Blog

Gerindra: Warga DKI Akan Tetap Pilih Jokowi

Gerindra: Warga DKI Akan Tetap Pilih Jokowi


VIVAnews – Partai Gerindra tidak khawatir dengan dukungan banyak partai kepada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada Jakarta putaran kedua mendatang. Gerindra optimis warga Jakarta tetap mendukung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang diusung bersama PDI Perjuangan.

“Rakyat Jakarta yang kosmopolitan dan dekat dengan akses informasi adalah pemilih cerdas,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, Minggu, 12 Agustus 2012.

Menurut dia, dukungan yang diberikan parpol-parpol itu mencerminkan pragmatisme politik. Sedangkan, tambah dia, sebagian besar warga Jakarta menginginkan perubahan yang lebih baik.

Warga Jakarta, kata dia, telah tahu rekam jejak masing-masing kandidat. Sehingga akan sangat mudah bagi mereka untuk menentukan pilihan antara Foke-Nara atau Jokowi-Ahok.

“Saya yakin Jokowi-Ahok justru akan semakin mendapat simpati warga Jakarta. Momentum ini sulit dibendung,” ujar dia.

Fadli Zon juga menyoroti isu SARA yang marak menjelang Pilkada putaran kedua digelar. Menurut dia, isu-isu SARA yang dilempar itu tidak akan mampu mempengaruhi warga Jakarta.

“Warga Jakarta sudah muak dengan kemunafikan yang dibungkus citra religius. Ini hanya memperalat agama dan etnis untuk kepentingan politik,” kata dia.

Fadli Zon: Warga Jakarta Sudah Muak dengan Kemunafikan

Fadli Zon: Warga Jakarta Sudah Muak dengan Kemunafikan


Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, partainya tidak merasa khawatir atas dukungan partai politik yang mayoritas mendukung incumbent Fauzi Bowo dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

“Jokowi-Ahok justru akan makin mendapat simpati dukungan rakyat Jakarta. Parpol hanya salah satu elemen pendukung, terutama karena ada syarat pencalonan, yang penting akhirnya adalah dukungan rakyat,” Fadli mengingatkan melalui rilisnya kepada Tribun, Minggu (12/8/2012).

Ditegaskan, rakyat Jakarta yang kosmopolitan dan dekat dengan akses informasi, adalah pemilih cerdas. Mereka, imbuh Fadli, tahu track record Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Mereka akan tentukan pilihan dengan mudah.

“Pilihan warga Jakarta itu secara garis besar adalah, keinginan untuk perubahan versus mempertahankan statusquo. Koalisi pragmatis versus koalisi rakyat,” tegasnya.

Sikap dukungan partai politik, menurut Fadli, mencerminkan pragmatisme atau idealisme dalam mendukung kandidat gubernur DKI. Isu-isu SARA yang berbau fitnah dan character assasination, katanya lagi, hanya akan mempertinggi tempat jatuh. Fadli kemudian mengingatkan, warga Jakarta sudah muak dengan kemunafikan yang dibungkus citra relijiusitas.

“Ini hanya memperalat agama dan etnis untuk kepentingan politik. Saya yakin Jokowi-Ahok justru akan semakin dapat simpati warga Jakarta. Momentum ini sulit dibendung, unstopable. Warga Jakarta sudah muak dengan kemunafikan,” kata Fadli yakin.

tribunnews.com

Banyak Parpol Mendekat ke Foke, Gerindra Tak Risau

Banyak Parpol Mendekat ke Foke, Gerindra Tak Risau

Partai Gerindra tak kuatir atas dukungan partai-partai lain terhadap pasangan kompetitor dalam putaran kedua pilkada DKI

Koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Partai Gerindra tak kuatir atas dukungan mayoritas partai terhadap pasangan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli atau Foke-Nara. Menurut Gerindra, masyarakat Jakarta cerdas dan menginginkan perubahan sehingga tak akan terpengaruh memilih calon yang diusung banyak partai.

“Partai Gerindra tak kutir atas dukungan partai-partai lain terhadap pasangan kompetitor dalam putaran kedua pilkada DKI, Jokowi-Ahok justru akan makin dapat simpati dukungan rakyat Jakarta,” demikian kata Wakil Ketua Umum partai Gerindra, Fadli Zon melalui pesan Blackberry, hari ini.

Dia mengatakan, partai politik hanyalah salah satu elemen pendukung, namun tak menjadi kepastian pilihan rakyat. Menurutnya, warga Jakarta kosmopolitan dan dekat dengan akses informasi sehingga bisa mencaritahu soal jejak rekam masing-masing calon gubernur.

“Pilihan warga Jakarta itu secara garis besar adalah keinginan untuk perubahan versus mempertahankan statusquo, koalisi pragmatis versus koalisi rakyat,” lanjutnya.

