Blog

Gerindra: Kenaikan BBM Harus Ditolak

Gerindra: Kenaikan BBM Harus Ditolak

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra secara resmi tak memberi restu atas rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM. Selain berimbas bagi rakyat kecil, subsidi BBM yang terus turun seharusnya pemerintah dapat melakukan penghematan anggaran.

“Bagi partai kami,  Gerindra secara tegas menolak kenaikan BBM. Rencana ini hanya akan mempersulit kehidupan rakyat karena akan disusul kenaikan harga-harga  kebutuhan pokok, disamping BBM-nya sendiri,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, Kamis (1/3/2012)

Pemerintah, imbuhnya, sudah semestinya melakukan evaluasi soal produksi minyak dan gas yang terus menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini,  terkait dengan kurangnya eksplorasi dan eksploitasi di wilayah kerja operasi yang sudah ada.

“Kalau produksi nasional naik dan impor turun, harga akan terjangkau meskipun harga minyak dunia naik.Apalagi, subsidi BBM juga sudah turun drastis, harusnya pemerintah menghemat anggaran, termasuk belanja pegawai dan barang yang terus meningkat,” tegasnya.

Dengan kalkulasi yang tepat, katanya lagi, seharsnya pemerintah bisa melakukan penghematan APBN sehingga  tak perlu menaikkan BBM. Pemerintah, semestinya berpikir energi alternatif yang terbarukan, biodiesel dan bioetanol, disamping penggunaan panas bumi dan lainnya.

“Ini untuk jangka menengah dan panjang. Sesuai konstitusi, penghitungan harga BBM tak boleh tergantung mekanisme pasar. Kita bukan negara kapitalis,” tegas Fadli Zon.

Gerindra Tolak Penaikan Harga BBM

Gerindra Tolak Penaikan Harga BBM

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan kebijakan penaikan harga BBM akan semakin membebani rakyat. Pengurangan subsidi akan mengakibatkan kehidupan rakyat semakin sulit.

“Kami tidak setuju terhadap kebijakan kenaikan harga BBM. Apa pun alasannya. Seharusnya pemerintah sudah dapat memperkirakan kenaikan harga minyak mentah dunia,” ujarnya, ketika dihubungi, Selasa (28/2).

Dia mengusulkan pemerintah harus mengeksplorasi sumur-sumur atau kilang-kilang minyak yang ada untuk meningkatkan produksi. Di samping itu, pemerintah harus menyediakan energi alternatif lainnya seperti gas.

“Usulan kami adalah pemerintah menghitung kembali besaran kebutuhan BBM dan anggaran APBN yang diperlukan. Untuk memebuhi kekurangan BBM, pemerintah harus mengeksplorasi sumur dan kilang minya karena tingkat produksi saat ini masih rendah. Selain itu, mulai dipikirkan energi alternatif,” ujarnya. (WR/OL-10)

Gerindra Minta Dukungan Mega untuk Prabowo

Gerindra Minta Dukungan Mega untuk Prabowo

Gerindra Minta Dukungan Mega untuk Prabowo

Hasil survei tersebut bakal memicu kerja keras partai untuk mengusung Prabowo.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, menyatakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia terbaru merupakan kabar menggembirakan. Dalam hasil survei tersebut, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, unggul dibandingkan dengan tokoh lainnya.

Menurut Fadli, hasil survei tersebut bakal memicu kerja keras partai untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden 2014.

“Saya kira sudah melakukan langkah-langkah maupun persiapan untuk itu. Tapi kan perjuangan masih panjang,” ujar Fadli kepada VIVAnews, Minggu 26 Februari 2012.

Dia tidak berpatokan pada survei eksternal dalam melihat tren Prabowo maupun partainya, karena Gerindra juga telah melakukan survei secara internal. “Hasilnya kurang lebih sama. Maka kami tidak heran,” katanya.

Gerindra, Fadli melanjutkan, memang sejak awal berkomitmen untuk mengembangkan kekuatan ekonomi rakyat dalam memajukan bangsa.

