Blog

DPR Tandingan KIH Inkonstitusional

DPR Tandingan KIH Inkonstitusional

DPR Tandingan KIH Inkonstitusional

Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang terdiri dari Fraksi PDIP, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura plus PPP pimpinan Romahurmuziy membentuk DPR tandingan setelah hak menyuarakan pendapat mereka dinilai tak digubris oleh pimpinan DPR.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan DPR tandingan yang dibentuk anggota KIH adalah inkonstitusional.

“Tidak ada yang namanya DPR tandingan. DPR cuma satu, kalau ada pihak-pihak yang menyatakan itu sudah pasti ilegal, inkonstitusional,” kata Fadli di Mabes Polri, Jakarta, 31 Oktober 2014.

Kata Fadli yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra, pimpinan DPR tidak akan mempedulikan hal tersebut dan memastikan kepengurusan DPR tetap solid.

Fadli mengatakan pihaknya masih menunggu empat fraksi menyerahkan nama terkait anggota komisi-komisi di DPR. Empat fraksi tersebut yakni FPDI-P, FPKB, FNasdem dan FHanura.

Sementara terkait penyelenggaraan rapat paripurna DPR tandingan yang diselenggarakan Jumat 31 Oktober, Fadli menganggap hal itu jelas ilegal.

“Rapat paripurna itu ilegal. Tidak ada itu. Itu pasti badut-badutan saja. Itu melanggar. Nanti akan diproses melalui mahkamah kehormatan dewan,” tandas Fadli.

Sebelumnya, fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengeluarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR periode 2014-2019. Untuk menunjukkan keseriusan sikapnya, KIH menunjuk politisi senior PDIP Pramono Anung secara aklamasi menjadi Ketua DPR sementara.

“Pandangan kami pimpinan DPR tidak bisa dan tidak cakap melaksanakan tugas-tugas DPR. Kami resmi melayangkan mosi tidak percaya. Guna mengisi kekosongan pimpinan, kami ajukan pimpinan sementara yaitu Pramono Anung sebagai ketua,” kata politisi PDIP Arief Wibowo di, Gedung DPR, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2014.

KIH juga menunjuk Abdul Kadir Kading dari Fraksi PKB, Syaifullah Tamliha dari Fraksi PPP, Dossy Iskandar dari Fraksi Partai Hanura dan Rio Patrice Capella dari Fraksi Partai Nasdem sebagai Wakil Ketua mendampingi Pramono Anung.

Selain itu, KIH juga mendesak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk mengganti Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). (Ant)

Pamer Keris ke Dubes Korsel, Fadli Zon Diberi Gingseng

Pamer Keris ke Dubes Korsel, Fadli Zon Diberi Gingseng

Pamer Keris ke Dubes Korsel, Fadli Zon Diberi Gingseng

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, Kamis 23 Oktober menerima kunjungan Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia, Mr Cho Tai-young di kompleks parlemen, Senayan Jakarta. Dalam pertemuan itu, Fadli dan Cho membicarakan upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Koresl. “Kami diskusi dengan Dubes Korea Selatan secara lebih mendalam, terutama membahas kerjasama yang telah dijalankan antara Pemerintah Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Korsel,” kata Fadli usai pertemuan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menambahkan, Mr Cho menyampaikan harapan Korsel terkait kerjasama bidang pertahanan antarkedua negara. Misalnya, tentang kerjasama pembuatan kapal selam senilai USD 1 miliar “Sudah ada tiga kapal yang sedang dalam pengerjaan. Juga ada beberapa program yang telah ditandatangani kedua negara pada awal Oktober lalu. Pihak Korea Selatan ingin kerjasama dengan Indonesia semakin dalam,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Fadli juga memperlihatkan keris koleksinya yang dipajang di ruang kerjanya. Pria yang juga dikenal sebagai kolektor benda seni itu juga menjelaskan asal muasal keris dan mengajari Mr Cho tentang cara membuka keris dari sarungnya. “Dubes Koresl mengetahui saya ini kolektor keris. Saya memang menaruh beberapa keris koleksi saya di ruang kerja ini. Saya tunjukkan kepada beliau, bagaimana keris ini sebagai senjata dan pusaka nenek moyang orang Indonesia, asli Indonesia. Ini punya filosofi yang dalam dan budaya-budaya yang lain,” paparnya.

