Blog

Kalau Saya Ditanya Duta Apa? Ya ‘Duta Rakyat’

Kalau Saya Ditanya Duta Apa? Ya ‘Duta Rakyat’

Fadli Zon memberikan jawaban atas pertanyaan disampaikan dalam sebuah artikel di Kompasiana.

Artikel tersebut mengulas terkait pernyataan Fadli Zon yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai “Duta Mall Indonesia”.

Judul artikel itu dibuat sang penulis “Kalau Jokowi Duta Mall, Fadli Zon Duta Apa?”.

Lalu Fadli pun langsung menjawab, Jika dirinya ditanya sebagai duta apa? Fadli mengatakan ya sebagai “Duta Rakyat”.

Fadli memberi alasan sebagai duta rakyat karena ia dipilih oleh rakyat Bogor menjadi anggota DPR RI.

Bahkan Fadli mengatakan ia mendapatkan suara terbanyak se-Jawa Barat.

“Tulisan yg menghibur. Kalau Sy ditanya duta apa? Ya “Duta Rakyat” krn dipilih oleh rakyat Bogor jd anggota ⁦@DPR_RI. Alhamdulillah dg suara terbanyak se Jawa Barat”, tulis Fadli sambil melampirkan tautan artikel dari kompasiana.

Sebelumnya Fadli Zon melalui akun twitternya, mengatakan Jokowi sangat luar biasa peduli pada mall, karenanya Fadli menyebut Jokowi bisa dikatakan Duta Mall indonesia.

Sumber




Peristiwa ‘Lord of Prank’ M. Nuh Refleksi Kacaunya Kebijakan Publik

Peristiwa ‘Lord of Prank’ M. Nuh Refleksi Kacaunya Kebijakan Publik

Anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari peristiwa lelang motor Jokowi sebagai kekacauan kebijakan publik di Indonesia.

Meskipun demikian, Fadli Zon menganggap acara lelang motor bertanda tangan Presiden Joko Widodo itu tetap menghibur. Ya, dalam acara tersebut, muncul sosok M Nuh yang menjadi pemenangnya.

Hal ini disampaikan Fadli Zon melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter miliknya, @fadlizon, pada Rabu (27/5/2020).

“Peristiwa Lord M Nuh ini semacam cermin refleksi kekacauan komunikasi dan kebijakan publik di Indonesia,” cuit Fadli.

Disconnected alias nggak nyambung. Tapi tetap menghibur,” imbuh pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ia pun membagikan tautan berita terkait pengakuan Muhammad Nuh atau M Nuh yang disebut-sebut sebagai “Lord Nuh Prank of The Year”.

Sebagaimana diketahui, M Nuh, pemenang lelang motor Jokowi membuat pengakuan saat dihubungi oleh Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy.

Pria asal Jambi itu tertawa terbahak-bahak ketika disebut-sebut banyak orang sebagai pengusaha. Hal ini terungkap dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Macan Idealis pada Sabtu (23/5/2020).

Awalnya, Vasco bertanya, “Kalau dimana-mana informasi berita, katanya antum pengusaha besar dari Jambi, mau beli motornya Pak Jokowi.”

“Itu dia orang yang bilang, ana enggak bilang ana pengusaha,” jawab M Nuh sambil tertawa terbahak-bahak.

M Nuh mengira kegiatan lelang dalam konser yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah acara kuis.

“Itu sebenarnya pas ana buka sudah pertengahan dia kuis, pas lagi interaksi kuis,” cerita M Nuh kepada Vasco.

M Nuh pun mengikuti acara lelang itu meskipun penawaran harganya naik terus. Sebab, ia merasa tidak ada beban dan berpikir ini adalah acara kuis yang mendapatkan hadiah.

“Ikutin gimana? Bang Nuh emang punya uang segitu? Itu kan makin lama makin gede,” tanya Vasco.

M Nuh menjawab, “Pikiran ana enggak disitu, ana semakin nawar gede uang ana tambah banyak gitu.”

Ia pun mengira acara lelang yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi itu merupakan “acara Jokowi bagi-bagi hadiah buat masyarakat.”

Sumber

Ultah Ahmad Dhani, Fadli Zon: Semoga Tetap Berani Suarakan Kebenaran

Ultah Ahmad Dhani, Fadli Zon: Semoga Tetap Berani Suarakan Kebenaran

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengucapkan selamat ulang tahun kepada pentolan grup band DEWA 19, Ahmad Dhani.

