Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon tidak berburuk sangka, dan memandang peristiwa kebakaran di DKI Jakarta sebagai musibah.
Pernyataan itu dilontarkan terkait berkembangnya isu politis dalam kebakaran yang marak terjadi di Jakarta.
“Masalah kebakaran, saya kira musibah ya, jelas,” ujar Fadli saat ditemui di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (28/8/2012).
Meski begitu, Fadli mengaku tetap heran dengan begitu banyaknya kasus kebakaran yang terjadi belakangan ini.
Menurutnya, itu tetap merupakan tanggung jawab Pemprov DKI untuk mencegah dan menanggulangi agar kebakaran tidak terulang.
“Masalahnya, kebetulannya terlalu tinggi. Masa sebulan ada 66 kejadian (kebakaran), kalau dibandingin di kota-kota lain tidak ada,” imbuhnya.
Fadli menilai, harus ada yang bertanggung jawab soal itu, dan terus berjuang dalam proses pencegahan, penanganan, dan penanggulangan bencana kebakaran yang marak.
“Harus ada tindakan pencegahan dan quick respons, pemadam juga harus ditarget berapa menit harus sampai lokasi, belum lagi PLN,” tuturnya.
Mengenai isu yang menyebut kebakaran memiliki kaitan dengan pilkada, Fadli menyatakan itu masalah yang kompleks.
“Masalahnya memang kompleks, apakah ada kaitannya dengan pilkada kita tidak tahu. Kalau masalah yang terbakar adalah kantung suara Jokowi, saya pikir Jokowi-Ahok menang di mana-mana, makanya di mana pun jadi kantung suara dia,” paparnya.
Saat ini, beber Fadli, yang perlu ditindaklanjuti adalah bagaimana para korban tetap bisa menggunakan hak pilihnya di Jakarta, meski akta kelahiran rusak atau terbakar.
“Yang jelas kita tidak ingin warga yang menjadi korban kebakaran tidak bisa memilih,” ucapnya. (*)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengaku tidak ambil pusing dengan penyebaran selebaran gelap yang menyerang Prabowo dan Ahok di Cipinang beberapa waktu lalu. “Kita tidak ambil pusing terhadap selebaran itu,” tandas Fadli saat ditemui di Balairung UI, Kampus UI Depok, Selasa (28/8/2012).
Fadli menambahkan, pihaknya tidak khawatir dengan beredarnya selebaran gelap ataupun kampanye-kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan Jokowi-Ahok maupun kepada Prabowo Subianto
“Karena memang itu tidak benar. Coba tunjukan diri, batang hidungnya, mereka ngumpet karena itu bukan sebuah kebenaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fadli menyatakan percaya bahwa pemilih Jakarta sudah bisa memilah-milah mana informasi yang bisa mereka percayai. Mereka, lanjut Fadli, tidak akan begitu saja mempercayai berbagai isu-isu yang dihembuskan untuk menjatuhkan pasangan Jokowi-Ahok.
“Saya kira pemilih kita makin cerdas, hal-hal macam itu gak akan mereka percayai begitu saja,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya selebaran gelap menghina kandidat wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beredar di kawasan Cipinang Indah II, di Jalan walet dan di Jalan Nuri sekitar Blok EE, Cipinang Indah II, Jakarta Timur.
Salah seorang pembantu rumah tangga di komplek tersebut Amah (26) membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kemarin ada 5 lembar amplop kembar yang terhampar di halaman rumah majikannya.
Berikut ialah tulisan yang tertera dalam surat edaran gelap tersebut:
“Prabowo Subiyanto Letjen TNI Purn Mantan Pangkostrad, di pecat dari TNI, ditolak masuk ke : Amerika Serikat, Uni Eropa, dll. Karena kejahatan HAM sekarang : Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dalang Tragedi Mei 1998. Kami etnis Tionghoa dianiaya, dirampok, toko dan rumah dibakar, dibunuh, istri dan anak-anak gadis diperkosa. Jangan lupakan itu!”
Dan yang ditujukan kepada calon wakil kepala Daerah Ibukota Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berisikan sebagai berikut :
“Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) penghianat! Karena ambisi kekuasaan, bekerja sama dengan prabowo. Ahok tidak merasakan penderitaan kita di Jakarta, ketika itu ia di Belitung. Mari kita tolak Ahok Penghianat!!!”. Pada kedua surat tersebut, tulisan dibuat dengan huruf kapital. Seperti yang terdapat pada foto diatas.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon meyakini warga Jakarta akan lebih memilih figur ketimbang partai politik saat pelaksanaan pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti.