Karena itu, Fadli memberikan keris ke Mr Cho sebagai kenang-kenangan. “Saya beri Dubes dua keris berwarna perak dan Dubes juga memberi saya ginseng asli Korsel,” ujarnya.

– See more at: http://fajar.co.id/2014/10/23/pamer-keris-ke-dubes-korsel-fadli-zon-diberi-gingseng.html#sthash.05HM8tET.dpuf

DPR Jawab Surat Soal Kabinet Jokowi Senin

DPR Jawab Surat Soal Kabinet Jokowi Senin

DPR Jawab Surat Soal Kabinet Jokowi Senin

Presiden Jokowi telah mengirimkan surat kepada DPR untuk meminta pertimbangan terkait nama kementerian-kementerian di kabinetnya nanti. Saat ini para anggota dewan masih sibuk membahas jawaban dari surat tersebut.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap, tak sampai 7 hari kerja, hasil rekomendasi dari DPR atas surat yang diajukan Jokowi sudah rampung.

“Surat itu tengah kita bahas. Dalam 2 hari ini akan kami sampaikan. Senin atau Selasa-lah,” ungkap Fadli di sela sertijab Danjen Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2014).

Dia mengatakan, salah satu yang menjadi pembahasan dalam rapat itu adalah perubahan tentang 6 kementerian yang direncanakan mengalami penggabungan atau pemisahan. Meski alat kelengkapan DPR belum dibentuk, ujar dia, rapat tetap akan dilakukan.

“Dari presiden tentang 6 kementerian, penggabungan, dan pemisahan. Karena alat kelengkapan dewan belum terbentuk seharusnya kan di Komisi II, kita akan rapatkan dengan fraksi,” tandas Fadli.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pengumuman nama-nama menteri kabinet Jokowi telah siap dilakukan.

JK pun memberikan tenggat waktu untuk pengumuman nama menteri. Yakni sebelum Senin 27 Oktober 2014. Kuat dugaan, pengumuman Kabinet Jokowi-JK akan dilakukan hari ini.

“Pokoknya sebelum Senin. Iyalah, ini kan besok libur, Minggu libur, Senin,” ujar JK.

Pertemuan Prabowo dan JK tidak ada yang istimewa

Pertemuan Prabowo dan JK tidak ada yang istimewa

pertemuan Prabowo dan JK tidak ada yang istimewa

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai tak ada yang spesial dari pertemuan Wapres Jusuf Kalla (JK) dengan Prabowo Subianto kemarin. Menurut dia, Prabowo dan JK memang punya hubungan yang baik sejak lama.

“Pak Prabowo silaturahim dengan Bapak JK memang yang terjadi selama ini hubungannya baik, saya pikir tidak ada yang istimewa,” ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/10).

Fadli mengakui jika pandangan politik antara Prabowo dan JK memang berbeda. Akan tetapi, lanjut dia, hal itu bukan berarti tidak ada silaturahmi antara Prabowo dan JK.

“Silaturahim selalu dijaga walaupun ada sikap dan pandangan politik yang beda, namun silaturahmi politik maupun pribadi selalu dijaga,” terang dia

Putri Fadli Zon Gelar Konser Mini di Rumah Budaya

Putri Fadli Zon Gelar Konser Mini di Rumah Budaya

Putri Fadli Zon Gelar Konser Mini di Rumah BudayaPutri Budayawan yang kini menjabat Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Shafa Sabila Fadli (16), menyumbangkan suara emasnya dalam Konser Mini di Rumah Budaya, Aie Angek, Tanah Datar, Sumatra Barat, Sabtu (11/10/2-014) malam

Sejumlah undangan yang terdiri dari kalangan seniman, budayawan, mahasiswa dan pecinta seni hadir meramaikan acara itu.
Di Rumah Budaya yang berada di pertemuan kaki dua gunung Marapi-Singgalang tersebut, Shafa Sabila Fadli memulai konser perdananya.