Orientasinya adalah menciptakan ekonomi yang lebih merata, juga mengembangkan sektor-sektor yang mayoritas terkuat yaitu, pertanian, koperasi, dan usaha kecil menengah. “Kami ingin mengarah pada itu,” tambahnya.

Oleh karena itu, menurut Fadli, tahun 2014 dapat menjadi momentum yang tepat bagi Prabowo untuk meraih tapuk kepemimpinan nasional.

“Kami ingin sekarang beliau yang maju. Saya kira kami berharap juga dukungan dari Bu Mega. Rasanya itu tidak tertutup kemungkinan, kami lihat saja perkembangannya,” kata Fadli.

Melayu Bukan Warisan Indonesia

Jelang pagelaran Festival Seni Melayu (FSM) ASEAN 2012 yang dimotori Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Rektor ISI Mahdi Bahar dan sejumlah dosen menggelar pertemuan bersama sejumlah profesor sebagai Dewan Kurator di Aula Rektorat ISI, kemarin.

Pada pertemuan itu, Mahdi menyampaikan, latar belakang pagelaran berangkat dari keanekaragaman Indonesia. Seperti keragaman genre seni budaya sebagai bentuk warisan dan kekayaan serta pusaka yang harus dipelihara sebagai harga diri bangsa dan negara.

Beberapa tahun terakhir, kata Mahdi, adanya genre atau seni milik masyarakat Indonesia yang diklaim negara lain sebagai milik mereka. Ini suatu bentuk lemahnya perhatian pihak Indonesia akan ketahanan seni budaya bangsa sebagai warisan yang harus dipelihara.

“Meski belum terlambat, sudah saatnya Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS PTSI) memainkan peran di bidangnya (seni budaya dan kreativitas seni) untuk melakukan langkah menuju penguatan ketahanan seni budaya dalam bingkai pergaulan antar bangsa,” ungkap Mahdi.

Sejumlah rangkaian kegiatan dalam FSM ASEAN 2012, Mahdi mengatakan akan diselenggarakan, seni pertunjukan, seni rupa, film dan seminar. “Setiap kegiatan capaiannya beripementasi penguatan ketahanan budaya terhadap bangsa kita,” ujarnya.

Prof Sardono W Kusumo dalam pandangannya mengatakan, FSM ASEAN 2012 harus mencari platform seni Melayu sehingga tidak terjebak dengan kekinian. Menurutnya, Indonesia mempunyai sejarah yang besar dalam Kemelayuan. Ini dibuktikan dengan berkembangnya peradaban Melayu di Afrika yang dibawa dan dikembangkan Syekh Yusuf.

Ini bukti nyata bahwa Melayu bukan merupakan warisan terhadap bangsa Indonesia. Namun secara tegas dinyatakannya, Melayu di Indonesia merupakan sebuah peradaban yang nyata jika dilihat kronologis berkembangnya di wilayah nusantara era Majapahit.

“Intinya, Melayu merupakan platform nusantara. Dengan demikian platform kegiatan FSM ASEAN 2012 jangan terkotak-kota dengan memasukan susastra sebagai unsur inti dalam setiap pertunjukan,” ujarnya.

Dalam legesi men-share rangkaian sejarah kesenian, Dewan Kurator lainnya Dr Wagiono Sunarto melihat FSM ASEAN 2012 terkait proses Melayu, harus sebagai pencarian benang merah. Dalam rangkaian festival, Wagiono mengatakan harus ada ciri khas yang dapat dipegang sebagai bentuk Kemelayuan, sekaligus bentuk perbedaan dari festival kesenian pada umumnya.

“Fokus kegiatan harus memiliki tema jelas dalam arti luas sesuai dengan perkembangan budaya Melayu,” tutur Soeprapto.
Salah satu tokoh muda Indonesia asal Sumbar, Fadli Zon mengatakan FSM ASEAN 2012 merupakan ajang yang mampu me-reklaim Indonesia sebagai pusat peradaban Melayu. Pembuktiannya dapat dinyatakan dengan selain menjadikan sastra sebagai unsur inti setiap pertunjukan, juga dengan mengenalkan sejumlah artefak sejarah Melayu.