“Mereka (warga Jakarta) ini kan kritis dan cerdas,” kata Fadli saat ditemui di Kampus UI Depok, Selasa (28/8/2012).
Terkait pengalihan dukungan partai-partai ke duet Foke-Nara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Fadli tetap optimis duet Jokowi-Ahok akan menang,
“Kalau masalah mereka partai besar, seharusnya kemaren yang menang kan pasangan dari partai besar yang menang di Jakarta,” ujar Fadli.
Fadli melanjutkan, pada gelaran demokrasi seperti pilkada yang paling menentukan adalah masyarakat yang memilih, mereka yang memiliki hak pilihlah yang menurutnya memegang peranan, bukan Partai politik.
“Yang menentukan kan tetap warga pemilih di Jakarta, jadi bisa saja partai menentukan dukungan tetapi dibawah pemilihnya beda,” ujar Fadli.
Seperti diketahui pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, PPP, Golkar, serta PKS mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, setelah pasangan calon yang mereka usung kalah pada putaran pertama.
Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun berulangkali menyebut dirinya seakan dikeroyok oleh partai-partai besar dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Terkait beredarnya selebaran yang menyerang Prabowo dan Ahok di Cipinang, Jakarta Timur, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut pelaku penyebaran selebaran tersebut merupakan pengecut.
“Saya kira menyebarkan selebaran gelap atau kampanye hitam, itu merupakan tindakan yang pengecut,” ujar Fadli Zon saat ditemui usai menghadiri acara Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) Mahasiswa Baru Universitas Indonesia, di Kampus UI, Depok, Selasa (28/8/2012).
Lebih lanjut, Fadli mengatakan dalam Pilkada selalu ada selebaran-selebaran gelap. Hal tersebut, lanjut Fadli, merupakan bentuk keputus-asaan.
“Biasanya mereka mentok dengan strateginya jadi malah menjelek-jelekkan orang, klasik itu sudah kuno,” tukas Fadli.
Seperti diketahui sebelumnya selebaran gelap menghina kandidat wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beredar di kawasan Cipinang Indah II, di Jalan walet dan di Jalan Nuri sekitar Blok EE, Cipinang Indah II, Jakarta Timur.
Salah seorang pembantu rumah tangga di komplek tersebut Amah (26) membenarkan hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa kemarin ada 5 lembar amplop kembar yang terhampar di halaman rumah majikannya.
Berikut ialah tulisan yang tertera dalam surat edaran gelap tersebut:
“Prabowo Subiyanto Letjen TNI Purn Mantan Pangkostrad, di pecat dari TNI, ditolak masuk ke : Amerika Serikat, Uni Eropa, dll. Karena kejahatan HAM sekarang : Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dalang Tragedi Mei 1998. Kami etnis Tionghoa dianiaya, dirampok, toko dan rumah dibakar, dibunuh, istri dan anak-anak gadis diperkosa. Jangan lupakan itu!”
Dan yang ditujukan kepada calon wakil kepala Daerah Ibukota Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berisikan sebagai berikut :
“Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) penghianat! Karena ambisi kekuasaan, bekerja sama dengan prabowo. Ahok tidak merasakan penderitaan kita di Jakarta, ketika itu ia di Belitung. Mari kita tolak Ahok Penghianat!!!”
Pada kedua surat tersebut, tulisan dibuat dengan huruf kapital. Seperti yang terdapat pada foto diatas. Sampai berita ini diturunkan, belum ada tindakan dari Panwaslu wilayah setempat, hal ini mungkin karena tidak ada warga yang melaporkan kejadian tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon optimistis peluang kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) semakin terbuka di putaran kedua Pemilukada DKI.
Keyakinan ini bukan tanpa alasan. Menurut dia, maraknya isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) serta kampanye hitam yang dialamatkan kepada Jokowi-Ahok, justru akan berdampak positif bagai pasangan yang didukung PDIP dan Gerindra ini.
“Isu SARA justru tak efektif dan menjadi bumerang sendiri bagi yang melakukannya, kami akan fokus mempertahankan momentum mengambil hati warga Jakarta,” ujarnya di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (28/8/2012).
Menjelang putaran kedua, 20 September nanti, justru iklan Jokowi-Ahok semakin banyak bermunculan di layar kaca. Namun demikian, Fadli membantah jor-joran menggenjot ongkos politik untuk mendulang suara lebih signifikan di putaran kedua.
