Blog

Idris Sardi Harus Ditempatkan sebagai National Treasure

Idris Sardi Harus Ditempatkan sebagai National Treasure

Idris Sardi Harus Ditempatkan sebagai National TreasureIdris Sardi, yang wafat satu tahun lalu, harus ditempatkan sebagai national treasure dan sebagai kekayaan nasional.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, dalam peringatan satu tahun wafatnya Idris Sardi di Rumah Kreatif Fadli Zon, Bogor (Selasa, 28/4).

Acara ini dimulai dengan doa bersama, tahlilan, shalat maghrib berjamaah dan makan malam bersama.

Idris Sardi, yang lahir di Jakarta pada 7 Juni 1938 dan wafat pada 28 April 2014, merupakan Maestro Biola Indonesia. Idris dikenal sebagai “Bocah Ajaib” karena pada usia enam tahun sudah kenal biola. Pada usia 14 tahun, Idris Sardi sudah menjadi concert master di Orkes Studio Djakarta.

Acara doa bersama dan tahlilan ini kemudian dilanjutkan dengan peresmian patung perunggu Idris Sardi karya pematung Bambang Winaryo. Peresmian ini dilakukan putera-puteri Idris Sardi seperti Santi Sardi, Lukman Sardi, dan Ajeng Sardi, dengan ditemani Fadli Zon, yang merupakan Founder Rumah Kreatif Fadli Zon.

“Patung perunggu Idris Sardi yang sedang bermain biola, didedikasikan sebagai penghargaan untuk mengenang Maestro Biola Indonesia. Patung ini akan selalu tersimpan di tangga menuju Aula Idris Sardi di Rumah Kreatif Fadli Zon” ujar Fadli Zon.

Lukman Sardi, mewakili keluarga besar Idris Sardi, mengaku terharu dan tersanjung atas perhatian Rumah Kreatif Fadli Zon kepada almarhum Idris Sardi.

“Kami bersyukur masih banyak yang sayang dan memberikan perhatian kepada papa” kata Lukman.

Setelah peresmian patung perunggu Idris Sardi, dilanjutkan Mini Konser. Puteri Idris Sardi, Ajeng Sardi; cucu Idris Sardi, Eliezar; serta murid Idris Sardi, Habibi dan Fahri, memainkan sejumlah lagu melalui gesekan biola sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap Idris Sardi.

 

Sumber

Menteri Kabinet Kerja Bidang Ekonomi Lemah

Menteri Kabinet Kerja Bidang Ekonomi Lemah

Menteri Kabinet Kerja Bidang Ekonomi Lemah

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kinerja menteri kabinet kerja bidang ekonomi lemah, sehingga membuat perekonomian Indonesia merosot.

Karenanya, kata Fadli, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu mengevaluasi lalu mereshuffle menteri sektor ekonomi dengan menggantinya dengan sosok yang lebih berkompeten.

“Menurut saya sih memang diperlukan evaluasi. Kan ini sudah enam bulan persis dan sudah waktunya presiden melakukan evaluasi total,” kata Fadli kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/4).

“Menurut saya yang menjadi sorotan, kita lihat saja tingkat kepuasan masyarakat dari kenaikan harga BBM, listrik, segala macam kebutuhan pokok ini kan menunjukkan kehidupan masyarakat makin sulit,” lanjutnya.

Jika tidak segera direshuffle, kata Fadli, maka iklim ekonomi Indonesia makin merosot, bahkan mengarah ke krisis.

“Kalau ini terus dibiarkan ya berarti kita bakal mengarah pada satu krisis juga kalau menteri-menteri di bidang ekonomi tidak perform dan juga iklim ekonomi kita semakin merosot,” kata Fadli.

Menurut Fadli, saat ini hampir semua sektor di bidang ekonomi menurun. Memang tren ekonomi dunia menurun, tetapi hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan.

“Kemudian nilai tukar rupiah yang tetap lemah ini juga menjadikan produktivitas rendah. Ekspor menurun karena banyak komponen ekspor dari impor. Jadi pemerintah perlu melakukan evaluasi total, dan menteri bidang ekonomi harus dicari orang terbaik,” tutupnya.