Pasangan yang didukung PDIP dan partainya, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Jokowi-Ahok dinilainya justru bakal mendapat perhatian warga meski hanya didukung dua partai. Fadli tak menampik gencarnya isu yang menyerang Jokowi-Ahok seperti isu SARA, namun nyatanya isu semacam itu untungnya tak lagi ampuh dipakai untuk mempengaruhi pemilih.

“Warga Jakarta sdh muak dg kemunafikan yg dibungkus citra religiusitas, ini hanya memperalat agama dan etnis untuk kepentingan politik,” tutupnya.

Kemarin, salah satu partai tengah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan petahana, Foke-Nara. Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan partai Golkar juga sudah merapat ke pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Sikap Pro Rakyat Bikin Gerindra Makin Populer

Sikap Pro Rakyat Bikin Gerindra Makin Populer


Secara mengejutkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masuk ke lima besar parpol terpopuler dari hasil survei yang digelar Litbang Kompas dan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut respon positif dari publik ini merupakan hasil dari konsistensi partai terhadap program pro rakyat.

“Gerindra punya posisi dan sikap jelas terhadap persoalan. Kami terus berusaha berpihak pada masyarakat,” kata Fadli Zon kepada detikcom, Rabu (8/8/2012) malam.

Fadli mencontohkan sejumlah sikap yang ditunjukkan Gerindra menyangkut isu yang menjadi perhatian publik. “Kami yang menolak gedung baru DPR, mendukung pengusutan mafia anggaran termasuk menolak kenaikan harga BBM,” sebut dia.

Selain kejelasan sikap, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Gerindra terus naik karena partai melakukan konsolidasi di tingkat bawah. “Kami terus melihat, melihat survei sebagai indikator persepsi masyarakat, kita lihat itu sebagai indikator positif,” ujar Fadli.

Dia menjelaskan elektabilitas partai terus naik karena Gerindra sudah mengantongi calon presiden yakni Prabowo Subianto. “Itu punya pengaruh. Mereka pilih Gerindra karena tahu siapa capres yang dipilih,” tuturnya.

Publik, kata Fadli membutuhkan sosok pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan. Prabowo dianggap memiliki kriteria tersebut. “Masyarakat butuh pemimpin yang seperti itu, pemimpin tegas dan keberpihakan pada masyarakat. Kami tetap optimis di Pemilu 2014 tapi kami tetap harus kerja keras,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei CSIS yang digelar pada 6 hingga 19 Juli 2012, Partai Golkar berada di posisi pertama dengan dipilih 18 persen responden, disusul PDIP (11,6 persen), Demokrat (11,1 persen) dan Gerindra (5,2 persen). Posisi kelima hingga kedelapan yakni PPP (3 persen), PKB (2,8 persen), PKS (2,2 persen) dan PAN (2 persen).

Sementara untuk calon presiden 2014, survei CSIS juga menempatkan Prabowo di urutan pertama dengan 14,5 persen suara. Disusul Megawati Soekarnoputri (14,4 persen), Jusuf Kalla (11,1 persen), Aburizal Bakrie (8,9 persen).

Fadli Zon Bikin Titiek Puspa Terharu

Fadli Zon Bikin Titiek Puspa Terharu


Penyanyi legendaris Titiek Puspa menghadiri acara reuni dan buka puasa Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) di Bibliotheque Restaurant, Sampoerna Strategic Square, Jumat malam, 3 Agustus lalu.

“Saya terharu sekali masih ada orang yang berminat mempunyai koleksi piringan hitam saya yang sangat jadul,” ujar Titiek Puspa, penyanyi segala zaman di tengah para alumni/lulusan FIB/FSUI di acara itu.

Piringan hitam milik Fadli Zon sebagai Ketua Iluni FIB UI sudah lama dimilikinya dan menjadi koleksi Fadli Zon Library selama ini. Kurang lebih ada sekitar 3.500 piringan hitam lagu-lagu Indonesia sejak 1930-an yang kini tersimpan di perpustakaannya.

Titiek Puspa ditodong untuk membubuhi tandatangannya di 15 piringan hitam lawas sejak 1950an. Selain piringan hitam, ada juga sejumlah kaset lama Titiek Puspa. Selain piringan hitam solo Titiek Puspa seperti “Si Hitam,” “Pita” atau “Aneka Gaja Titiek Puspa” keluaran Irama Record, juga lagu-lagu Titiek di Orkes Maja Serodja awal 1960-an. Titiek Puspa juga menyerahkan sebuah kacamatanya untuk disimpan di Fadli Zon Library.

Tanda tangan ini disaksikan oleh tokoh pers wanita Pia Alisjahbana pemilik Femina Group yang juga alumni senior FIB UI, Maestro biola Indonesia Idris Sardi, penyanyi Fryda, Ketua Iluni UI pusat Chandra Motik, serta Duta Besar Serbia Jovan Jovanovic sebagai tamu kehormatan.

