaat dan mudah tumbuh tanpa harus menunggu dalam waktu yang lama. Tak hanya itu, melalui lomba ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran setiap peserta dalam kesadaran ramah lingkungan.
“Sehingga, kita menyelenggarakan panjat bambu betung ini juga bagaimana mensosialisasikan bambu bagi masyarakat yang sangat bermanfaat dan mudah. Serta, bambu ini sangat friendly dan juga ramah lingkungan. Ini yang kita dukung dari penggunaan bahan bambu betung,” tandas Fadli sembari berpesan kepada setiap peserta ‘Pesta Rakyat’ ini untuk terus memiliki rasa nasionalisme, menjaga demokrasi, dan terus berkomitmen dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Semoga, lomba panjat bambu pada HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT ke-74 DPR RI bisa mencerminkan bahwa kita sebagai rakyat terus mempunyai komitmen bagi NKRI dan juga demokrasi kita,” pungkas Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) ini.
Usai sambutan, acara Lomba Panjat Bambu Betung kemudian dilanjutkan dengan prosesi pengikatan atribut pita untuk perwakilan peserta lomba yang secara simbolis langsung dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Perwakilan peserta lomba yang beruntung untuk pertama kali mendapat pengikatan pita tersebut adalah peserta kelompok lomba nomor 4.
Kemudian, pengikatan atribut pita kepada perwakilan peserta yang lainnya oleh Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, Ketua Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI Ibu Bambang Soesatyo, Pengurus PIA Ibu Grace Fadli Zon, dan jajaran Direksi Bank Mandiri, dilanjutkan foto bersama dengan seluruh peserta.
Acara kemudian dibuka dengan menghitung mundur secara seremoni pada hitungan ketiga, dengan meniup terompet dan pembunyian sirine tanda dimulainya panjat bambu betung. Para peserta yang berjumlah total 74 kelompok itu pun dengan antusias saling berlomba memanjat bambu betung untuk mendapatkan hadiah.
Perlombaan Panjat Bambu Betung akhirnya menemukan juaranya. Peserta kelompok yang tampil sebagai pemenang untuk mendapatkan hadiah utama adalah Peserta Kelompok Nomor 5 yang berasal dari Kemandoran, Jakarta Selatan. Perwakilan peserta pun mengaku puas dengan acara ini dan berharap perlombaan yang sama dapat diselenggarakan kembali dengan jumlah hadiah yang lebih besar ke depannya.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, membuka perlombaan panjat bambu betung, Sabtu (31/8/2019).
Perlombaan tersebut merupakan rangkaian kegiatan HUT DPR RI ke-74.
Berdasarkan pantauan, bambu betung yang disediakan berjumlah 74, sama seperti umur DPR saat ini.
Ditemui usai membuka acara, Fadli menjelaskan alasan pemilihan bambu betung untuk dijadikan ajang perlombaan.
Karena, orang-orang selama ini lebih populer dengan lomba panjat menggunakan batang pohon pinang.
Sebagai inisiator, Fadli mengatakan bambu betung tersebut ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali usai dipakai untuk lomba.
“Semakin ke sini pinang kita ini semakin langka, karena pinang itu adanya di hutan, sayang sekali kalau kita menebang pohon pinang untuk panjat pinang, karena untuk pohon pinang cukup lama kita menunggu, kalau tidak salah lebih dari 15 tahun,” ungkap Fadli.
“Sementara kalau bambu betung ini ramah lingkungan, dan kalau setelah menggunakan ini bisa dipakai untuk membuat saung, balai atau yang lain, malau pinang itu biasanya terbuang,” sambung Fadli.
Lebih lanjut, Fadli mengatakan perlombaan panjat bambu betung telah digelar sejak perayaan HUT DPR ke-70.
Saat itu, kata Fadli, DPR meraih rekor MURI karena sebagai inisiator penggunaan bambu betung menggantikan pohon pinang.
Untuk itu, Fadli berharap perlomban panjat bambu betung semakin populer karena ramah lingkungan
“Jadi kita berharap panjat bambu betung ini semakin populer di masyarakat,” pungkas Fadli.