Jokowi Perlu Evaluasi Total Kabinet Kerja

Jokowi Perlu Evaluasi Total Kabinet Kerja

Jokowi Perlu Evaluasi Total Kabinet Kerja

 

 

 

 

 

Isu reshuffle kabinet disambar sejumlah elite parpol Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Waketum Gerindra yang duduk di Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai Jokowi memang perlu mengevaluasi total Kabinet Kerja.

“Menurut saya sih memang diperlukan evaluasi. Kan ini sudah enam bulan persis dan sudah waktunya presiden melakukan evaluasi total,” kata Fadli kepada wartawan, Rabu (29/4/2015).

Fadli menyoroti sektor yang paling lemah di Kabinet Kerja, yakni sektor ekonomi. Menurut Fadli, sektor ini harus diisi orang-orang yang kompeten.

“Menurut saya yang menjadi sorotan, kita lihat saja tingkat kepuasan masyarakat dari kenaikan harga BBM, listrik, segala macam kebutuhan pokok ini kan menunjukkan kehidupan masyarakat makin sulit. Kalau ini terus dibiarkan ya berarti kita bakal mengarah pada satu krisis juga kalau menteri-menteri di bidang ekonomi tidak perform dan juga iklim ekonomi kita semakin merosot,” kata Fadli.

Fadli melihat hampir semua sektor di bidang ekonomi menurun. Memang tren ekonomi dunia menurun, tetapi hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan.

“Kemudian nilai tukar rupiah yang tetap lemah ini juga menjadikan produktivitas rendah. Ekspor menurun karena banyak komponen ekspor dari impor. Jadi pemerintah perlu melakukan evaluasi total, dan menteri bidang ekonomi harus dicari orang terbaik,” pungkasnya.

Apakah Presiden Jokowi akan mendengarkan saran ini?

 

Sumber

Jangan Ada Kebijakan Pertanian Tumpang-Tindih

Jangan Ada Kebijakan Pertanian Tumpang-Tindih

366147_620

Wakil DPR RI Fadli Zon mengatakan untuk menyelesaikan masalah pertanian, pemerintah harus bersatu dan tidak ada tumpang-tindih kebijakan.

“Masalah pertanian dan kesejahteraan tani tidak pernah terpecahkan karena tidak adanya kebijakan pemerintah yang terintegrasi, Kementerian Pertanian hanya mengurusi produksi sementara Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengurusi tentang harga dan perdagangan,” kata Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) seusai acara ulang tahun HKTI ke-42 di Jakarta, Senin, 27 April 2015.

Ia menghargai optimisme pemerintah untuk tidak lagi mengimpor beras dari luar negeri, namun dia mengemukakan harga beras yang masih mahal menunjukkan ada masalah.

“Presiden mengatakan tidak ada impor beras, Kementerian Pertanian mengatakan tidak akan impor beras, tetapi Kementerian perdagangan bagaimana, saya khawatir ada simpang siur antar-kementerian,” kata Fadli Zon.

Mengenai indeks tukar petani yang stagnan, Fadli berpendapat hal itu disebabkan pemerintah tidak melibatkan petani, organisasi petani, dan penyuluh dalam menyelesaikan masalah tersebut.

“Anggaran sektor pertanian terus meningkat, pada 2004 anggaran sekitar Rp 2,7 triliun dan sekarang sudah hampir Rp30 triliun, tetapi dana yang besar tersebut tidak berbanding lurus dengan peningkatan produksi dan dengan kesejahteraan petani, hal tersebut karena pemerintah tidak berusaha melibatkan petani, organisasi petani, dan penyuluh,” kata Fadli.

