Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali menelurkan karya lewat sebuah buku. Kali ini, Fadli meluncurkan buku berjudul ‘Kata Fadli’.
Peluncuran buku ‘Kata Fadli’ digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/4/2019). Buku ‘Kata Fadli’ merupakan catatan-catatan kritis Fadli selama menjabat sebagai pimpinan DPR periode 2014-2019.
“Buku ini sebenarnya adalah kumpulan ucapan-ucapan, kemudian rilis-rilis pendek, komentar-komentar terhadap berbagai macam peristiwa dari hari ke hari selama 4,5 tahun,” kata Fadli.
Dia mengatakan buku ‘Kata Fadli’ berisikan komentar dirinya terhadap berbagai isu bangsa. Waketum Gerindra ini membahas isu politik hingga ekonomi dalam bukunya. Fadli pun menegaskan catatan-catatan ini dibuatnya berdasarkan data.
“Sebuah kompilasi dari berbagai macam isu, dan isu-isu itu saya tanggapi secara spontan. Dan Tentu berdasarkan juga data. Data-data ini adalah data-data yang ketika itu saya komentari,” ujar dia.
Dalam acara peluncuran ini, turut hadir sejumlah tokoh. Di antaranya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, ahli ekonomi Rizal Ramli, peneliti LIPI Siti Zuhro, dan budayawan Betawi Ridwan Saidi.
Kesibukan di politik tak membuat Wakil Ketua DPR Fadli Zon melalaikan hobinya menulis. Politikus Gerindra itu baru saja menyelesaikan buku berjudul Asmujiono: Pengibar Merah Putih di Puncak Everest.
Asmujiono saat aktif sebagai anggota Kopassus berhasil mencapai puncak Mount Everest pada 1997. Saat itu pula Asmujiono langsung mengibarkan Sang Dwiwarna di puncak tertinggi Bumi sekaligus mengumandangkan takbir.
Fadli mengatakan, perjuangan Asmujiono bersama Tim Merah Putih mencapai puncak Mount Everest bukanlah hal mudah. Dalam kondisi lemah, haus dan lapar, pria asal Malang itu harus mampu bertahan dalam suhu minus 50 derajat celsius.
“Keberhasilan Asmujiono bersama Tim Merah Putih telah menorehkan prestasi bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia tercatat sebagai tim pertama yang berhasil mencapai puncak Everest,” ujar Fadli dalam peluncuran buku biografi Asmujiono itu di Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (14/4).
Fadli menambahkan, biografi Asmujiono menguraikan perjuangan seorang prajurit TNI dalam menjalankan tugas dan menjaga harga diri Indonesia. Karena itu Fadli mengharapkan biografi Asmujiobo bisa menjadi pegangan bagi masyarakat Indonesia khususnya para pendaki sipil dan militer.
“Buku itu setidaknya mengingatkan kembali bagaimana perjuangan anak bangsa untuk mengharumkan Indonesia. Proses penulisan buku ini yaitu dengan melakukan wawancara kepada Asmujiono, serta menggunakan sumber sekunder dari berbagai literatur baik berita, buku dan film,” tutur Fadli.
Pada kesempatan sama Asmujiono mengatakan, Ekspedisi Mount Everest diprakarsai oleh Prabowo Subianto semasa masih menjadi Danjen Kopassus. “Ini adalah misi kebangsaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia,” kata Asmujiono.
Menurutnya, Tim Merah Putih mendahului kontingen Malaysia yang sejak lama sudah berada di Nepal untuk melakukan pendakian. “Malaysia telah mempersiapkan diri selama dua tahun, jauh lebih lama dibandingkan dengan Tim Indonesia yang melakukan persiapan cuma enam bulan,” ujar mantan personel Kopassus itu.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon kembali meluncurkan buku berjudul Asmujiono: Pengibar Merah Putih di Puncak Everest. Buku yang diterbitkan oleh Fadli Zon Library memuat kisah tentang sosok Asmujiono pasa Minggu 14 April 2019.
Asmujiono, seorang prajurit kelahiran Malang, Tumpang berhasil mencapai puncak Everest dengan kondisi lemah, lapar, dan haus menghadapi udara dingin Everest minus 50 derajat celcius. Dengan menyerukan takbir dan menyanyikan lagu Padamu Negeri, pada 26 April 1997 berhasil menancapkan bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Puncak Himalaya. Keberhasilan 22 tahun lalu tersebut langsung menggemparkan dunia pendakian Internasional.