“Di antaranya yang saya miliki dan dipinjamkan dalam FSM ASEAN 2012 nantinya, koran pertama berbahasa Melayu cetakan 1862 dari Semarang Jawa Tengah. Juga ada berbagai koin dari masing-masing kesultanan di Nusantara yang mencerminkan kebudayaan Melayu,” kata Fadli Zon.

Dari pandangan Dewan Kurator FSM ASEAN 2012, Mahdi Bahar menyimpulkan pada inti kegiatan pertunjukan akan mengedepankan penciptaan kreativitas seni budaya Melayu. Sedangkan dalam seminar sebagai salah satu rangkaian festival, akan mewujudkan pemetaan sejarah Kemelayuan di Nusantara yang mencakup Asia Tenggara.

Fadli Zon Ikut Sarapan Pagi Bersama Barack Obama

Fadli Zon Ikut Sarapan Pagi Bersama Barack Obama

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengikuti sarapan pagi bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Bidden. Sarapan pagi bertajuk national prayer breakfast (NPB) ini berlangsung 2 Februari lalu.

Menurut Fadli Zon, ia hadir bersama Ketua Bidang Informasi Partai Gerindra, Asrian Mirza. Mereka berkesempatan sarapan pagi bersama dua ribu tokoh politik, sosial dan budaya dari berbagai negara. Hadir pula para tokoh agama Kristen, Islam, Yahudi serta para tokoh agama saat sarapan pagi di Hotel Hilton Washington, Washington DC, Amerika Serikat.

Selain sarapan, Fadli Zon mengatakan, Barack Obama sempat berpidato mengenai keimanan, dan upaya bersama mengatasi kesulitan ekonomi di sejumlah negara.

“Semua agama mengajarkan agar selalu membantu mereka yang kekurangan. Dukungan yang penting adalah bagaimana mereka yang kurang beruntung, dapat berdiri di atas kaki sendiri,” kata Fadli Zon mereka ulang pernyataan Barack Obama. Fadli menambahkan, atas pidato tersebut Obama mendapat standing ovation.

Gerindra Akan Beberkan Pemain Renovasi Banggar

Gerindra Akan Beberkan Pemain Renovasi Banggar

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Sabtu (21/1/2012) malam, DPP Partai Gerindra telah memanggil Pius Lustrilanang. Dalam pemanggilan itu pihak DPP yang dihadiri oleh Ketua Umum, Sekjen, anggota pembina dan penasihat mengklarifikasi tentang besarnya anggaran renovasi ruang Banggar DPR yang disetujui oleh BURT,

“Menurut pengakuan Pius, yang paling bertanggungjawab adalah Sekjen DPR dan Banggar. BURT menurutnya tak punya kewenangan untuk anggaran. Ia tak tahu detail anggaran karena bentuknya gelondongan bukan detail. Ketua DPR/BURT Marzuki Alie adalah penanggungjawab semua proyek itu,” kata Fadli Zon, di Jakarta, Minggu (22/1/2012).

Fadli mengatakan, dalam klarifikasi itu, Pius mengaku tak pernah menerima uang sepeserpun dari proyek yang ada di DPR. Pengakuan itu bisa dipertanggungjawabakan di mata hukum. “Jika memang diperiksa KPK, ia siap,” jelasnya.

Dia mengatakan, untuk itu pada Selasa (24/1/2012) DPP Partai Gerindra bersama dengan Pius akan membeberkan masalah renovasi ini ke publik di Gedung DPR pada pukul 10.00 WIB. Hal ini akan meluruskan segala masalah agar semuanya tuntas.