“Ini keinginan pendukung, dan bagian visi misi, pendukung yang meminta jangan terlalu dibatasi, kami tetap berupaya dengan kerja keras, dukungan parpol juga maksimal,” tegasnya.
“Saya yakin Jokowi-Ahok di putaran kedua tetap unggul signifikan yakni 70-30 lawan incumbent, bukan berarti aliansi partai besar menang, hitung – hitungnya tak seperti itu, yang tentukan warga Jakarta, belum tentu elit mendukung, tapi konstituen juga akan mendukung,” tandasnya.
Song Writer : Kawendra Lukistian (Kawe) Lintas Tokoh Nasional yang mendukung : Prabowo Soebianto (Ketum DPN HKTI), Puan Maharani (Politisi/Putri Megawati), Mooryati Soedibyo (Pendiri Mustika Ratu), Yeni Wahid (Dir.Wahid Istitute/Putri Alm.Gusdur), Setiawan Djodi (Pengusaha/Musisi), Dewi Aryani (Politisi/Duta Reformasi Birokrasi), Putri K Wardhani (CEO Mustika Ratu), Fadli Zon (Direktur Institute for policy studies), Sosro Suryanto (Owner Sosro), Santi Mia Sipan (pengusaha Jati), Monica Kumalasari (Psychotherapist,Life coach @ Counselor), Bugi Satrio (Presenter Coach/TV producer), Indra Simarta (President Rotary Club Jakarta Menteng), Irlisa Rachmadiana (Founder Business review Megazine), Johan Tanubrata (National President Junior Chamber International “JCI” Indonesia), Para Puteri Indonesia 2011 (Selena Maria dkk), Adamas (Perwakilan Mahasiswa), PENTA BOYZ. dll. Music Team: Producer /Composser : Kawendra Lukistian (kawe) Music Director : Feros PUTIH Guitar : Ismail Haryadhi Keyboard/Piano : Andhika Surya (Jack Andhika) Bass : Stevi REPERKA Operator Enginer : Angga Mixing Mastering : BongQ Marcel (BIP) Video Clip Team: Producer : Bugi Satrio/Amiral Azhar Director : P. Asiyogo Camera Person : Robi Aditya Hardoyo Editor : Ryan Mintaraga ReUpload From : www.youtube.com ===================================================== Fadli Zon Library Jalan Danau Limboto c2 96 Jakarta – Indonesia P. 021 573 4382 F. 021 570 36243 E. contact@fadlizon.com E. contact@fadlizonlibrary.com …
Program komunikasi yang dibuat Jokowi-Ahok makin beragam saja. Berbarengan dengan munculnya game online ‘Selamatkan Jakarta’, kini pasangan cagub-cawagub DKI ini meluncurkan lagu berjudul ‘Namanya Juga Jakarta.’
Lagu yang berdurasi 5.24 menit itu juga turut dinyanyikan oleh sejumlah tokoh. Sebut saja Prabowo Subianto, Puan Maharani, Moeryati Sudibyo, Setiawan Djodi, Yenny Wahid dan Fadli Zon.
“Jakarta ibu kota tercinta. Jakarta membawa mimpi bangsa,” kata Prabowo yang menjadi prolog di awal lagu ciptaan Kawendra Lukistian ini.
“Namanya juga Jakarta harus bersih,” sambut Puan.
Lagu yang beredar di Youtube ini di-arrange dalam bentuk pop modern, namun tetap memasukkan unsur musik etnik. Namun, video klip lagu ini sepertinya belum muncul di dunia maya.
Berikut cuplikan lirik lagu ‘Namanya Juga Jakarta’
Prolog (free notation)…
1. Jakarta ibu kota tercinta
2.Jakarta Membawa Mimpi bangsa
3. Namanya Juga Jakarta Harus Bersih
4. Namanya Juga Jakarta Harus Nyaman dan tentram
5. Namanya Juga Jakarta Harus Jujur
“Ooohh.. Namanya juga Jakartaa…
Verse 1:
Kita bicara tentang jakarta , yang jadi simbol negeri tencinta
Kita selalu punya harapan, rentas masalah jadi senyuman..
Bridge 1:
banjir dan macet itu kelak teratasi..
Jakarta lebih bermakna dimata dunia
Birokrasi bersih dan melayani….
Reff:
Ooohh Namanya Juga Jakarta
Tentu Harus lebih Jujur dan Bersih
Ooohh Namanya Juga Jakarta
Selalu di perhatikan dunia..