“Keberhasilan Asmujiono bersama Tim Merah Putih telah menorehkan prestasi bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk Kawasan Asia Tenggara, Tim Indonesia tercatat sebagai tim pertama yang berhasil mencapai puncak Everest,” ungkapnya dalam keterangan pers yabg diterima Kantor Berita Radio Nasional RRI, Senin (15/4/2109).
Diskusi yang dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, komunitas pendaki, media, dan masyarakat Kab Bogor, berjalan dengan hangat. Asmujiono menceritakan kisahnya saat detik-detik mencapai puncak Everest. Menghadirkan Narasumber diantaranya Dr Fadli Zon, Asmujiono, Medion, Ripto (Mapqla UI), Rudi dan didampingi oleh Nissa Rengganis sebagai moderator.
“Ekspedisi Mount Everest yang diprakarsai Danjen Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto adalah misi kebangsaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia,” kata Asmujiono”. Tim Indonesia bahkan mendahului Malaysia yang sejak lama sudah berada di Nepal untuk melakukan pendakian. Malaysia menyusul di 23 Mei 1997 dimana Tim Jiran itu telah mempersiapkan diri selama dua tahun, jauh lebih lama dibandingkan dengan Tim Indonesia yang hanya mempersiapkan enam bulan” jelas Asmujiono.
Asmujiono adalah salah seorang anggota Kopassus yang terpilih dari rangkaian seleksi ketat Tim Nasional Ekspedisi Everest Indonesia. Untuk masuk menjadi Tim Nasional Ekspedisi Everest bukan hal mudah. Mulai dari proses latihan fisik yang berat hingga kesiapan mental yang kuat. Selain itu, mereka juga harus cepat beradaptasi dengan perbedaan cuaca dan iklim dari iklim tropis ke iklim dingin.
Ekspedisi Tim Everest adalah gagasan dari Prabowo Subianto. Prabowo menyeleksi kandidat-kandidat terbaik yang bisa mendukung Tim Nasional Ekspedisi Everest. Ia juga mengumpulkan beberapa juniornya di Kopassus dan teman-teman yang tergabung dalam pecinta alam kampus seperti Mapala UI, Wanadri, Rakata, dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Dalam penutup diskusinya, Fadli Zon menegaskan “Keberhasilan Asmujiono bersama Tim Merah Putih telah menorehkan prestasi bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk kawasan Asia Tenggara, Tim Indonesia tercatat sebagai tim pertama yang berhasil mencapai puncak Everest” tegas Fadli Zon.
“Buku ini setidaknya akan mengingatkan kembali bagaimana perjuangan anak bangsa untuk mengharumkan Indonesia. Proses penulisan buku ini yaitu dengan melakukan wawancara kepada Asmujiono, serta menggunakan sumber sekunder dari berbagai literatur baik berupa berita, buku dan film.
“Diterbitkannya buku biografi ini menjadi penting bagi masyarakat Indonesia khususnya para pendaki sipil dan militer. Buku ini melihat perjuangan seorang prajurit dalam menjalankan tugas dan memperjuangkan harga diri bangsa Indonesia” ungkap Fadli Zon.
Fadli Zon melihat Asmujiono adalah sosok inspiratif. Ia anak yatim piatu dan kehidupannya sangat sederhana tapi mampu jadi orang pertama Indonesia bahkan Asia Tenggara yang mencapai Everest. Perjalanan hidupnya keras dan sangat berliku. Tekad, semangat dan daya juang mencapai cita-cita telah menjadi pendorong keberhasilan Asmujiono.
Waketum Gerindra, Fadli Zon mengkampanyekan visi misi prabowo Subianto soal petani.
Hal tersebut tampak melalui akun Twitter @fadlizon pada Minggu (14/4/19).
Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon mengatakan bahwa petani harus memproduksi beras agar masyarakat Indonesia bisa makan real food bukan e-food.
“Petani harus memproduksi padi-beras supaya kita bisa makan “real food” bukan e-food.
Diketahui, debat kelima capres 2019 telah berlangsung pada Sabtu (13/4/19) di Hotel Sulthan, Jakarta.
Saat debat bertema ekonomi, calon presiden Joko Widodo bertanya apa yang akan dilakukan rivalnya, capres Prabowo Subianto, untuk mengembangkan e-sport jika terpilih dalam Pilpres 2019.
Pertanyaan itu dilontarkan Jokowi dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.
“Pertanyaan kami singkat, apa yang akan bapak Prabowo lakukan dalam rangka pengembangan ekonomi digital, dalam hal ini pengembangan e-sport, mobile legend kedepan,” tanya Jokowi saat sesi pertanyaan terbuka.
Lantas Prabowo memberikan jawaban.