“DPP menyampaikan dengan tegas penolakan terhada proyek-proyek fantastis DPR yang merupakan pemborosan dan pengkhianatan terhadap rakyat. Selanjutnya kami berharap agar KPK membuka siapa sebetulnya bermain dibalik proyek-proyek yang tak masuk akal ini. Jika ada penyimpangan atau korupsi, hukum harus ditegakkan,” ungkapnya.

Rumah Budaya Fadli Zon Fasilitasi Kesenian

Rumah Budaya Fadli Zon Fasilitasi Kesenian

Rumah Budaya yang berhadapan dengan Rumah Puisi Taufiq Ismail Nagari Aia Angek Tanahdatar, Sumbar, siap memfasilitasi lembaga atau organisasi yang akan menggelar pertunjukan kebudayaan dan kesenian.

“Sehingga karya yang dimiliki generasi muda dan masyarakat lainnya dapat dikenal luas oleh warga di Sumatera Barat maupun Indonesia,” kata pimpinan Rumah Budaya, Fadli Zon Edin Hadzalic, di Padangpanjang, Rabu.

Dia menyebutkan, siap memfasilitasi berbagai organisasi dan lembaga yang akan menggelar sebuah pertunjukan kesenian dan kebudayaan demi berkembangnya Budaya Indonesia, khususnya Minangkabau.

“Kita berharap Rumah Budaya ini bisa menjadi kantong kebudayaan baru di Sumatera Barat dan fokus pada kegiatan-kegiatan kesenian serta budaya guna mengangkat potensi yang dimiliki generasi penerus,” katanya.

Dia menambahkan, Rumah Budaya siap mengorbitkan kebudayaan dan kesenian Minangkabau agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional.

Saat ini, dua mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menggelar Pameran Karya Seni bekerjasama dengan Rumah Budaya Fadli Zon, 17 – 20 januari 2012, dengan tema “Deformasi Bereguh dalam Kriya Kayu”.

Mereka adalah Ichsan dan Dolly Alvian, mahasiswa Jurusan Seni Kriya ISI Padangpanjang semester akhir.

Menurut Ichsan, pameran yang mereka gelar selain sebagai tugas akhir juga untuk memperkenalkan kepada penikmat seni sebuah pemikiran baru tentang konsep karya seni tradisi yang akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

“Kami mengangkat nilai-nilai historis dalam karya seni yang kami buat, seperti ’Bereguh’ yang merupakan instrumen atau alat musik tiup tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh merupakan instrumen musik tradisional asli suku Aceh,” tuturnya.

Pada masa silam, kata dia, instrumen ini umumnya digunakan sebagai perlengkapan yang digunakan dalam berburu. Dalam pameran Kriya itu, Ichsan dan Dolly memodifikasi hasil imajinasinya, dan konsep Bereguh lainnya. “Ada sekitar 14 bereguh yang kami pamerkan, semuanya terbuat dari kayu,” kata Ichsan.

Lokasi Rumah Budaya Fadli Zon cukup startegis, yakni berada di kawasan ruas jalan utama menghubungkan Kota Padang – Bukittinggi.

Dalam Rumah Budaya tersimpan sejumlah koleksi benda-benda kuno bernilai tinggi, khususnya yang terkait dengan benda kebudayaan Minangkabau tempo dulu.

Di antara koleksi itu, adalah keris Luk Sembilan asal Pagaruyuang yang dibuat pada abad 18, seterika pakaian dari bara, songket lama, seribu koleksi buku bertema Minang, dan sejumlah lukisan kuno dan fosil kerbau berusia dua juta tahun.

 

link

Gerindra: Proyek Fantastis DPR Kembali Khianati Rakyat

Partai Gerindra mengecam berbagai proyek fantastis di DPR yang dinilai tidak masuk akal. Lagi-lagi para wakil rakyat dan Setjen DPR dianggap mengkhianati rakyat.

“Proyek kontroversial seperti perawatan gedung, renovasi ruang rapat, papan selamat datang, renovasi parkir motor, kalender, makanan rusa, merupakan tindakan yang keterlaluan, menghina intelektualitas dan pengkhianatan terhadap rakyat,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Rabu (18/12/2011).