“Selamat ulang tahun Bro Ahmad Dhani @AHMADDHANIPRAST semoga selalu sehat, kuat, semangat, panjang umur dan tetap berani menyuarakan kebenaran melawan kezaliman. One man with courage makes a majority!”  tulis Fadli melalui akun Twitternya @fadlizon, Selasa (26/5).

Selain memberikan ucapan, Fadli juga memposting foto batikan berdua dengan Dhani. Keduanya terlihat tersenyum sambil mengacungkan dua jari.

Sontak, cuitan ini direspons netizen. Tidak sedikit yang merindukan karya Dhani ketimbang kiprah politiknya di Partai Gerindra. 

“Semoga Om Dhani bisa berkarya kembalii,” cuit @naurahajidah. “Waktu masih ada Dewa 19 saya berharap kembali berkarya di musik aja bang di politik kayaknya kurang cocok,” timpal @Ridwanj91385728. 

Seperti diketahui, Dhani genap berusia 48 tahun. Selain sebagai musisi, namanya juga populer di dunia politik setelah menjadi pendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Bahkan, Dhani pernah dibui karena aktivitas politiknya.

Sumber

Fadli Zon Sebut Jokowi Duta Mal Indonesia

Fadli Zon Sebut Jokowi Duta Mal Indonesia

Akun twitter Summarecon Mall Bekasi @malbekasi mengunggah foto Jokowi melakukan kunjungan ke mall tersebut. Postingan tersebut pun direspon Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

“Hari ini, Presiden RI Bapak @jokowi didampingi President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi melakukan kunjungan ke Summarecon Mall Bekasi hari ini, dalam rangka peninjauan & persiapan Tatanan Normal Baru,” cuit akun tersebut.

Fadli Zon membalas cuitan tersebut dengan menyindir Jokowi. Ia juga mempertanyakan bagaimana dengan pasar tradisional.

“Luar biasa kepedulian P @jokowi pd mall, bisa dikatakan “Duta Mall Indonesia”. Apakabar pasar tradisional n pasar rakyat?” cuit Fadli.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi Mal Summarecon Bulevar Ahmad Yani, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 Mei 2020.

Menurut Jokowi, ia ingin mengecek kesiapan mal secara umum, sebagai salah satu lokasi keramaian masyarakat, menjelang pelaksanaan new normal, atau normal baru di tengah wabah Covid-19.

Sumber

Terkait PKI, Fadli Zon: Dari Dulu Anti-Pancasila Dan Menolak Realitas Proklamasi

Terkait PKI, Fadli Zon: Dari Dulu Anti-Pancasila Dan Menolak Realitas Proklamasi

Kicauan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon terkait partai komunis Indonesia (PKI) membuat beberapa kalangan memberikan atensi.

Pasalnya, PKI yang sudah dibubarkan pasca peristiwa G 30 S / PKI pada 1965 yang lalu, kembali menjadi topik hangat beberapa saat terakhir.

“Dari dulu PKI anti-Pancasila dan menolak realitas Proklamasi 17 Agustus 1945. Proklamasi yang menentukan revolusi yang gagal. Ini monumen pendapat keganasan PKI,” kicau @fadlizon, Sabtu (23/5) Pukul 22.54 WIB. 

Fadli juga memperlihatkan sebuah foto prasasti dalam kicauannya. Di dalam tulisan tersebut ada tulisan berjudul berjudul “Akhir Jalan”.

“Kami kami hari ini masih hidup, kami gemakan irama juang. Tapi sekarang kami telah selesai memberdayakan pemberontakan di bulan September 1948. Ucapkan nama kami penuh ingat, tangisi nama kami penuhkan. Biarkan tempat ini menjadi sunyi. Biarkan kami menjaganya. Teruskan jalan kami, jalan Pancasila. Kami hanya sampai di sini. Ngawi, 28 Oktober 1975 ” demikian tulusan prasasti tersebut.,

Diketahui juga, Fadli Zon kembali mengunggah beberapa foto lawas terkait memori kekejaman PKI dan pengakuan dari para tokoh yang berhasil lolos dari pembantaian berdarah tersebut

Sumber

Iwan Fals Dianggap Tak Kritis Lagi, Fadli Zon: Mungkin Sudah Berubah, Entahlah…

Iwan Fals Dianggap Tak Kritis Lagi, Fadli Zon: Mungkin Sudah Berubah, Entahlah…

Musisi Iwan Fals dikenal sebagai penyanyi solo yang kerap melontarkan kritikannya terhadap kinerja pemerintah melalui bait-bait lagu yang diciptanya.