“Saya memfokuskan nanti kebijakan-kebijaan saya dalam hal-hal yang mendasar, yang menjawab kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Tingkatkan produksi pertanian, tingkatkan penghasilan bagi petani. Lidungi penghidupan dan penghasilan nelayan,” kata Prabowo.
“Tingkatkan kualitas hidup buruh, guru honorer. Itu yang saya akan fokus. Digital-digital itu bagus. Tapi rakyat kita butuh swasembada pangan. Pangan dalam harga terjangkau. Kita harus turunkan harga. Rakyat kita sedang susah. Kita harus jaga kekayaan Indonesia. itu yang akan saya fokus,” tambah Prabowo.
Tak hanya itu, Subianto mempertanyakan kebijakan capres petahana Joko Widodo yang kerap kali mengizinkan impor komoditas.
Prabowo menjawab pertanyaan dari moderator mengenai daya beli petani dan nelayan yang rendah. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan agraris.
“Justru disini letak masalah di mana saya singgung ekonomi kita salah arah,” kata Prabowo.
“Pak Jokowi sudah berkuasa selama 4,5 tahun. Kenapa terus mengizinkan impor? Petani hancur,” tambah dia.
Prabowo juga mempertanyakan langkah Jokowi yang menggenjot pembangunan infrastruktur dalam empat setengah tahun terakhir.
Menurut dia, kebijakan menggenjot infrastruktur itu justru membuat impor komoditas semakin marak. “Malah dengan infrastruktur barang dari luar masuk Indonesia. Bukan barang Indonesia ke luar,” kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Sandiaga kritik soal impor produk halal.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengkritik Indonesia sebagai negara yang impor produk halalnya cukup besar.
“Sebagai negara pengimpor produk-produk halal, kita nomor empat terbesar,” ujar Sandiaga dalam debat kelima yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Menurut Sandiaga, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya menempati posisi sebaliknya, yakni negara pengekspor produk halal.
Lagipula banyak produk halal di Tanah Air yang potensial untuk diekspor ke negara lain.
“Kami yakin dengan semangat, kita dapat memperkuat produksi kita, produk-produk halal kita bisa merajai.
Jangan kita terus dibanjiri produk impor,” ujar Sandiaga. Untuk mencapai hal itu, Sandiaga mengatakan bahwa kuncinya ada pada menciptakan ekosistem yang baik dalam hal perekonomian syariah, bukan hanya sekadar keuangan syariah.
Selain itu, akan didukung pula dengan kebijakan finansial yang baik sehingga perkembangan ekonomi syariah semakin baik.
Politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng tampak enggan menanggapi lebih lanjut soal sosok caleg yang namanya sudah tercoblos di surat suara Malaysia.
Meski begitu, Andi Mallarangeng justru mengungkap perihal latar belakang partainya membongkar kasus pencoblosan surat suara di Malaysia tersebut.
Hal tersebut berbeda dengan Fadli Zon yang terlihat memberikan komentarnya terkait sosok caleg yang namanya sudah tercoblos di surat suara Malaysia.
Kasus surat suara yang sudah tercoblos di Malaysia itu membuat heboh khalayak.
Salah satu nama caleg yang kabarnya telah tercoblos di surat suara di Malaysia adalah Davin Kirana.
Nama Davin Kirana pertama mencuat setelah adanya video yang viral soal surat suara di Malaysia.
Nama Davin Kirana diduga dalam surat suara di Malaysia sudah tercoblos.
Sebelumnya akun Faceook Media Informasi Prabowo memposting video penggerebekan surat suara tercoblos.
Seorang pria mereka saat menemukan sejumlah plastik dan karung yang berisi surat suara yang diduga sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah jika calon presiden Prabowo Subianto disebut menyerang Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat debat.
Prabowo sempat menyalahkan presiden-presiden sebelum Jokowi terkait kegagalan perekonomian negara.
“Saya kira enggak ada (maksud menyinggung SBY). Maksudnya bukan seperti itu. Jadi tidak perlu disalahartikan. Jadi apa yang disampaikan Pak Prabowo itu bagaimana kita dari dulu sampai sekarang mempunyai garis linier dengan perintah konstitusi kita,” ujar Fadli saat ditemui di lokasi debat, Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.
Fadli mengatakan, pernyataan Prabowo tersebut merupakan peringatan bagi seluruh pemimpin negeri agar tak menyimpang saat menjalankan perekonomian negara.
“Jangan menyimpang ekonomi kita untuk kepentingan nasional bukan untuk kepentingan orang asing, bukan kepentingan segelintir orang. Tapi kepentingan kemakmuran rakyat, itu intinya,” papar Fadli.
“Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo. Mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik, saya kira itu yang diingatkan,” lanjut dia.
Prabowo sebelumnya menilai kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo.
“Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar pesiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur. Ia menilai berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Hal itu, menurut Prabowo, belum terlihat saat ini. Ia menilai perekonomian Indonesia saat ini justru menguntungkan pihak asing.
“Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun. Tapi kita harus berani mengkoreksi diri. Kita salah arah. Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok yang dalam 40 tahun hilangkan kemiskinan,” lanjut Prabowo.
“Kita harus contoh berani belajar dari yang hebat. Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan kita semua. Jadi ini salah jalan. Kita harus kembali ke Pasal 33,” lanjut dia.
Partai Demokrat (PD) heran pada sikap Prabowo Subianto yang justru menyerang presiden sebelumnya di debat kelima capres-cawapres. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta PD tak salah mengartikan.
“Maksudnya bukan seperti itu jadi tidak perlu disalahartikan,” ujar anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Fadli menjelaskan, Prabowo tak bermaksud menafikan capaian-capaian presiden sebelumnya, termasuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut dia, Ketum Partai Gerindra itu hanya mengingatkan.
“Yang disampaikan Pak Prabowo secara garis besar kita mengingatkan bukan menafikan yang menjadi achievement. Kalau prestasi dan achievement kan sudah kita akui tapi ada tentu ada kekeliruan yang terjadi. Saya kira semangat kita meneruskan yang baik dari semua presiden. Itu sebetulnya yang disampaikan Pak Prabowo,” tuturnya.
“Tetapi kita mengingatkan kembali ekonomi kita kembali berpijak pada yang diperintahkan konstitusi kia yaitu pasal 33 UUD 45. Bumi air yang terkandung di dalamnya dikuasai negara utk sebesar-besar kemampuan rakyat. Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik saya kira yang diingatkan,” sambung Fadli.
Sebelumnya, PD mempertanyakan debat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan Jokowi-Ma’ruf Amin. PD mengaku heran kenapa Prabowo menyerang SBY.
“Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?” kata Wasekjen PD Rachlan Nashidik melalui akun Twitter-nya, @RachlanNashidik, Sabtu (13/4/2019).
Kritik tersebut dilontarkan PD lantaran Prabowo yang malah menyinggung presiden sebelumnya di debat. Prabowo dalam debat kelima menyebut persoalan ekonomi dan deindustrialisasi yang menimpa Indonesia merupakan kesalahan semua pihak. Secara khusus Prabowo menyebut itu sebagai kesalahan presiden-presiden sebelum Jokowi.
“Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener. Itu pendapat saya,” kata Prabowo.
Jelang masa tenang, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memiliki sejumlah kegiatan.
Fadli menyebut Prabowo akan berkonsolidasi dengan para pimpinan parpol yang mengusungnya.
“Ada sejumlah kegiatan, konsolidasi dengan pimpinan parpol,” ujar Fadli Zon, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Selain itu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menuturkan Prabowo juga akan meresmikan masjid miliknya. Masjid itu, kata dia, dibangun di Padepokan Garuda Yaksa di Bogor.
Prabowo juga disebut Fadli akan bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh dalam masa tenangnya.
“Pak Prabowo akan meresmikan masjid beliau, pak Prabowo membuat masjid di Padepokan Garuda Yaksa di Bogor. Sekaligus bermunajat dan ada beberapa kegiatan lain yang cukup banyak untuk silaturahim dengan eberapa tokoh,” kata dia.
Lebih lanjut, disinggung mengenai hasil sejumlah survei yang mengatakan kubu 02 masih kalah dari kubu petahana, Fadli enggan memikirkan itu.
Menurutnya, hal itu tak serta merta membuat pihaknya akan kalah dalam Pilpres 2019. Apalagi ia mengacu pada kontestasi politik di Amerika saat Hillary Clinton diprediksikan akan menang dari Donald Trump, namun kalah pada akhirnya.
“Di Amerika saja, 85 persen kemungkinan Hillary akan menang itu satu hari sebelumnya (pemilu). Tapi apa yang terjadi, Donald Trump menang. Jadi saya kira saudara-saudara nanti akan lihat pak Prabowo yang akan menang telak,” tukasnya.
Fadli menanggapi keputusan Ustaz Abdul Somad yang mendukung Prabowo. Ia mengaku makin hormat terhadap sosok yang tak haus harta dan jabatan tersebut.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan dukungannya kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Keputusan ini mendapat respon dari berbagai pihak termasuk Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon.
Fadli Zon mengaku dirinya semakin hormat dengan sosok Ustaz Abdul Somad.
