Blog

Abraham Samad Siap Terima Fadli Zon Bila Sowan Menemuinya Bicara Soal Cawapres

Abraham Samad Siap Terima Fadli Zon Bila Sowan Menemuinya Bicara Soal Cawapres

Abraham Samad Siap Terima Fadli Zon Bila Sowan Menemuinya Bicara Soal Cawapres

Ketua KPK Abraham Samad sudah tegas memberi sinyal tak tertarik untuk kursi Cawapres. Tapi, kalau Waketum Partai Gerindra Fadli Zon ingin menemuinya, Samad siap bertemu dan bicara.

“Semua orang yang silaturahmi, wajib hukumnya diterima ya,” jelas Samad di Kementerian Kelautan, Jl Medan Merdeka Timur, Rabu (27/3/2014).

Namun, Samad mengaku dirinya tak bernafsu apabila Fadli mengajak berbincang soal posisi Capres atau Cawapres itu. Samad menegaskan dia hanya ingin menjadi Ketua RT.

“Tapi kalau soal Capres Cawapres, saya kan tampangnya Ketua RT saja. Kapasitasnya saya hanya jadi Ketua RT saja,” imbuhnya.

Waketum Gerindra Fadli Zon yang sempat menyebut nama Samad dalam berbagai kesempatan. Samad salah satu nama yang dilirik Prabowo. Belum diketahui soal nama Samad ini, entah itu hanya sekedar isu yang digelontorkan Fadli Zon saja atau benar-benar serius.

Gerindra dukung langkah KPK stop dana Bansos jelang Pemilu 2014

Gerindra dukung langkah KPK stop dana Bansos jelang Pemilu 2014

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengatakan, Gerindra mendukung langkah KPK dalam upaya pembekuan Bantuan Sosial (Bansos) hingga pemilu berakhir. Pasalnya, dana bansos tersebut rawan diselewengkan menjelang Pemilu 2014.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah KPK untuk mendesak pemerintah dalam pembekuan dana bansos,”ungkap Fadli Zon kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (25/03/14).

Menurutnya, menjelang Pemilu banyak dana – dana yang rawan diselewengkan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.

“Dana bansos rawan disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik. Terlebih lagi dalam situasi menjelang pemilu, dana bansos bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan kampanye maupun pencitraan semata. Ada pihak yang punya kewenangan untuk mencairkan dana bansos turut bertarung dalam pemilu. Oleh karena itu upaya KPK dalam pembekuan dana bansos hingga pemilu berakhir adalah langkah yang sangat tepat,” jelas Fadli.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pemerintah pusat dan daerah membekukan dana bantuan sosial (bansos) sampai penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014 berakhir. KPK menilai bahwa penggunaan dana bansos menjelang pemilu rawan disalahgunakan untuk kepentingan politik pihak-pihak tertentu yang memiliki kewenangan mencairkannya.

Dana Bansos dalam nota keuangan sebesar Rp 55,86 triliun. Namun, dalam keputusan presiden sebagai pemutakhiran terakhir, alokasinya menjadi Rp 91,8 triliun. Tambahan itu disebabkan adanya perubahan posting sejumlah anggaran dari yang awalnya belanja infrastruktur dan belanja barang menjadi belanja sosial.

Gerindra siap dengan aturan presidential treshold yang ditetapkan MK

Gerindra siap dengan aturan presidential treshold yang ditetapkan MK

Gerindra siap dengan aturan presidential treshold yang ditetapkan MK

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon, mengatakan bahwa Gerindra mengapresiasi keputusan MK terkait ketentuan ambang batas pencalonan presiden dalam UU tentang Pemilu Presiden (Pilpres) dan pelaksanaan pemilu serentak pada 2019.

“Kami menghargai dan mengapresiasi keputusan MK. Gerindra siap dengan aturan presidential treshold yang ditetapkan oleh MK. Tentunya ini akan semakin memotivasi kami untuk meraih minimal 20 persen suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) agar dapat mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri,” ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (21/03/14).

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan menolak gugatan Yusril Ihza Mahendra terkait dengan ketentuan ambang batas pencalonan presiden dalam UU tentang Pemilu Presiden dan pelaksanaan pemilu serentak pada 2019. MK memutuskan bahwa pemilu serentak tetap dilangsungkan pada 2019 dan ambang batas pencalonan presiden diserahkan kepada pembentuk UU sebagai kebijakan hukum yang terbuka.

