Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan Baik

Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan Baik

Konflik Polri dan TNI Takkan Terjadi Bila Penegakan Hukum Berjalan BaikPerlu ada solusi kedepan agar kejadian bentrok antar TNI dan Polri tersebut tidak terus berlanjut, yakni dengan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang bersalah harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyesalkan terjadinya kembali konflik antara TNI dengan Polri, yang berujung dengan dibakarnya kantor Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh sejumlah oknum TNI.

“Kejadian ini patut disesalkan dan seharusnya tak pernah terjadi. Partai Gerindra sangat prihatin. Tak sepantasnya konflik ini terjadi antar dua institusi negara. Kejadian ini harus segera diselesaikan oleh pihak-pihak terkait agar hal serupa tak terulang kembali,” ujarnya melelui rilis yang diterima Aktual.co, Jumat (8/3).

Fadli menilai, perlu ada solusi kedepan agar kejadian bentrok antar TNI dan Polri tersebut tidak terus berlanjut, yakni dengan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang bersalah harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Solusi ke depan adalah memastikan agar proses hukum yang ada berjalan baik. Hukum harus ditegakkan. Pihak-pihak yang bersalah, mendapat sanksi sepadan,” tambahnya.

Selain itu, kedepannya perlu dilakukan komunikasi yang lebih intens dan serius antara TNI dan Polri. Komunikasi harus dibangun masing-masing institusi mulai dari pimpinan tertinggi sampai level terbawah.

“Lebih jauh, komunikasi yang intens antar anggota TNI-Polri harus dibangun lebih serius. Perkuat komunikasi dua arah mulai dari pimpinan tertinggi hingga ke level bawah. Giatkan pula dengan pertemuan-pertemuan silahturahmi yang bersifat non formal, terutama pada wilayah dinas,” terangnya.

Konflik antara TNI dan Polri kembali terjadi. Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dirusak oknum anggota tentara Yon Armed 76/15 Tarik Martapura Kamis (7/3). Akibatnya, Mapolres terbakar. Hal ini diduga sebagai respons solidaritas anggota TNI yang tewas tertembak oleh oknum Polri akhir bulan Januari lalu.