Blog

Pesan Presiden SBY pada Prabowo Jelang Pilres 2014

Pesan Presiden SBY pada Prabowo Jelang Pilres 2014

Pesan Presiden SBY pada Prabowo Jelang Pilres 2014

Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/3/2013), juga membicarakan masalah politik, terutama Pemilu Presiden 2014.

“Beliau SBY katakan silahkan terus turun ke rakyat dengan baik. Siapa yang nanti dapat mandat dari rakyat, itu yang menentukan dari atas Tuhan.”
— Prabowo Subianto.

Prabowo mengaku bahwa Presiden sempat menyinggung rencana dirinya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014 . “Beliau (SBY) katakan silahkan terus turun ke rakyat dengan baik. Siapa yang nanti dapat mandat dari rakyat, itu yang menentukan dari atas (Tuhan),” kata Prabowo seusai bertemu Presiden.

Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam. Prabowo didampingi Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon. Adapun Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Selain membicarakan Pemilu 2014 , Prabowo mengaku juga membicarakan pemilu kepala daerah, khususnya pemilihan bupati/walikota. Prabowo mengkritik sistem pemilu kepala daerah secara langsung yang dinilai terlalu mahal.

Pengalaman pengusungan kader Gerindra dalam pemilu bupati/walikota selama ini, Prabowo menyebut banyak praktik jual beli suara. Kepada Presiden, Prabowo menyarankan agar Pilkada di tingkat Kabupaten/Kota dikembalikan untuk dipilih DPRD. Hanya saja, proses pemilihan dilakukan secara terbuka.

“Anggota DPRD untuk memilih bupati dia harus berdiri. Jadi rakyat akan lihat wakil saya memilih benar atau tidak. Kalau rahasia kemungkinan sogok menyogok. Beliau katakan mari kita bahas bersama,” pungkas Prabowo.

Temui Presiden, Apa Pesan Prabowo?

Temui Presiden, Apa Pesan Prabowo?

Temui Presiden, Apa Pesan PrabowoKetua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai manajemen perekonomian di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sudah cukup baik. Penilaian itu disampaikan Prabowo seusai bertemu dengan Presiden di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (11/3/2013).

Prabowo hadir ditemani Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon. Adapun Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

“Harus kita akui, manajemen ekonomi pemerintah ini cukup baik. Anda tahu bahwa saya orang yang sering memberikan kritikan keras terhadap kebijakan-kebijakan tertentu. Alhamdulillah pemerintah juga mendengarkan kritikan kami,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan sekitar 1,5 jam, banyak pemikiran SBY yang sama dengannya. Ia memberi contoh sikap pemerintah yang melepaskan diri dari International Monetary Fund (IMF). Selain itu, kata dia, pemikiran bagaimana mengurangi kemiskinan.

Prabowo mengaku juga memberikan saran kepada Presiden perihal subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menurut dia sudah sangat berat. “Tapi beliau sudah sangat konsen untuk tidak terjadi inflasi dan membebani orang miskin. Saya memberikan saran terhadap target subsidi yang dikhususkan bagi orang miskin,” ucap dia.

“Saya harus mengatakan bahwa overview yang beliau sampaikan sangat komprehensif. Saya mendapat suatu gambaran yang sangat berarti. Sebagai pimpinan dari salah satu parpol dan ormas, saya mengatakan ini sangat bermanfaat dan terima kasih Presiden telah berikan waktu,” pungkas bakal calon presiden itu.

Prabowo didampingi Fadli Zon bertemu Presiden

Prabowo didampingi Fadli Zon bertemu Presiden

Prabowo didampingi Fadli Zon bertemu Presiden

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin sore menerima kunjungan Prabowo Subianto di Kantor Presiden Jakarta sekitar pukul 15.30 WIB.

Mantan Panglima Kostrad tersebut didampingi oleh Fadli Zon mengenakan kemeja putih. Sementara Presiden didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.

Keduanya, yang pernah menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tersebut saling berbalas hormat di pintu masuk ruang pertemuan di Kantor Presiden. Sebelum memasuki kantor Presiden Prabowo mengaku tidak tahu apa agenda pertemuan mereka hari ini.

Pertemuan kedua pensiunan Jenderal ini diungkapkan Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Jakarta, tadi pagi.”Pada pada pukul 15.30 WIB hari ini, Presiden akan menerima Bapak Prabowo Subianto di kantor presiden,” kata dia. APa agenda pertemuan. Julian menyatakan nanti akan disampaikan usai pertemuan.