Ia menyanyikan sejumlah lagu, di antaranya berjudul Gone too Soon dari Michael Jackson, Gone too Soon yang sama pernah ia nyanyikan pada konser mengenang wafatnya Maestro Biola Indonesia Idris Sardi di Rumah Kreatif Fadli Zon.

Putri Sulung pasangan Fadli Zon dan Katharine Grace kelahiran Jakarta 19 Maret 1998 ini, telah hobi menyanyi sejak kecil. Ia pernah meraih juara 2 dalam Kompetisi Vokalis Terbaik se-Bekasi (2011).

Tak hanya itu, ia juga pernah mengikuti kompetisi Choir di Vienna, Austria (2012) dan mengikuti First Vietnam International Choir Festival and Competition, Hoi An, Vietnam, 16-20 Maret 2011.

Selain itu, ia menjadi finalis Singing Competition Tingkat Nasional 2010 yang diadakan oleh Sekolah Musik Purwacaraka, dan menjadi salah satu Leading Actress untuk pentas “Live in Motions” pada Juni 2012 yang diselenggarakan ANPS Drama Group.

Suara emas Shafa juga diperdengarkan kepada para peserta konferensi internasional mengenai human trafficking di Bali pada tahun 2013 dan pada pertemuan dan tetap muka dengan Miss Universe 2013 pada kunjunganya di Indonesia pada tahun 2013 lalu.

Shafa juga aktif mengikuti show-show yang dilakukan oleh Purwacaraka dalam menyanyi, memainkan alamat musik piano dan biola pada kurun waktu 2009 hingga sekarang.  Pernah menjadi salah satu pemeran utama dalam pentas musikal “Les Miserables” yang diadakan oleh ANPS Drama Group pada 2011.

Bakat vokalnya semakin terasah ketika ia berkesempatan menimba ilmu dan pengalaman di Sekolah Talenta Stagedoor Manor di New York. Dari sekolah itu ia banyak belajar tentang teknik vokal, tari, musik dan drama.

Sekolah nonformal bergengsi di Amerika itu, telah banyak melahirkan alumni aktor dan aktris hebat dunia, di antaranya Natalie Portman, Robert Downey Junior dan Lea Michelle.  Gadis yang hobi menyanyi, drama, melukis, memainkan alat musik piano dan biola bahkan bermain bola ini, sekarang sedang duduk di bangku kelas 2 SMA Tiara Bangsa Jakarta.

Dia artis pendatang baru dalam blantika musik Indonesia. Salah satu single perdananya yang saat ini sedang hit, adalah “aku Menangis Lagi”.

Sementara itu, bersamaan dengan Konser Mini Shafa Sabila Fadli, pada kesempatan tersebut juga diluncurkan album perdana “Dunia Kita” yang merupakan video klip lagu anak-anak ciptaan Muhammad Jujur.

Muhammad Jujur adalah pencipta lagu dan seniman musik Padangpanjang yang telah menciptakan 300-an lagu anak-anak sejak tahun 1980-an. Berkat dedikasinya di dunia lagu anak-anak itu, pada 2012 ia diundang menjadi bintang tamu “Kick Andy” Metro TV.

Muhammad Jujur lahir Padangpanjang, 26 Januari 1961. Putra koreografer Minang Hoerijah Adam. Di Padangpanjang, bersama teman-temannya, ia membangun gerakan peduli lagu anak-anak lewat sanggar Dunia Kita.

Beberapa lagu ciptanya telah beredar di tengah masyarakat Indonesia, di antaranya berjudul: Kembalikan Dunia Kami, Lagu-lagu TK Tema Juara Porseni Nasional, Senam Irama Ceria 2, Musik Cilik Musiknya Anak-anak, dan Dendang 12 Anak Minang.