Menurutnya, dengan ditolaknya gugatan yang diajukan oleh pakar hukum dan tata negara, Yusril Izha Mahendra, kata fadli, membuat Partai berlambang burung garuda itu menjdi tertantang agar dapat memenangkan pemilu 2014.

“Tentunya ini menjadi tantangan yang harus kami hadapi untuk dapat memenangkan pemilu legislatif. Dalam waktu yang semakin dekat ini Gerindra akan semakin fokus untuk meyakinkan masyarakat bahwa Gerindra adalah partai politik yang paling tepat untuk mewujudkan perubahan di negeri ini. Seluruh kader dan simpatisan akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan kemenangan dalam pemilu legislatif,” tutup Fadli.

Seperti diketahui, persyaratan untuk partai politik atau gabungan partai politik dalam mengajukan pasangan capres dan cawapres pada pemilu presiden 9 Juli 2014 tetap harus memperoleh minimal 20 persen kursi DPR atau mendapat suara sah secara nasional 25 persen dalam pemilu legislatif 9 April 2014. @kiki_budi_hartawan/muhammadrusjdi

Kami Tak Gentar Hadapi Siapapun, Bahkan Obama

Kami Tak Gentar Hadapi Siapapun, Bahkan Obama

Kami Tak Gentar Hadapi Siapapun, Bahkan ObamaPencapresan Prabowo Subianto merupakan harga mati bagi partai Gerindra. Siapapun lawan yang akan dihadapi, Gerindra pantang mundur. “Kami tidak gentar dengan siapapun. Bahkan jika Obama yang dicalonkan, kami nggak ada masalah,” ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon saat dihubungi, Jumat (20/3/2014).

Meski pengamat politik memprediksi Pilpres bakal berlangsung satu putaran dengan majunya Jokowi, namun Gerindra yakin akan ada putaran kedua. Apalagi jika gugatan Yusril dikabulkan, yang akan berimbas pada pembatalan presidential treshold.

“Taruhlah ada 12 capres dan cawapres, nanti ujungnya bakal dua putaran. Nggak ada masalah. Mau ada 1.000 capres. Pasti dua putaran. Saya yakin, tidak ada yang bisa melampaui 20 persen,” tutur Fadli. Gerindra menyatakan masih ada waktu untuk menyalip elektabilitas Jokowi dan memenangkan Prabowo. Jokowi tak akan bisa memastikan Pilpres berlangsung satu putaran. “Kan masih ada waktu sekitar empat bulan lagi. Dinamika politik sangat cepat. Saya yakin sekarang ini siapapun capresnya, Pilpres bakal dua putaran,” tutur Fadli.

Gerindra Yakin Prabowo Taklukkan Jokowi

Gerindra Yakin Prabowo Taklukkan Jokowi

Gerindra Yakin Prabowo Taklukkan Jokowi

Pencapresan Jokowi tak membuat Gerinda takut. Gerindra masih yakin Prabowo Subianto bakal memenangkan Pilpres 2014. “Kita yakin dong, kita harus optimis,” kata Waketum Partai Gerindra Fadli Zon kepada detikcom, Senin (17/3/2014).

Fadli mengaku tak mempermasalahkan pencapresan Jokowi. Tentu pada akhirnya masyarakat yang menentukan siapa capres yang akan dipilih di Pilpres 2014 mendatang.

Meski Fadli tak memungkiri Prabowo kecewa dengan sikap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak mengajak bicara soal rencana pencapresan Jokowi. Kalau ada pembicaraan tentu bisa dilakukan pembahasan ulang soal perjanjian Batu Tulis yang jadi saksi Mega berjanji mendukung Prabowo di Pilpres 2014.

“Wajar Pak Prabowo kecewa, karena tidak ada pembicaraan sama sekali. Bohong kalau beliau tidak kecewa,” kata Fadli. Dia pun menegaskan partainya sama sekali tak berniat menggugat pencapresan Jokowi. Meskipun sejumlah kelompok seperti tim advokasi Jakarta baru mulai menggoyang pencapresan Jokowi melalui jalur hukum.