 

Sumber

Patung Perunggu Untuk Sang Maestro

Patung Perunggu Untuk Sang Maestro

Patung Perunggu Untuk Sang Maestro

Tepat setahun meninggalnya Idris Sardi, Selasa (28/4), sebuah patung perunggu Idris Sardi, karya Bambang Winaryo diresmikan Fadli Zon. Patung itu berdiri kokoh di rumah kreatif Fadli Zon di bilangan Pekapuran, Depok, Jawa Barat. Tepatnya di bawah tangga yang menuju Aula Idris Sardi. Saat peresmian, sejumlah anak-anak almarhum hadir, seperti Santi Sardi dan Ajeng Sardi.

Patung Idris yang sedang memainkan biola memang didedikasikan untuk sang maestro biola itu. Fadli berharap, penghargaan itu bisa membangkitkan generasi muda untuk bisa mencapai prestasi seperti musisi yang dikenal sebagai “bocah ajaib” itu. Betapa tidak, Idris pada usia 6 tahun sudah mengenal biola. Sementara pada usia 14 tahun, pria ini sudah menjadi concert master di Orkes Studio Djakarta. “Prestasi itu yang harus disosialisasikan,” ujar Fadli yang juga politikus Partai Gerindra, di Jakarta, Senin (27/4).

Usai peresmian patung, kegiatan mengenang satu tahun Idris Sardi kemudian dilanjutkan dengan mini konser. Cucu Idris Sardi, Habibi dan Fahri, serta sejumlah murid Idris, memainkan beberapa lagu melalui gesekan biola. Kegiatan itu mendapat apresiasi penuh dari Lukman Sardi, anak laki-laki satu-satunya Idris, yang mengaku terharu atas perhatian dari rumah kreatif Fadli Zon. “Saya bersyukur masih banyak yang sayang dan memberikan perhatian pada papa,” kata aktor watak ini.

 

Sumber

Kemenlu Didesak Layangkan Surat Protes Soal Pengeboman di KBRI Yaman

Kemenlu Didesak Layangkan Surat Protes Soal Pengeboman di KBRI Yaman

Kemenlu Didesak Layangkan Surat Protes Soal Pengeboman di KBRI Yaman

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon mengatakan, pemerintah Indonesia harus melayangkan surat protes kepada pihak yang melakukan pengeboman terhadap KBRI Indonesia di Yaman.

“Kemenlu harus membuat suatu langkah kongkrit selain evakuasi sekaligus melakukan protes.
Kita harus melayangkan surat protes kepada pelaku karena mereka tahu, perwakilan semua negara termasuk KBRI harus dilindungi,” kata Fadli Zon saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Selain itu, Fadli Zon juga meminta kepada pemerintah untuk menarik dan menutup KBRI di Yaman.

“Seluruh warga negara kita ditarik dan dipindahkan ke daerah yang aman. Kemudian KBRI kita harus ditutup sementara karena bisa membahayakan keselamatan para diplomat kita,” jelasnya.

Politisi Gerindra itu menambahkan apa yang menimpa KBRI di Yaman merupakan suatu musibah yang menyedihkan.

“Saya kira ini suatu kejadian yang sangat menyedihkan, musibah. Kita memang harus meminta penjelasan dari KBRI kita disana bagaimanan kondisi lengkapnya,” pungkasnya.

 

sumber

DPR terkesan pemilu di Uzbekistan

DPR terkesan pemilu di Uzbekistan

DPR terkesan pemilu di Uzbekistan

Jakarta (ANTARA News) – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon terkesan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Parlemen di Uzbekistan beberapa waktu lalu karena dari hasil pengamatan di lima Tempat Pengamatan Suara (TPS) di Kota Tashkent, pemilu berjalan damai dan tidak ada satupun laporan kekerasan yang diterima Elections  Committee selaku penyelenggara pemilu.

“Pemilu di Uzbekistan berjalan dengan baik dan berlangsung damai. Saya terkesan dengan tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dan penitipan anak di setiap TPS,” kata Fadli Zon, saat bertemu dengan Pimpinan Parlemen Uzbekistan Athkam Shadmanov, beberapa waktu yang lalu, di Uzbekistan, seperti dikutip dari laman dpr.go.di, Jumat.