Direktur Rumah Budaya FAdli Zon dan Aie Angek Cottage, Hj. Elvia Desita, mengatakan, sejak diresmikan pada 4 Juni 2011, di lokasi Rumah Budaya telah banyak mengadakan kegiatan seni-budaya, baik konser musik, pameran lukisan, pemutaran film, pertunjukan seni, dan lainnya.

Selain itu, di Rumah Budaya juga terdapat setidaknya lebih dari 100 keris Minangkabau yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Juga ada 700 lebih judul buku bersejarah yang bertemakan Minangkabau, dan barbagai koleksi peninggalan sejarah kuno, seperti Keris Luk Sembilan asal Pagaruyung yang dibuat pada abad 18, songket lama, serta sejumlah lukisan kuno, termasuk fosil kerbau berusia dua juta tahun dan fosil-fosil kayu yang telah menjadi batu.

Tembus Senayan, Fadli Zon Gelar Syukuran

Tembus Senayan, Fadli Zon Gelar Syukuran

Tembus Senayan, Fadli Zon Gelar Syukuran

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyelenggarakan syukuran lolosnya dirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 bersama para anggota relawan pemenangannya di Dapil V Jawa Barat.

Koordinator Relawan, Subuh Prabowo, menyatakan dirinya bersyukur kerja keras relawan membuahkan hasil yang signifikan.

“Para relawan mendoakan Fadli Zon bisa terus amanah dan maksimal dalam memperjuangkan aspirasi warga Kabupaten Bogor,” kata Subuh di Jakarta, Sabtu (17/5).

Dalam Pileg 2014, di Kabupaten Bogor Fadli Zon mendapatkan 79.074 suara dan total suara Gerindra mencapai 319.846 suara.

Fadli Zon sendiri menyatakan dirinya berterimakasih kepada seluruh relawan yang tanpa pamrih berjuang memenangkan Gerindra dan dirinya.

Dia berjanji dirinya akan terus berjuang mewujudkan undang-undang (UU) yang pro-rakyat dan pro-kebudayaan, serta memastikan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk kemakmuran warga Jawa Barat.

Fadli Zon menyatakan program dua mobil ambulans gratis dan satu mobil perpustakaan keliling yang dibuat olehnya akan tetap melayani warga Kabupaten Bogor selama lima tahun ke depan.

Fadli Zon juga mengungkapkan perjuangan masih panjang. Masih banyak UU yang perlu ditinjau ulang agar pro-rakyat, seperti UU Ketenagakerjaan, UU Migas, UU Pendidikan, dan lainnya. Untuk itu, Fadli Zon meminta relawan agar tak putus dalam menjalankan silaturahim.

“Saya tak bisa berjuang sendiri. Saya tetap membutuhkan partisipasi politik seluruh elemen warga Bogor untuk berjuang bersama menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran,” kata Fadli.

Nasib Jokowi Bisa Seperti Joseph Estrada

Nasib Jokowi Bisa Seperti Joseph Estrada

Nasib Jokowi Bisa Seperti Joseph Estrada

 

Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir ‘manuver serangan’ Gerindra dalam pemilu. Waketum Gerindra Fadli Zon menyindir balik ‘serangan’ tersebut.

“Kalau Jokowi kan baru ini. Jangan sampai nanti Jokowi ini seperti Joseph Estrada yang populer tapi dua tahun langsung digulingkan karena visinya tidak jelas,” kata Fadli dalam diskusi SMRC di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2014).

Fadli pun menyebut Prabowo memiliki pengalaman mumpuni sejak zaman Orde Baru. Saat itu Prabowo berkontribusi di bidang pertahanan dan keamanan.

“Kalau perlu kita adu saja visi dan misi masing-masing capres. Sehingga rakyat bisa menilai sendiri,” imbuh Fadli sementara Hasto menyimak.

Fadli juga menyatakan bahwa rakyat jangan terpengaruh black campaign. Menurut dia, pemimpin harus tampil mengemukakan pendapat.

“Kita butuh pemimpin yang visinya ada, misinya ada, dan prokernya jelas. Bukan yang cuma bisa bilang ‘rapopo’ saja,” pungkas dia.