Selain itu tokoh alumni FIB UI lain yang hadir adalah pendiri Mapala UI Herman Lantang, presenter Rosiana Silalahi, Dekan FIB Dr. Bambang Wibawarta, Irid Agoes, A. Dahana dan sekitar 150 orang kalangan akademisi. Panitia acara adalah penulis Linda Djalil dan presenter Irma Hutabarat.

Fadli Zon, sebagai penggemar suara emas Titiek Puspa juga mengakui betapa FIB sangat menghargai hasil karya para seniman Indonesia termasuk karya dua maestro, Titiek Puspa dan Idris Sardi.

“Ah tapi saya minder diundang ke sini, di tengah para ilmuwan padahal saya bukan apa-apa, ha-ha-ha!” ujarnya riang.

Muhammad Subhan
Public Relation
Rumah Budaya Fadli Zon – Rumah Puisi Taufiq Ismail
Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat
INDONESIA
www.rumahpuisi.com

kliping Koran

Waketum Gerindra Yakin Konstituen Golkar Akan Pilih Jokowi

Waketum Gerindra Yakin Konstituen Golkar Akan Pilih Jokowi


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak yakin sikap Golkar mendukung Fauzi Bowo (Foke) akan diikuti kadernya. Malah bisa jadi kader Golkar mendukung Jokowi.

“Saya kira itu sah-sah saja ya, dan wajar saja dalam politik. Justru mungkin itu akan memperkuat kandidat Pak Jokowi. Pencapaian calon Golkar di Pilgub DKI kemarin kan tidak seperti dalam Pileg. Artinya, sebetulnya pendukungnya sendiri belum tentu cocok dengan figur yang dipilihkan. Saya yakin walau Golkar mendukung ke sana, tapi konsituennya akan mendukung Jokowi,” kata Fadli saat berbincang dengan detikcom, Senin (6/8/2012).

Pada putaran pertama, menurut perhitungannya, banyak simpatisan parpol yang menyokong Foke-Nara memilih Jokowi. Dia menilai hal tersebut bisa saja terulang pada putaran kedua Pilgub DKI.

“Apalagi waktu itu Pak Ical juga tidak hadir di hari pencoblosan. Jadi kalau Golkar ke Pak Foke, sangat mungkin konstituennya malah memilih Jokowi,” katanya.

Lebih dari itu, menurut Fadli, figur lebih menentukan dalam gelaran Pilgub. Meski peran partai tak kalah vital dalam pengusungan kandidat.

“Saya kira orang akan lebih melihat figur. Orang akan melihat figur apakah punya integritas, kapabilitas, visi, dan track record yang baik. Dan mesin partai menentukan figur itu. Kalau hanya mengandalkan mesin partai tidak bisa. Pada akhirnya rakyat yang paling menentukan,” tegasnya.

Opnisi AS dan Singapura terhadap Prabowo positif

Opnisi AS dan Singapura terhadap Prabowo positif


Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menilai Amerika Serikat dan Singapura telah mengubah persepsi internasional kepada Ketua Dewan Pembina partai tersebut, Prabowo Subianto.

“Pemberitaan itu kan pandangan mereka (The Wall Street), sah-sah saja. Saya termasuk yang berharap persepsi internasional lebih imbang, supaya tidak ada salah persepsi atau salah komunikasi seperti di tahun 90-an itu,” ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, hari ini.

Pemberitaan tentang Prabowo di The Wall Street Journal dari New York, Amerika Serikat, menurt Fadli mengubah opini internasional terhadap mantan Pangkostrad era Soeharto ini. Fadli telah membaca dan menilai isi berita tersebut positif. “Saya sendiri terima korannya, ya cukup positif saya kira.”

Tak hanya Amerika Serikat, galangan opini positif terhadap Prabowo juga dilakukan Singapura. Mantan menantu Presiden ke-2 RI Soeharto ini diundang sebagai pembicara tunggal di Rajaratnam School of Strategic Studies, Singapura.

Prabowo juga diberi kesempatan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Menteri Luar Negeri Singapura George Yong-Boon Yeo, saat kunjungannya ke Singapura.

Dalam pertemuan, mereka membicarakan mengenai perkembangan situasi politik terakhir kedua negara. “Tidak dibicarakan pemilu atau pun kepentingan 2014,” kata Fadli.

HKTI : Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional HKTI 2010 – 2015


Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional HKTI 2010 – 2015 Auditorium Kementrian Pertanian Jakarta 6 Agustus 2010 ===================================================== Fadli Zon Library Jalan Danau Limboto c2 96 Jakarta – Indonesia P. 021 573 4382 F. 021 570 36243 E. contact@fadlizon.com E. contact@fadlizonlibrary.com More About Fadli Zon fadlizon.com http fb.com fb.com twitter.com fadlizonlibrary.com http hkti.org