Selain untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, Fadli dan rombongan juga memantau pelaksanaan pemilu legislatif di Uzbekistan. Fadli didampingi Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq (F-PKS), Anggota Komisi I Firmandez (F-PG) dan Muhammad Syafrudin (F-PAN).

Politisi F-Gerindra ini mengapresiasi dengan diberikannya kesempatan yang sama kepada setiap peserta pemilu untuk melaksanakan kampanye, baik melalui media cetak, maupun media elektronik. Dan semua biaya kampanye itu dibiayai oleh pemerintahnya.

“Meskipun cuaca sangat dingin, namun hal tersebut tidak menghalangi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Hal itu terbukti dari angka partsisipasi pemilu yang mencapai angka 88 persen lebih. Berarti, tingkat partisipasi politik sangat tinggi dalam pemilu ini,” kata politisi asal Dapil Jawa Barat V ini.

Selain memantau pelaksanaan pemilu, delegasi Indonesia juga membicarakan mengenai hubungan kedua negara. Fadli menyampaikan, dalam rangka meningkatkan kerjasama kedua negara, ia mengusulkan agar segera dibentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Antar Parlemen Indonesia – Uzbekistan.

“Usulan ini pernah disampaikan oleh delegasi Indonesia saat mengunjungi Uzbekistan pada 2013 lalu. Namun sampai saat ini belum terealisasi,” katanya. Usulan dari delegasi Indonesia ini pun mendapatkan sambutan baik dari Pimpinan Parlemen Uzbekistan, dan berharap grup ini segera terwujud.

Pada pertemuan ini, kedua belah pihak juga sepakat untuk lebih meningkatkan lagi kerjasama bidang sosial, budaya dan pariwisata. Banyaknya situs bersejarah, terutama yang berkaitan dengan perkembangan pengajaran agama Islam, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Uzbekistan.

 

sumber

Fadli Zon: Istana Bogor itu Heritage, Lebih Bagus Apa Adanya

Fadli Zon: Istana Bogor itu Heritage, Lebih Bagus Apa Adanya

Istana Bogor

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan Wali Kota Bima Arya Sugiarto untuk tidak mengutak-atik wilayah Istana Bogor. Fadli mengatakan, Istana Bogor merupakan area bersejarah yang harus dilestarikan.

“Wilayah Istana Bogor itu merupakan heritage, merupakan warisan budaya, tidak usah diutak-atik, jadi lebih bagus apa adanya,” kata Fadli, di Bogor, Kamis (12/2/2015).

Ia menanggapi informasi bagi bahwa Wali Kota Bogor akan melakukan penataan dengan menggeser pagar Istana dan membangun pedestrian yang layak di sekitar Istana Bogor.

Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, jika Wali Kota Bogor menggeser pagar Istana untuk penataan kawasan seputar Istana dan kebun raya dengan membangun pedestrian yang layak bagi pejalan kaki dan sepeda, akan memicu gangguan lainnya.

“Kalau nanti diambil, makin lama makin habis kawasan Istana. Jadi modus juga untuk mengembangkan kawasan yang lain-lain,” kata Fadli.

Ia menyarankan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk mengembangkan daerah-daerah baru dan tidak bersandar pada daerah-daerah yang sudah ada. “Bogor ini kan luas, apalagi daerah baratnya, kembangkan saja itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor menyatakan akan melakukan penataan transportasi dengan membangun serta memperluas kawasan pedestrian di sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya.

“Dalam konsep penataan transportasi kita menyediakan saran dan prasarana untuk masyarakat terutama sekitar Kebun Raya dan Istana Bogor,” kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Usmar mengatakan, pekan lalu, kedua kaluntukinya Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dipanggil menghadap Menteri Sekretaris Negara untuk menyampaikan konsep penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya.

“Pak Wali sudah membawa satu konsep menata kawasan khusus di seputar Istana Bogor dan juga Kebun Raya, karena Istana bukan merupakan kewenangan Pemerintah Kota jadi kita koordinasikan untuk mendapatkan dukungan,” katanya.