Hadir pula pada forum itu Wasekjen PD Ramadhan Pohan dan politikus Golkar Rizal Mallarangeng.

Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBY

Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBY

Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBYPoros SBY yang diwacanakan bakal menggabungkan partai-partai anggota Setgab 2009-2014 dipandang bakal membuat partai lain gigit jari tak dapat teman koalisi. Namun Partai Gerindra pesimis Poros itu bakal terwujud.

“Partai-partai sekarang bergerak bukan sebagai anggota Setgab, tetapi sebagai partai-partai yang independen. Setgab ini adalah koalisi 2009-2014. Ke depan, belum tentu partai-partai itu bergabung lagi,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon saat dihubungi, Jumat (25/4/2014).

Fadli menyatakan, koalisi yang akan terbentuk nantinya bukan berdasarkan faktor lain kecuali elektabilitas capres yang diusung. Tentunya, partai-partai yang ada akan merapat ke partai yang punya calon berelektabilitas tinggi, salah satunya Prabowo Subianto.

“Lagipula pada akhirnya yang jadi pertimbangan adalah elektabilitas calon yang diusung. Saya pikir elektabilitas calon menjadi faktor penting,” ujar politisi yang sering menulis puisi satire politis ini.

Gerindra masih terus menjalin komunikasi koalisi dengan partai-partai yang disebut bakal mengisi Poros SBY, yaitu PAN, PPP, PKB, dan PKS. Bahkan dengan PKB, partai yang dipastikan Sekjen PDIP hanya menunggu finalisasi menjadi mitra koalisi, Gerindra menyatakan masih terbuka peluang koalisi.

“Saya kira semuanya ditentukan saat parpol menandatanganii keputusan koalisi,” ucap Fadli.

PPP, partai yang sempat terpecah usai Ketua Umumnya mendukung Prabowo, dinyatakan Fadli juga masih memungkinkan untuk berkoalisi dengan Gerindra.

“Dengan PPP juga, setelah mereka islah, kita akan terus berkomunikasi. Juga dengan PKB dan PKS, kita masih terus berkomunikasi. Jadi kita cukup intensif melakukan dialog,” tutur Fadli.

Fadli menyimpulkan, poros SBY masih sebatas wacana politik. Poros ini tetap akan terus menjadi wacana selama belum ada kata pasti soal koalisi yang dimaksud.

“Ya nanti kita lihat saja. Itu kan masih wacana yang masih belum jadi keputusan politik,” tandasnya.

Fadli Zon Jenuh Hadapi Isu Orang Hilang

Fadli Zon Jenuh Hadapi Isu Orang Hilang

Fadli Zon Jenuh Hadapi Isu Orang Hilang

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan kejenuhannya terhadap isu orang hilang yang kerap dikaitkan dengan bakal calon presiden Gerindra Prabowo Subianto. Ia menyebut wacana ini sebagai isu rutin yang digencarkan menjelang Pemilu.

“Ini sudah menjadi isu rutin, wacana daur ulang. Bahkan oleh beberapa pihak menjadi fitnah rutin lima tahunan. Kami tidak melihat ada hubungannya dengan Prabowo,” ujar Fadli dalam diskusi politik di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2014 petang).

Fadli mengatakan, kebanyakan serangan fitnah ini berasal dari dunia maya yang tidak jelas oknum mana yang menggencarkan. Bahkan, beberapa ormas atas nama pelindung hak asasi pun turut menyudutkan Prabowo. Fadli bersikukuh, nama Prabowo tidak terkait dalam masalah tersebut.

“Yang terlibat masalah dulu sudah diadili tahun 1999, sejumlah orang Kopassus. Masalah Trisakti juga sudah selesai, ada polisi yang terlibat. Sudah diadili juga,” kata Fadli.

Fadli menilai, masalah menahun ini berkembang menjadi alat politik untuk menyerang partainya. Bahkan, Fadli menantang untuk mengajukan kasus tersebut ke ranah hukum jika ada bukti-bukti kuat yang bisa dipaparkan.