Anggota DPR RI, Fadli Zon mengaku suka mendengar lagu-lagu yang diciptakan Iwan Fals. Salah satu lagu yang disebut sebagai favoritnya adalah lagu yang diberi judul “belum ada judul”.

“Lagu “Belum Ada Judul” ini favorit sy dr @iwanfals,” tulis Fadli Zon di akun twitternya, Sabtu (23/5).

Lagu itu dirilis pada tahun 1992. Dalam liriknya, lagu itu disebut-sebut sebagai kritikan terhadap Presiden Soeharto pada masa itu.

Namun lambat laun, sikap kritis Iwan Fals berangsur hilang. Apalagi saat ini di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang kini telah masuk dua periode.

Fadli Zon mengaku merindukan syair-syair lagu Iwan Fals. Ia menyentil Iwan Fals sebagai orang yang telah berubah.

“Kita merindukan syair-syairnya yang kritis dan punya roh kerakyatan.” Tulis Fadli Zon.

“Mungkin sekarang sudah berubah karena waktu, karena zaman. Entahlah.”Kata Fadli Zon.

Sumber

Demokrasi di Indonesia Simbolis Belaka

Demokrasi di Indonesia Simbolis Belaka

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritik Pemerintah RI atas penangkapan kembali Bahar bin Smith, yang melanggar aturan asimilasi.

Karena penangkapan itu kian menegaskan bahwa kehidupan masyarakat demokratis dalam agenda reformasi 1998 masih belum terwujud seutuhnya.

Tak jauh berbeda dengan Orde Baru, belakangan demokrasi di Indonesia hanya simbolis belaka.

“Kalau kita lihat sekarang, makna reformasi itu saya kira hal-hal pokok masalah demokrasi. Demokrasi kita itu semakin mundur,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon saat mengisi diskusi daring bertajuk ‘Makna Reformasi 22 Mei 1998-2020 Di tengah Covid-19: Bersiap Menghadapi New Normal’ kemarin.

Ia menceritakan, zaman Orde Baru terjadi pengekangan kebebasan berpendapat dan berekspresi hingga partisipasi publik dalam berpolitik. Pengekangan tersebFadut kini juga masih terasa.

Kalau kita lihat memang tidak ada lagi pembatasan pada partai politik yang dulu (Orde Baru) hanya ada dua partai politik dan satu golongan, yaitu Golkar. Sekarang multi partai. Tetapi esensi demokrasi menurut saya masih jauh gitu ya,” tutur Fadli Zon.

Dia mencontohkan kasus Habib Bahar bin Smith yang baru-baru ini diciduk aparat kepolisian hanya karena mengisi ceramah dan menyampaikan kritik terhadap penguasa.

“Kasus Habib Bahar Smith yang masih aktual, yang kebetulan saya mengikuti dan baru dapat pengaduan. Masa orang cuma ceramah ada kritik begitu saja langsung diangkut oleh menurut laporan yang saya terima, itu ratusan aparat bersenjata lengkap,” sesal Fadli Zon.

Terlebih, lanjut Fadli Zon, Habib Bahar baru saja mendapatkan remisi dari kebijakan asimilasi Kemenkumham dalam rangka mengantisipasi Covid-19.

“Asimilasi itu urusan PSBB. Sementara kita tahu PSBB tidak ada payung hukum di situ. Apalagi ini dilakukan secara acak, lain misalnya dengan karantina dan sebagainya. Berarti kan tidak ada aturan yang kuat dan kokoh untuk menerapkannya,” tuturnya.

“(Kasus Habib Bahar) Satu dari sekian banyak kasus yang terjadi bahwa demokrasi kita itu makin mundur, makin terbelakang. Demokrasi ini hanya dipakai sebagai stempel bahwa seolah-olah kita demokrasi, padahal cuma prosedurnya saja, esensinya jauh dari demokrasi. Mungkin masih bersifat otokrasi dan oligarki,” pungkasnya

Sumber

Banyak Warga Mudik, Fadli Zon: Salah Pemimpinnya Mencla-mencle

Banyak Warga Mudik, Fadli Zon: Salah Pemimpinnya Mencla-mencle

Anggota DPR RI Fadli Zon meminta pemerintah tidak menyalahkan rakyat yang melakukan mudik hingga menyebabkan angka kasus Covid-19 melonjak. Fadli Zon sindir pemimpin mencla mencle

Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon. Ia mengomentari cuitan politisi Partai Gerindra Rachel Maryam mengenai sikap pemerintah yang menyalahkan rakyat lantaran tak taat aturan.