Ia juga bersyukur memiliki sosok Ustaz yang menurutnya luar biasa tersebut.
Lebih lanjut, Fadli Zon menilai UAS tidak haus akan harta, politik maupun jabatan.
Hal tersebut diungkapkannya melalui cuitan di akun Twitter pribadi miliknya @fadlizon, Jumat (12/4/2019).
“Alhamdulilah akhirnya UAS mendukung P @prabowo. Tp bukan sekedar dukung, beliau memberi hadiah istimewa, minyak wangi oud n tasbih serta dua permintaan yg luar biasa. Semakin hormat n bersyukur kita punya ulama spt UAS, tak haus harta, politik n jabatan. #UASPilihPrabowo”
Untuk diketahui, dalam dialog ekslusif Prabowo dan Ustaz Abdul Somad yang diunggah di kanal Youtube TV One pada Kamis (11/4/2019), UAS menyatakan dukungannya kepada Prabowo.
Ustaz Abdul Somah bahkan mengajukan dua permintaan kepada Prabowo.
Saat kelak Prabowo menjadi presiden, UAS tak ingin diundang ke istana.
Hal kedua, UAS tak ingin dirinya diberikan jabatan apapun oleh Prabowo.
“Pertama: Jangan bapak undang saya ke istana, biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan, karena memang saya dari awal dari sana.
Saya orang kampung, saya masuk hutan ke hutan.”
“Kedua, jangan Bapak beri saya jabatan, apapun.
Pada awalnya ia bercerita mengenai perjalanan dakwahnya ke seluruh penjuru nusantara.
Dalam perjalanan tersebut, para jamaah kerap kali mengangkat dua jari sebagai simbol pasangan calon presiden dan calon wakil presdien nomor urut 02.
UAS tak ingin tabligh akbar yang dihadirinya berubah menjadi ajang politik.
Oleh sebab itu, selalu ada Panwaslu dan Bawaslu dalam setiap kegiatannya.
“Kalian kan punya jari sepuluh. Kenapa yang diangkat cuma dua?” kisah UAS saat memperingatkan jamaahnya.
Hal itu juga terjadi saat UAS mengajak para jamaah untuk bershalawat.
Tiap diajak bershalawat, jamaah justru kembali mengacungkan dua jari.
“Nanti ketika saya sampaikan ‘mari kita bershalawat’, kan untuk merubah suana. Shalallahu ‘ala Muhammad, umat begini lagi,” kisah Ustaz Abdul Somad sambil mengacungkan dua jari menirukan jamaahnya.
UAS kemudian menyampaikan jika beberapa daerah yang telah dikunjunginya selalu terjadi hal tersebut.
“Rata-rata. Dari mulai ujung Aceh sampai ke Pulau Madura, sampai ke Sorong. Jadi, saya melihat ini, umat sedang berharap besar pada bapak. Itu yang saya lihat,” jawab UAS.
Melalui video tersebut, Ustaz Abdul Somad juga menceritakan perjalannya hinga akhirnya menjatuhkan dukungan kepada Prabowo.
Selain mengikuti ijtima’ ulama, Ustaz Abdul Somad mengaku mencari ulama yang batinnya suci untuk meyakinnya pada ijtima’ ulama yang jatuh kepada Prabowo.
UAS mengaku dirinya sempat khawatir tertipu oleh Prabowo.
Setiap bertemu dengan ulama, ia tak pernah menanyakan kekhawatirannya tersebut.
Para ulama yang ditemuinya dapat membaca isi hati UAS.
“Saya biarkan dia baca hati saya, ngerti nggak dia, ketika datang saya dekatkan telinga kepada dia, dia bilang ‘Saya mimpi lima kali ketemu dia’ saya tanya ‘dia, siapa?’, Prabowo,” kata UAS menceritakan dialognya dengan ulama tersebut.
Mimpi yang dialami ulama tersebut sebanyak lima kali itulah yang membuat Ustaz Abdul Somad yakin bahwa itu datang dari Allah.
“Kalau mimpi satu kali bisa jadi dari setan, lima kali dia mimpi dia lihat Bapak. Ini signal dari Allah,” lanjutnya.
Beberapa ulama lain yang ditemui juga membisikkan hal serupa kepada Ustaz Abdul Somad.
Mendapati pendapat para ulama itu, Ustaz Abdul Somad merasa bahwa dirinya diberi amanah untuk menyampaikannya sebelum pilpres.
Ustad Abdul Somad mengaku merasa lega setelah menyampaikan dukungannya kepada Prabowo.
“Plong, malam ini saya bisa tidur lelap,” aku Ustaz Abdul Somad.