“Kita tidak berpikir ke situ sama sekali,” tegasnya. Prabowo sendiri sebenarnya sudah menegaskan dirinya tak gentar menghadapi Jokowi. “Kita tetap semangat. Kita bela Indonesia kok, Kita bela bangsa kok. Kita nggak gentar. Kita semangat, strategi kita turun ke rakyat, membela rakyat, kalau perlu dengan kekuatan rakyat,” ujar Prabowo di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (16/3/2014) kemarin.

Gerindra Wacanakan Duet Prabowo-Abraham Samad

Gerindra Wacanakan Duet Prabowo-Abraham Samad

Gerindra Wacanakan Duet Prabowo-Abraham Samad

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon mengatakan, Gerindra hingga saat ini fokus pada pemenangan Pemilu Legislatif. Namun, Gerindra akan terima usulan masyarakat terkait wacana pasangan Prabowo-Abraham Samad di Pilpres 2014.

“Target perolehan suara diatas 20% tetap menjadi prioritas utama kami agar dapat mengusung pasangan sendiri dalam pemilihan presiden,” kata Fadli Zon dalam keterangannya yang diterima detikcom, Minggu (16/3/2014).

Hingga saat ini Gerindra belum menetapkan nama yang akan disandingkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil Presiden. Menurut Fadli, banyak tokoh yang dipertimbangkan sebagai cawapres.

“Banyak aspirasi dari kader partai dan masyarakat mengenai siapa yang pantas untuk disandingkan dengan Bapak Prabowo. Yang pasti tokoh tersebut haruslah mempunyai kualitas dan kapabilitas yang tinggi dalam hal kepemimpinan,” kata Fadli.

“Ada usulan dari masyarakat untuk menyandingkan Bapak Prabowo dengan ketua KPK, Abraham Samad. Saya pikir ini usulan yang bagus. Sebagai Ketua KPK, beliau telah terbukti mempunyai kualitas dan kapabilitas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Tokoh seperti inilah yang dibutuhkan negeri ini untuk mewujudkan perubahan,” jelasnya.

Fadli juga mengatakan, Gerindra tidak akan sembarangan dalam menetapkan cawapres. “Kami tentunya akan mencari tokoh yang terbaik. Namun sekali lagi, yang terpenting bagi Gerindra saat ini adalah memenangkan Pemilu legislatif,” pungkasnya.

Abraham Samad punya potensi jadi Cawapres dampingi Prabowo

Abraham Samad punya potensi jadi Cawapres dampingi Prabowo

Abraham Samad punya potensi jadi Cawapres dampingi Prabowo

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon, mengatakan bahwa Gerindra hingga saat ini fokus pada pemenangan Pemilu Legislatif (Pileg).

“Target perolehan suara diatas 20% tetap menjadi prioritas utama kami agar dapat mengusung pasangan sendiri dalam pemilihan presiden.” tutur Fadli.

Hingga saat ini Gerindra belum menetapkan nama yang akan disandingkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil Presiden. Menurut Fadli, banyak tokoh yang dipertimbangkan sebagai cawapres.

“Banyak aspirasi dari kader partai dan masyarakat mengenai siapa yang pantas untuk disandingkan dengan Bapak Prabowo. Yang pasti tokoh tersebut haruslah mempunyai kualitas dan kapabilitas yang tinggi dalam hal kepemimpinan.”

“Ada usulan dari masyarakat untuk menyandingkan Bapak Prabowo dengan ketua KPK, Abraham Samad. Saya pikir ini usulan yang bagus. Sebagai Ketua KPK, beliau telah terbukti mempunyai kualitas dan kapabilitas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Tokoh seperti inilah yang dibutuhkan negeri ini untuk mewujudkan perubahan,” Fadli mengatakan.

Fadli juga mengatakan bahwa Gerindra tidak akan sembarangan dalam menetapkan cawapres, “Kami tentunya akan mencari tokoh yang terbaik. Namun sekali lagi, yang terpenting bagi Gerindra saat ini adalah memenangkan Pemilu legislative,” jelas Fadli.

Jokowi ke Blitar di Hari Kerja, Waketum Gerindra: Mungkin Cuti

Jokowi ke Blitar di Hari Kerja, Waketum Gerindra: Mungkin Cuti

Mungkin Cuti

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini tak berada di ibu kota karena nyekar ke makam Bung Karno di Blitar bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Gerindra yang ikut mengusung Jokowi bersama Ahok di Jakarta tak mau langsung menghakimi Jokowi.