“Sekarang ini masalah orang hilang selalu jadi alat politik. 2004 lalu Prabowo enggak nyapres, tapi Wiranto yang maju. Saya justru diajak NGO untuk hantam Wiranto,” kata Fadli. “Kalau betul-betul ingin atasi isu HAM, kita pisahkan dari persoalan politik. Jangan jadikan HAM sebagai alat politik,” lanjutnya.

Dalam diskusi tersebut, koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar pun mempertanyakan sikap Gerindra terhadap kasus orang hilang belasan tahun yang lalu.

“Jika peduli isu HAM, kenapa Partai Gerindra tolak diskusi orang hilang dan anggap sudah selesai? Kenapa saat bahas itu malah pembelaan personal?” tanya Haris.

Haris pun menyayangkan langkah parpol yang menurutnya hanya mengangkat isu-isu pemerataan kesejahteraan ekonomi. Sementara isu mengenai HAM termasuk hak mendapatkan keadilan dan kebenaran seolah diabaikan.

“Saat mereka jadi presiden, mereka mengemban masalah negara. Kenapa dalam konteks orang hilang enggak dibahas? Enggak hanya Gerindra, tapi partai lain juga,” ujar dia.

Waketum Gerindra Buka-bukaan Soal Operasi Tim Mawar

Waketum Gerindra Buka-bukaan Soal Operasi Tim Mawar

Waketum Gerindra Buka-bukaan Soal Operasi Tim MawarGerindra Fadli Zon berkicau di twitter terkait tuduhan penangkapan dan peculikan aktivis pada awal tahun 1998 silam. Seolah Fadli ingin meluruskan pandangan publik terhadap capres Gerindra, Prabowo Subianto.

“Saya ingin menyampaikan yang sebenarnya terjadi,” kata Fadli kepada detikcom, Kamis (17/4/2014).

Kultwit Fadli mengungkit kembali kejadian-kejadian yang meresahkan warga di awal tahun 1998 silam. Fadli merasa perlu menjelaskan kebenaran versi dirinya, lantaran isu Tim Mawar itu selalu dijadikan senjata serangan rival politik ke Prabowo.

“Sedikit tentang penangkapan/penculikan sekitar 1998. Mudah-mudahan mencerahkan. Isu penangkapan/penculikan selalu didaur ulang untuk kepentingan politik. Kadang dipakai LSM yang merupakan perpanjangan kepentingan asing,” kata Fadli.

Berikut kultwit Fadli Zon selengkapnya:

1. Sambil jalan menuju Jakarta, saya kultwit sedikit soal tuduhan penangkapan atau penculikan pada awal 1998.
2. Akhir 1997, RI sedang di tengah krisis. Rupiah parah melemah. Presiden sempat sakit. IMF sudah tutup 16 bank. Keadaan ekonomi makin kacau.
3. Krisis moneter berubah jadi krisis ekonomi. Terus multidimensi. Ada ancaman bom di gedung-gedung tinggi di Jl Sudirman dan Thamrin Jakarta.
4. Ancaman bom via faximili membuat heboh dan selalu jadi berita TVRI hampir tiap Hari. Para karyawan di gedung-gedung tersebut turun ke luar gedung.
5. Ancaman bom tak terbukti. Tapi meresahkan masyarakat waktu itu. Lalu ditemuan aktivis Fretilin bawa bom di Demak. Jadi cover story Majalah.
6. Rupiah makin terpuruk bahkan setelah ttd LoI ke-2 dengan IMF 15 Januari 1998. Inget, Camdessus melipat tangan di dada dengan postur angkuh.
7. Tanggal 18 Januari 1998, di tengah krisis rupiah eh ada bom meledak di rumah susun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Menurut berita ada 22 bom dirakit.
8. Masyarakat di rusun kaget dan ada aktivis kiri ditangkap babinsa. Lalu Kodam Jaya masuk. Pangdamnya Sjafrie Sjamsoeddin waktu itu.
9. Di dalam kos-kosan rusun ditangkap seorang aktivis lalu sejumlah dokumen, termasuk rencana-rencana mau buat kekacauan jelang SU MPR 98.
10. Nah ada nama-nama aktivis yangg dianggap aparat mau buat kekacauan. Nama-nama itu ada di laptop dan dokumen Tanah Tinggi.
11. Bahkan ada beberapa pengusaha dipanggil oleh Kodam karena ada namanya di dalam dokumen sebagai donatur.
12. Maka militer yang waktu itu masih bertanggung jawab terhadap masalah keamanan dan pertahanan, lancarkan operasi penangkapan/penahanan.
13. Penangkapan ditujukan pada para aktivis yang namanya ada dalam dokumen Tanah Tinggi, tempat 22 bom ditemukan.
14. Penangkapan itu dalam rangka cegah kerusuhan/kekacauan jelang SU MPR 1998 tepatnya Maret 1998.
15. Kalau sekarang disebut preemptive action, itu yang dilakukan AS nangkapi terduga teroris di seluruh dunia.
16. Istilah penangkapan berubah jadi penculikan, apalagi setelah reformasi.
17. Ada yang ditangkap oleh Tim Mawar dari Kopassus, ada juga oleh yang lain. Tak jelas. Karena salah prosedur, maka Tim Mawar diadili.
18. Pengadilan Mahmilti memvonis anggota Tim Mawar dengan pemecatan dan penjara. Komandan Tim ini adalah seorang Mayor.
19. Mengenai yang lain tak jelas Siapa yang lakukan operasi. Yang ditangkap Tim Mawar 9 orang dan kembali. Sekarang sebagian besar jadi kawan-kawan seperjuangan
20. Ada Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Desmond Mahesa, Aan Rusdianto dll masuk Gerindra dan mendukung Prabowo.
21. Isu orang hilang memang jadi wacana tiap Pemilu, wacana yang didaur ulang untuk kepentingan politik jangka pendek.
22. Banyak sekali orang hilang di Republik ini. Sejak 1948, kalangan NU dan pamong dibantai PKI Musso di Jawa Timur. Mereka dimasukkan ke Sumur Soco.
23. Pembalasan terhadap PKI Musso juga tak kalah banyak. Begitu juga tahun 1965 banyak yang hilang. Thn 1970-an org Islam dikejar-kejar.
24. Lalu ada penembakan misterius (petrus) yang dilakukan aparat untuk habisi preman dan radikal. Ribuan mati tahun 1980-an.
25. Lalu ada peristiwa Tanjung Priok 1984, Talangsari 1989, ada juga yang hilang. Terakhir ya 1998, masih ada 13 yang hilang.
26. Alm Munir wafat di era pemerintahan Megawati, 7 September 2004.
27. Prabowo mengatakan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak buahnya (Tim Mawar). Walaupun tak pernah memerintahkan penangkapan.
28. Penangkapan/penculikan adalah inisiatif Tim Mawar. Maka itu mereka diadili dan dihukum.
29. Itulah sedikit tentang penangkapan/penculikan sekitar 1998. Mudah2an mencerahkan.
30. Isu penangkapan/penculikan selalu didaur ulang untuk kepentingan politik. Kadang dipakai LSM yang merupakan perpanjangan kepentingan asing.
31. Biasanya mereka laporkan HAM di RI kepada negara pelanggar HAM no satu dunia. Diongkosi dan dipuji-puji media mereka.
32. Kasus penangkapan/penculikan sudah tuntas tahun 1999 oleh Mahmilti. Ada nebis in idem. Kecuali ada fakta baru.
33. Saya sangat menyayangkan kesalahan penangkapan/penculikan tersebut. Apalagi mereka aktivis biasa saja. Kecuali yang belajar buat bom.
34. Penyair Wiji Thukul saya kagum. Sajak-nya sederhana punya ruh. Saya pertama kali jumpa tahun 1992 di Pasar Malam Puisi di Erasmus Huis.
35. Sekian saja, karena sudah hampir sampai Jakarta.