Fadli Zon: Diundang Lurah Saja Kami Hargai, Apalagi Presiden

Fadli Zon: Diundang Lurah Saja Kami Hargai, Apalagi Presiden

Fadli Zon Diundang Lurah Saja Kami Hargai, Apalagi PresidenJAKARTA — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan bahwa Prabowo diundang Presiden dan Fadli akan ikut mendampingi dalam pertemuan tersebut.

Fadli menceritakan undangan untuk Prabowo disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pada hari Sabtu (9/3) lalu.

“Kami sangat menghormati undangan Presiden. Diundang lurah saja kami menghargai, apalagi oleh Presiden,” katanya.

Ia menegaskan bahwa silaturahmi dalam politik adalah yang penting dan bisa mendewasakan politik.

Fadli mengaku belum tahu apa agenda yang akan dibicarakan antara Prabowo dengan Presiden SBY dan Prabowo.

Prabowo saat ini menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) disebut-sebut sebagai calon presiden untuk Pemilu 2014 dari Partai Gerindra.

Pada Pemilu 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden dan berpasangan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.

Pasangan Megawati dan Prabowo kalah bersaing dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono dalam pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI pada tanggal 8 Juli 2009.

Pada Pemilu 2009, hanya dalam satu putaran, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono menang dengan meraih 73.874.562 suara atau 60,80 persen dari 121.504.481 suara sah, sedangkan pasangan Megawati Soekarnoputeri dan Prabowo Subianto mengantongi 32.548.105 suara atau 26,79 persen, dan pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto hanya mendapat 15.081.814 suara atau 12,41 persen.

Didampingi Fadli Zon, Prabowo Bertandang ke Kantor SBY

Didampingi Fadli Zon, Prabowo Bertandang ke Kantor SBY

Didampingi Fadli Zon, Prabowo Bertandang ke Kantor SBYKetua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertandang ke kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prabowo menduga diminta memberikan masukan soal bangsa Indonesia.

“Saya membahas apa juga belum tahu agendanya, tunggu saya masuk ke dalam dulu. Tapi saya rasa lebih ke masalah ekonomi dan lain-lain,” kata Prabowo yang tiba di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013), sekitar pukul 15.00 WIB.

Prabowo tiba di Kantor Presiden didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan beberapa pengawalnya.

Prabowo belum tahu apakah dirinya diajak bicara seputar memanasnya suhu politik saat ini. Termasuk menyangkut Pilpres 2014 mendatang.

“Ya saya tidak tahu?” kata Prabowo yang mengenakan safari warga cokelat khasnya.

Apakah ada pembicaraan seputar penangkapan Hercules? “Soal penangkapan Hercules saya rasa tidak perlu sampai presiden, cukup kita-kita saja,” kata Prabowo.

Prabowo yakin pertemuan ini seperti kangen-kangenan saja. “Lagipula beliau (SBY) kan senior saya di AKABRI,” lanjutnya.

Lalu apakah pembicaraan ini menyangkut rencana Prabowo maju Pilpres 2014? “Kita lihat politik itu kan dinamis,” kilahnya.

Penjelasan Soal Penangkapan Hercules Versi Gerindra

Penjelasan Soal Penangkapan Hercules Versi Gerindra

Penjelasan Soal Penangkapan Hercules Versi Gerindra

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara soal penangkapan Hercules. Penangkapan itu dinilai hanya salah paham.

Berikut rilis dari Fadli Zon yang kepada wartawan, Sabtu (9/3/2013):

Penangkapan Hercules dan kawan-kawan yang dikaitkan permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, hanyalah bentuk salah paham saja dan bukan masalah besar. Ini masalah sepele.

Saya sudah bicara semalam dengan Hercules, dan menyampaikan versinya. Ini hanyalah permasalahan warga dgn pengembang dan pemilik ruko. Hal ini terkait dgn pembangunan ruko yg berada di jalur hijau. Sehingga warga terkena dampaknya yaitu seperti banjir beberapa waktu lalu. Selain itu keberadaan ruko juga menghalangi akses warga. Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar, dan sudah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengembang. Namun tak ada respon.

Kejadian dengan polisi juga tak ada yang dramatis. Nampak dibesar-besarkan. Sebab, Hercules juga sudah meminta maaf kepada kepolisian ketika ada anggota kelompoknya melakukan kekeliruan.