Ia menjelaskan, penataan kawasan di seputar Istana Bogor dan Kebun Raya sudah direncanakan oleh Pemerintah Kota Bogor sejak 2014 dan pengusulan anggaran kepada Dewan juga telah dilakukan pada tahun yang sama.

“DED 2014 sudah kita bikin dan sudah kita usulkan, rencana pembangunan fisik dimulai 2015 ini,” katanya.

Usmar mengatakan, pembangunan awal pendestrian dimulai dari Tugu Kujang hingga Pintu 3 Kebun Raya Bogor atau sekitar 350 meter dengan dana sebesar Rp 6,7 miliar.

Menurut rencana, pedestrian yang akan dibangun selebar 4 meter.

“Jadi lebarnya menjadi 4 meter, didesain khusus untuk pejalan kaki dan sepeda. Yang bersepeda tidak lagi berjalan di jalan tetapi bisa di pendestrian. Sementara drainase yang sudah ada akan berada di bawah ditutup pedestrian di atasnya,” kata dia.

Usmar mengatakan, total pedestrian yang akan dibangun di sekeliling Istana Bogor dan Kebun Raya yakni 3,8 kilometer (km) dengan anggaran Rp 41,3 miliar yang berasal dari APBD murni pemerintah Kota Bogor.

Banjir Jakarta, Fadli Zon: Ahok Kampungan Salahi PLN

Banjir Jakarta, Fadli Zon: Ahok Kampungan Salahi PLN

Ahok Kampungan Salahi PLN

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyalahkan PT. PLN sebagai salah satu biang keladi penyebab banjir di Jakarta di awal 2015 ini. Bahkan, Fadli Zon menilai sikap Ahok tersebut kampungan yang sebenarnya ia harus jujur belum mampu atasi masalah klasik di Jakarta tersebut.

“Kalau misalnya belum mampu, ya bilang belum mampu. Enggak usah menyalah-nyalahkan PLN, mematikan listrik dan sebagainya, itu kampungan,” kritik Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Politisi Partai Gerindra ini mengakui, tidak mudah untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta yang memang seharusnya tidak bisa Ahok bekerja sendiri tanpa bantuan dari pemerintah pusat. Ditambah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berjanji ketika kampanye Pilpres akan membantu mengatasi banjir Jakarta. ”

“Ya ini kan salah satu janji Presiden, tapi dulu kan jadi gubernur, Presiden akan koordinasi dan seterusnya. Tapi, kita juga harus melihat ini secara rasional,” tuturnya.

Fadli juga meminta Ahok memerbaiki sikapnya dalam mengatasi berbagai permasalahan di Jakarta, terutama masalah banjir ini. Sebab, sikap Ahok yang seperti itu bukan menyelesaikan masalah, melainkan memperkeruh masalah. “Saya kira Gubernur DKI jangan arogan, seolah-olah bisa mengatasi banjir Jakarta. Lebih baik saya kira humble saja,” imbaunya.

Fadli pun juga memberikan solusi kepada Ahok dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Menurutnya, Jakarta memang kekurangan lahan serapan air dikarenakan lahan tersebut sudah dibangun gedung-gedung dan berbagai bangunan memersempit lahan serapan air.

“Tidak bisa disalahkan Bogor atau Tangerang, Jakarta sendiri ruang penyerapan rendah. Kita lihat bangunan, apartemen dan mall nya lebih dari seratus sudah menyedot air tanah kemudian tidak ada penyerapan,” ungkapnya.

Sebab itu, Fadli meminta Ahok menerapkan peraturan yang tegas terhadap para pengusaha mal agar memberikan resapan air ketika membangun mal. “Coba dong Gubernur DKI terapkan, kalau betul-betul mau tegakkan hukum di Jakarta. Mal itu berikan ruang penyerapan jangan salahkan daerah lain,” pungkasnya.

Pemerintah Bela Ahok

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani enggan menyalahkan Ahok. Dia mengatakan, masalah banjir Jakarta ini tidak diatasi oleh Pemprov DKI Jakarta semata. Melainkan, harus dikoordinasikan dengan BNPB dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). “Kemarin saya koordinasi dengan BNPB dan Kemen PU sempat dimatikan listrik oleh PLN kemudian dinyalakan kembali karena PLN takut ada kesetrum,” kata Puan.