Menurut Fadli, pimpinan DPR sekaligus pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR harus bertanggung jawab atas proyek fantastis ini. Proyek-proyek bernilai fantastis di luar kenormalan ini jelas merusak kredibilitas DPR dan meneguhkan stigma bahwa DPR menjadi sarang koruptor

“Ini merupakan kelalaian pimpinan DPR dan Ketua BURT. Jika mereka tahu berati memang kolaborasi. Jika tak tahu, berarti pimpinan DPR dikerjai oleh Sekjen DPR,” kritik Fadli.

Gerindra pun mendesak KPK mengusut berbagai proyek fantastis ini. Dia meyakini hal ini seperti fenomena gunung es. Sangat mungkin terjadi juga di tempat lain, karenanya KPK harus mengusut tuntas perkara seperti ini.

“Ini saatnya menyingkap korupsi dan pemborosan anggaran dana rakyat,” tutup Fadli.

Fadli Zon: DPR Melecehkan Publik

Fadli Zon: DPR Melecehkan Publik

Banyaknya proyek di Gedung DPR yang menghabiskan dana miliaran rupiah dinilai sebagai tindakan penghinaan terhadap intelektualitas dan rakyat. Sebab, tindakan tersebut sangat keterlaluan.

“Pimpinan DPR harus bertanggung jawab penuh. Ini kelalaian pimpinan DPR dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga. Jika mereka tahu berarti memang berkolaborasi. Jika tak tahu, berarti pimpinan DPR dikerjai Sekjen DPR. Untuk itu harus ada sanksi kepada Sekjen dengan mengganti atau malah memperkarakan secara hukum,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Rabu (18/1).

Tak cukup hanya itu, menurut Fadli, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera intervensi. Sebab, kemungkinan korupsi dalam kasus proyek-proyek ini cukup tinggi dan meneguhkan stigma bahwa DPR menjadi sarang koruptor.

“Untuk itu masalah proyek fantastis ini harus ditanggapi serius dan tuntas, saya yakin ini seperti fenomena gunung es, di dalamnya masih banyak proyek-proyek lain yang belum terungkap,” jelas Fadli.

Tak hanya di DPR, terang Fadli, proyek semacam ini juga sangat mungkin terjadi di ranah eksekutif, namun belum ada yang membeberkan ke publik. “Saatnya menyingkap korupsi dan pemborosan anggaran dana rakyat. Komponen rakyat yg kritis harus bergerak,” kata Fadli.

DPR Dinilai Telah Khianati Rakyat

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dinilai telah melakukan pengkhianatan terhadap rakyat berkaitan berbagai proyeknya yang fantastis yang menuai kontroversial. Proyek itu antara lain perawatan gedung, renovasi ruang rapat, papan selamat datang, renovasi parkir motor, toilet, kalender dan makanan rusa. Hal ini dinyatakan Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Rabu (18/1).

“Pimpinan DPR harus bertanggung jawab penuh. Ini merupakan kelalaian pimpinan DPR dan Ketua BURT. Jika mereka tahu, berati memang kolaborasi. Jika tak tahu, berarti pimpinan DPR dikerjai oleh Sekjen DPR. Untuk itu harus ada sanksi pada Sekjen dengan mengganti atau malah memperkarakan secara hukum,” katanya.

Fadli Zon menambahkan, KPK harus segera melakukan intervensi, karena jelas kemungkinan korupsi dalam kasus proyek-proyek ini cukup tinggi. Proyek-proyek bernilai fantastis itu, menurutnya, di luar kenormalan ini jelas merusak kredibilitas DPR dan meneguhkan stigma bahwa DPR menjadi sarang koruptor.

“Untuk itu masalah proyek fantastis ini harus ditanggapi serius dan tuntas. Saya yakin ini seperti fenomena gunung es, di dalamnya masih banyak proyek-proyek lain yang belum terungkap,” paparnya.