Kok Jadi nyalahin masyarakat nggak taat aturan sih? Wong aturannya saja berubah-ubah kok. ‘Nggak perlu belanja lebaran’ tapi mal sudah boleh buka. ‘Jangan mudik’ tapi pesawat boleh terbang. Kan nggak jelas!” kata Rachel Maryam seperti dikutip Suara.com, Jumat (22/5/2020).

Cuitan tersebut dikomentari oleh Fadli Zon. Waketum Partai Gerindra itu menyebut kesalahan justru ada pada sang pemimpin.

Bahkan, Fadli Zon membuat beberapa sinonim yang menggambarkan wajah pemerintahan. Mulai dari plin plan hingga inkonsistensi.

Jangan salahkan rakyat. Yang salah memang pemimpinnya, plin plan, mencla mencle, plonga plongo, inkonsistensi, bingung, apalagi ya sinonimnya,” balas Fadli Zon.

Untuk diketahui, angka kasus positif corona di Indonesia mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Pada Kamis (21/5/2020), angka kasus positif corona naik 973 kasus dalam sehari.

Angka tersebut merupakan angka kasus positif tertinggi sejak kasus corona ditemukan di Indonesia. Sementara, pada Jumat hari ini angka kasus positif meningkat 634 kasus.

Hingga kini, jumlah kasus positif corona yang telah terkonfirmasi mencapai 20.796 kasus dengan angka kematian mencapai 1.326 kasus atau rasio kematian sebesar 6,4 persen.

Sumber

Berbaju Loreng, Prabowo Tutup Rapimnas Gerindra

Berbaju Loreng, Prabowo Tutup Rapimnas Gerindra

prabowo

Ketum Gerindra Prabowo Subianto menutup Rapimnas Gerindra hari ini. Rapimnas ditutup dengan Parade Senja Kader Gerindra.

Pantauan detikcom, upacara penutupan digelar di kompleks Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019). Ratusan kader Gerindra tampak berbaris di lapangan.

Upacara penutupan ditandai dengan penurunan bendera. Prosesi penurunan bendera diiringi marching band.

Sebelum penurunan bendera, Prabowo didampingi para elite Gerindra melakukan inspeksi kepada peserta upacara. Dia tampak berkeliling ke arena upacara.

Tampak Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara. Dia mengenakan seragam loreng khas Gerindra.

Dalam upacara itu, Prabowo tampak didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, Waketum Gerindra Fadli Zon, Sekjen Ahmad Muzani, dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka juga kompak mengenakan baju loreng.

 

Sumber

Sepak Terjangnya Disenangi Prabowo, Fadli Zon Dihadiahi Keris

Sepak Terjangnya Disenangi Prabowo, Fadli Zon Dihadiahi Keris

wakil-ketua-dpr-ri-fadli-zon-suaracomnovian

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiahkan keris kepada anggota DPR RI Fadli Zon. Hadiah itu diberikan sebagai apresiasi terhadap kinerja Fadli Zon terhadap Partai Gerindra.

Hal itu diungkapkan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di sela Rapat Pimpinan Nasional dan Apel Kader Partai Gerindra di Hambalang, Bogor Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

“Jadi beliau (Prabowo) tadi memberikan apresiasi ke Bang Fadli menghadiahi keris yang dipesan khusus Pak Prabowo diserahkan ke Bang Fadli,” kata Dahnil.

Dahnil mengatakan selain atas kinerjanya di partai apresiasi tersebut diberikan Prabowo juga lantaran Fadli Zon dinilai sebagai wajah utama Partai Gerindra di parlemen tatkala menjabat sebagai wakil ketua DPR RI periode 2014-2019.

“Pak Prabowo juga bilang terima kasih ke Bang Fadli yang sudah bekerja luar biasa bagi Partai Gerindra dan Pak Fadli juga jadi wajah utama Partai Gerindra terkait tugas-tugas di parlemen. Jadi Pak Prabowo apresiasi itu dan menghadiahinya keris,” ujarnya.

Untuk diketahui, Fadli Zon menjabat sebagai Wakil Ketua Umum kader Partai Gerindra. Fadli Zon juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 yang vokal mengkritisi kebijakan pemerintah Jokowi – Jusuf Kalla.

 

Sumber