Sikap Pro Rakyat Bikin Gerindra Makin Populer

Sikap Pro Rakyat Bikin Gerindra Makin Populer


Secara mengejutkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masuk ke lima besar parpol terpopuler dari hasil survei yang digelar Litbang Kompas dan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut respon positif dari publik ini merupakan hasil dari konsistensi partai terhadap program pro rakyat.

“Gerindra punya posisi dan sikap jelas terhadap persoalan. Kami terus berusaha berpihak pada masyarakat,” kata Fadli Zon kepada detikcom, Rabu (8/8/2012) malam.

Fadli mencontohkan sejumlah sikap yang ditunjukkan Gerindra menyangkut isu yang menjadi perhatian publik. “Kami yang menolak gedung baru DPR, mendukung pengusutan mafia anggaran termasuk menolak kenaikan harga BBM,” sebut dia.

Selain kejelasan sikap, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Gerindra terus naik karena partai melakukan konsolidasi di tingkat bawah. “Kami terus melihat, melihat survei sebagai indikator persepsi masyarakat, kita lihat itu sebagai indikator positif,” ujar Fadli.

Dia menjelaskan elektabilitas partai terus naik karena Gerindra sudah mengantongi calon presiden yakni Prabowo Subianto. “Itu punya pengaruh. Mereka pilih Gerindra karena tahu siapa capres yang dipilih,” tuturnya.

Publik, kata Fadli membutuhkan sosok pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan. Prabowo dianggap memiliki kriteria tersebut. “Masyarakat butuh pemimpin yang seperti itu, pemimpin tegas dan keberpihakan pada masyarakat. Kami tetap optimis di Pemilu 2014 tapi kami tetap harus kerja keras,” ujarnya.

Berdasarkan hasil survei CSIS yang digelar pada 6 hingga 19 Juli 2012, Partai Golkar berada di posisi pertama dengan dipilih 18 persen responden, disusul PDIP (11,6 persen), Demokrat (11,1 persen) dan Gerindra (5,2 persen). Posisi kelima hingga kedelapan yakni PPP (3 persen), PKB (2,8 persen), PKS (2,2 persen) dan PAN (2 persen).

Sementara untuk calon presiden 2014, survei CSIS juga menempatkan Prabowo di urutan pertama dengan 14,5 persen suara. Disusul Megawati Soekarnoputri (14,4 persen), Jusuf Kalla (11,1 persen), Aburizal Bakrie (8,9 persen).