Menteri asal PDIP pun berjanji pemadaman listrik oleh PLN ini tidak akan terjadi lagi ke depan. “Ke depan nanti bertahap memerbaikinya. Yang tersumbat harus segera dibersihkan sampah-sampah agar jangan sampai banjir terjadi lagi,” harap Puan.

Terkait hal yang sudah dilakukan pemerintah pusat dalam mengatasi banjir Jakarta, Puan mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan terhadap sungai-sungai yang ada di Jakarta yang dikomandoi oleh Kemen PU. “Dalam laporan ada 49 titik banjir, 22 titik terletak di Jakpus. Hal itu bukan karena kenaikan arus sungai yang ada, tapi BNPB dan Kemen PU itu terjadi karena tidak banyak drainase di DKI dan Kemen PI akan perbaikan drainase ini,” jelasnya.

Anak kandung Megawati Soekarnoputri ini meminta warga DKI Jakarta untuk tetap waspada terhadap bahaya banjir ini. Sebab, sebutnya, berdasarkan laporan ia terima dari BMKG, curah hujan di Jakarta terus tinggi sampai akhir bulan Februari ini.
“Tanggal 23 Februari akan terus terjadi hujan, warga Jakarta harus tetap waspada,” imbaunya.

Sebelumnya Ahok menyatakan keheranannya karena PLN beralasan bahwa pihaknya mematikan listrik karena jaringannya terendam padahal posisi jaringan telah ditinggikan. Dia merasa aneh karena alasan yang sama juga disampaikan PLN saat posisi jaringan belum ditinggikan. Aliran listrik PLN diperlukan untuk mengaktifkan pompa-pompa penyedot air.

 

Cegah Banjir, Fadli Zon Tanam Pohon Bambu di Sungai Ciliwung

Cegah Banjir, Fadli Zon Tanam Pohon Bambu di Sungai Ciliwung

Cegah Banjir, Fadli Zon Tanam Pohon Bambu di Sungai Ciliwung

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang saat ini tenah melanda Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melakukan penanaman tanaman bambu Rumah Bambu Jatnika, Kampung Muara Beres, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Sekitar 100 tanaman bambu di tanam di bantaran sungai Ciliwung.

Menurut Fadli Zon, kegiatan penanaman ini adalah momentum yang pas, karena Jakarta sedang dilanda banjir hingga ke Istana Merdeka. ‎”Sebenarnya diwilayah Jakartanya juga harus ditata sedemikian rupa agar air itu bisa terserap,” ungkapnya disela-sela penanaman, Kamis (12/2/2015).

Lanjutnya, tanaman bambu ini adalah salah satu tanaman yang bermanfaat. Salah satunya sebagai benteng di bantaran sungai. “Sebenarnya kali tidak perlu di beton untuk bentengnya, dengan menggunakan bambu pun bisa. Karena bisa menyerap air dan penyangga yang kuat,” jelasnya.

Fadli menambahkan, pihaknya akan tanami lebih banyak lagi pohon-pohon disepanjang aliran sungai ciliwung. ‎Tidak hanya tanaman bambu, pohon-pohon langka juga sudah ditanam di hulu Ciliwung.

‎”Kita sudah tanami pohon-pohon langka seperti pohon Sentul, Gandarian dan Katulampa,”‎ tambahnya.

Sementara pemilik Rumah Bambu Jatnikan, H. Jatnika Nanggamihardja, sangat menyambut baik kegiatan penanaman pohon tersebut.

Menurutnya tanaman Bambu itu memiliki fungsi ekologi yaitu penghasil oksigen yang cukup besar. Kemudian sebagai penahan longsor dan erosi tanah.

“Mudah-mudahan pohon-pohon ini bisa terus tumbuh dan menjadi solusi banjir Jakarta juga. Dengan serumpun bambu sangat bermanfaat dan menjadi alat pemersatu bangsa,” pungkas Fadli.

 

sumber