Hercules dan kelompoknya saat ini berbeda dengan yang sebelumnya. Mereka sudah jauh lebih baik. Banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan yang sudah dilakukan oleh GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu). Dan hal-hal yang dilakukan dalam rangka kebaikan tentu harus selalu kita dukung. Setiap orang bisa berubah dan menjadi lebih baik.

Hercules merupakan pimpinan GRIB. Meski bukan sayap Partai GERINDRA, tapi merupakan salah satu ormas yang mendukung apa yang diperjuangkan oleh Partai GERINDRA. Kami menerima dukungan dari mana saja selama bertujuan baik bagi rakyat.

Jika ada dimensi hukum yang dilanggar oleh pihak-pihak yang bermasalah dalam kasus ini, proses hukum harus tetap dijalankan. Semua pihak harus tetap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum. Namun aparat penegak hukum juga harus jujur dan adil, jangan menjadi alat yang punya uang. Polisi adalah pelayan rakyat, bukan pelayan yang punya modal.

Fadli Zon: Hercules Tak Seperti yang Dulu Lagi

Fadli Zon: Hercules Tak Seperti yang Dulu Lagi

Hercules Tak Seperti yang Dulu Lagi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon memastikan, penangkapan Hercules dan kawan-kawan yang dikaitkan permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, hanyalah salah paham .

Hal ini, Fadli memastikan, bukanlah masalah besar, hanya masalah sepele.

“Saya sudah bicara semalam dengan Hercules, dan menyampaikan versinya. Ini hanyalah permasalahan warga dengan pengembang dan pemilik ruko. Hal ini terkait dengan pembangunan ruko yang berada di jalur hijau,” ujar Fadli dalam rilisnya kepada Tribun, Sabtu (9/3/2013).

“Sehingga warga terkena dampaknya yaitu, seperti banjir beberapa waktu lalu. Selain itu keberadaan ruko juga menghalangi akses warga. Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar, dan sudah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengembang. Namun tak ada respon,” jelas Fadli.

Kejadian dengan polisi, Fadli memastikan kembali, juga tak ada yang dramatis. Nampak dibesar-besarkan. Sebab, imbuhnya, Hercules juga sudah meminta maaf kepada kepolisian ketika ada anggota kelompoknya melakukan kekeliruan.

“Hercules dan kelompoknya saat ini berbeda dengan sebelumnya. Mereka sudah jauh lebih baik. Banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan yang sudah dilakukan oleh GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu). Hal-hal yang dilakukan dalam rangka kebaikan tentu harus selalu kita dukung. Setiap orang bisa berubah dan menjadi lebih baik,” papar Fadli Zon.

Dijelaskan, Hercules merupakan pimpinan GRIB. Meski bukan sayap Partai Gerindra, tapi merupakan salah satu ormas yang mendukung apa yang diperjuangkan oleh Partai Gerindra. “Kami menerima dukungan dari mana saja selama bertujuan baik bagi rakyat,” tuturnya.

Jika ada dimensi hukum yang dilanggar oleh pihak-pihak yang bermasalah dalam kasus ini, Fadli memastikan, proses hukum harus tetap dijalankan. Semua pihak harus tetap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.

“Namun, aparat penegak hukum juga harus jujur dan adil. Jangan menjadi alat yang punya uang. Polisi adalah pelayan rakyat, bukan pelayan yang punya modal,” pungkas Fadli Zon.

Fadli Zon: Masalah yang Dihadapi Hercules Sepele

Fadli Zon: Masalah yang Dihadapi Hercules Sepele

Fadli Zon Masalah yang Dihadapi Hercules Sepele

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon angkat suara terkait penangkapan Hercules Rozario Marcal dan 50 anak buahnya.

Hercules merupakan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), organisasi masyarakat (ormas) pendukung Partai Gerindra.

Fadli Zon mengaku sudah berkomunikasi dengan Hercules. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Fadli Zon dari Hercules, persoalan yang terjadi sebenarnya adalah sepele, yakni urusan warga dengan pemilik ruko.

“Hal ini terkait pembangunan ruko di jalur hijau, menurut Hercules, sehingga, warga terkena dampaknya, yaitu terkena banjir beberapa waktu lalu. Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar,” ujar Fadli Zon menirukan keterangan Hercules kepadanya, Sabtu (9/3/2013).

Masih dari Hercules, lanjut Fadli Zon, insiden dengan polisi tadi sore sebenarnya agak dibesar-besarkan.