“Kita tidak mau berprasangka buruk, kan mungkin saja cuti. Nanti saya tanyakan ke Pak Ahok,” kata Waketum Gerindra Fadli Zon kepada detikcom, Rabu (12/3/2014).

Fadli memaklumi bila Joko Widodo ingin ziarah ke makam Bung Karno menjelang Pileg. Ia meyakini bahwa tradisi ziarah menjelang Pemilu juga banyak dilakukan orang lain.

“Ziarah kan bagus. Pak Prabowo juga sering. Dalam rangka menghadapi Pileg, saya juga banyak ziarah,” ujarnya.

Bagaimana bila ziarah itu terkait minta restu jadi capres? “Ya, tanyakan saja langsung sama Beliau,” jawab Fadli.

Joko Widodo hari ini diketahui berada di Blitar bersama Megawati. Selain berziarah, Jokowi juga bertemu sejumlah tokoh.

“Ibu Megawati secara khusus berziarah ke makam Bung Karno. Pada peristiwa yang sama, Pak Jokowi juga berkunjung ke Blitar dan berdialog dengan Djarot Syaiful Hidayat, yang ketika menjadi Wali Kota Blitar gigih membangun monumen dan perpustakaan Bung Karno,” kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada detikcom

Jokowi Diprediksi Menang 1 Putaran, Gerindra: Kita Lihat Saja!

Jokowi Diprediksi Menang 1 Putaran, Gerindra: Kita Lihat Saja!

Kita Lihat Saja

PDIP diprediksikan akan menang besar bila Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dideklarasikan sebagai capres sebelum Pileg. Jokowi pun dipercaya akan menang besar dalam satu putaran.

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon mengaku tidak khawatir dengan prediksi tersebut. Ia pun meminta semua pihak tak hanya berandai-andai.

“Kita tidak khawatir. Siapa pun yang lolos nantinya akan jadi kompetitor kuat,” kata Fadli kepada detikcom, Senin (10/3/2014).

Fadli menuturkan bahwa saat ini baru Gerindra, Golkar, dan Hanura yang berani mendeklarasikan calon presidennya. Ia menilai bahwa prediksi Jokowi menang besar tersebut hanya khayalan pihak yang berandai-andai.

“Kita lihat saja, nanti siapa yang akan masuk gelanggang. Kalau berandai-andai semua bisa saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Penelitian SMRC Djayadi Hanan mengungkapkan bahwa bila Jokowi dideklarasikan sebelum Pileg maka PDIP akan menang besar dan Jokowi menang Pilpres 1 putaran.

“Kalau Jokowi dicapreskan, suara PDIP akan naik dan itu sudah dibuktikan beberapa survei,” kata Djayadi, Minggu (9/3/2014).

“(Jokowi) satu putaran, baik itu capres atau cawapres tetap satu putaran. Bisa menang di atas 60 persen,” tambahnya.

Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Foke Bakal Pimpin Jakarta Lagi

Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Foke Bakal Pimpin Jakarta Lagi

Jokowi-Ahok Maju Pilpres, Foke Bakal Pimpin Jakarta Lagi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bisa dipanggil lagi untuk memimpin Jakarta. Hal ini bisa saja terjadi apabila Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju dalam pemilihan presiden.

“Jakarta ditinggal dua-duanya panggil Pak Foke lagi,” kata Fadli usai acara diskusi Pesan Kunci bertajuk “Siapa Kuda Hitam 2014?” di Cikini, Jakarta, Minggu (9/3).

Menurut Fadli, keduanya maju dalam pilpres masih sebatas wacana. Ia berharap Jokowi dan Ahok bisa menyelesaikan tugasnya mengurus Jakarta. “Kami ingin Pak Jokowi dan Pak Ahok menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta,” ujarnya.

Fadli menyatakan, nama Ahok masuk nominasi cawapres mendampingi calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto karena usulan dari bawah. Selain Ahok, ada juga nama-nama lainnya.

“Dari DPD Jawa Barat usulkan Pak Aher, dari DPD Jawa Timur usulkan ibu Risma. Ada juga Pak Din Syamsuddin. Ini suatu aspirasi muncul dari bawah,” ucap Fadli.

Fadli juga menuturkan sosok yang layak menjadi wapres. “Yang bisa kerja sama dengan presiden, saling menopang dan menunjang,” tandasnya