Fadli Zon: Penangkapan Hercules hanya Salah Paham

Fadli Zon: Penangkapan Hercules hanya Salah Paham

Fadli Zon Penangkapan Hercules hanya Salah Paham

Penangkapan Hercules dan kawan-kawan yang dikaitkan permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi hanyalah bentuk salah paham. Yang terjadi bukan masalah besar. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon melalui pernyataan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (9/3).

“Saya sudah bicara semalam dengan Hercules, ia menyampaikan versinya. Ini hanya masalah warga dengan pengembang dan pemilik ruko. Ini terkait dengan pembangunan ruko yang berada di jalur hijau. Akibatnya, beberapa waktu lalu warga terkena dampak berupa banjir,” jelas Fadli. Keberadaan ruko juga menghalangi akses warga.

Hercules dan warga ingin ruko itu dibongkar. Bahkan, kata Fadli, sudah dilakukan pembicaraan dengan pihak pengembang. Namun tak ada respon. Fadli mengklaim, kejadian dengan polisi juga tak ada yang dramatis. Nampak dibesar-besarkan. Hercules juga sudah meminta maaf kepada kepolisian ketika ada anggota kelompoknya keliru.

Fadli menjelaskan, saat ini Hercules dan kelompoknya sudah jauh lebih baik ketimbang sebelumnya. Banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dilakukan oleh GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu). Hercules merupakan pimpinan GRIB. “Hal-hal yang dilakukan dalam rangka kebaikan tentu harus selalu kita dukung. Setiap orang bisa berubah dan menjadi lebih baik,” kata Fadli.

GRIB bukan sayap Partai Gerindra. Tapi, kata Fadli, GRIB merupakan salah satu ormas yang mendukung apa yang diperjuangkan oleh Partai Gerindra. “Kami menerima dukungan dari mana saja selama bertujuan baik bagi rakyat,” kata Fadli.

Jika ada dimensi hukum yang dilanggar oleh pihak-pihak yang bermasalah, jelas Fadli, proses hukum harus tetap dijalankan. Semua pihak harus menyerahkan kepada aparat penegak hukum. Namun, jelas Fadli, aparat penegak hukum juga harus jujur dan adil. Jangan menjadi alat yang punya uang. “Polisi adalah pelayan rakyat, bukan pelayan yang punya modal,” kata Fadli.

Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan Baik

Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan Baik

Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan BaikPerlu ada solusi kedepan agar kejadian bentrok antar TNI dan Polri tersebut tidak terus berlanjut, yakni dengan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang bersalah harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyesalkan terjadinya kembali konflik antara TNI dengan Polri, yang berujung dengan dibakarnya kantor Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh sejumlah oknum TNI.

“Kejadian ini patut disesalkan dan seharusnya tak pernah terjadi. Partai Gerindra sangat prihatin. Tak sepantasnya konflik ini terjadi antar dua institusi negara. Kejadian ini harus segera diselesaikan oleh pihak-pihak terkait agar hal serupa tak terulang kembali,” ujarnya melelui rilis yang diterima Aktual.co, Jumat (8/3).

Fadli menilai, perlu ada solusi kedepan agar kejadian bentrok antar TNI dan Polri tersebut tidak terus berlanjut, yakni dengan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang bersalah harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Solusi ke depan adalah memastikan agar proses hukum yang ada berjalan baik. Hukum harus ditegakkan. Pihak-pihak yang bersalah, mendapat sanksi sepadan,” tambahnya.

Selain itu, kedepannya perlu dilakukan komunikasi yang lebih intens dan serius antara TNI dan Polri. Komunikasi harus dibangun masing-masing institusi mulai dari pimpinan tertinggi sampai level terbawah.

“Lebih jauh, komunikasi yang intens antar anggota TNI-Polri harus dibangun lebih serius. Perkuat komunikasi dua arah mulai dari pimpinan tertinggi hingga ke level bawah. Giatkan pula dengan pertemuan-pertemuan silahturahmi yang bersifat non formal, terutama pada wilayah dinas,” terangnya.

Konflik antara TNI dan Polri kembali terjadi. Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dirusak oknum anggota tentara Yon Armed 76/15 Tarik Martapura Kamis (7/3). Akibatnya, Mapolres terbakar. Hal ini diduga sebagai respons solidaritas anggota TNI yang tewas tertembak oleh oknum Polri akhir bulan Januari lalu.