Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBY

Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBY

Belum Tentu Anggota Setgab Mau Gabung Poros SBYPoros SBY yang diwacanakan bakal menggabungkan partai-partai anggota Setgab 2009-2014 dipandang bakal membuat partai lain gigit jari tak dapat teman koalisi. Namun Partai Gerindra pesimis Poros itu bakal terwujud.

“Partai-partai sekarang bergerak bukan sebagai anggota Setgab, tetapi sebagai partai-partai yang independen. Setgab ini adalah koalisi 2009-2014. Ke depan, belum tentu partai-partai itu bergabung lagi,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon saat dihubungi, Jumat (25/4/2014).

Fadli menyatakan, koalisi yang akan terbentuk nantinya bukan berdasarkan faktor lain kecuali elektabilitas capres yang diusung. Tentunya, partai-partai yang ada akan merapat ke partai yang punya calon berelektabilitas tinggi, salah satunya Prabowo Subianto.

“Lagipula pada akhirnya yang jadi pertimbangan adalah elektabilitas calon yang diusung. Saya pikir elektabilitas calon menjadi faktor penting,” ujar politisi yang sering menulis puisi satire politis ini.

Gerindra masih terus menjalin komunikasi koalisi dengan partai-partai yang disebut bakal mengisi Poros SBY, yaitu PAN, PPP, PKB, dan PKS. Bahkan dengan PKB, partai yang dipastikan Sekjen PDIP hanya menunggu finalisasi menjadi mitra koalisi, Gerindra menyatakan masih terbuka peluang koalisi.

“Saya kira semuanya ditentukan saat parpol menandatanganii keputusan koalisi,” ucap Fadli.

PPP, partai yang sempat terpecah usai Ketua Umumnya mendukung Prabowo, dinyatakan Fadli juga masih memungkinkan untuk berkoalisi dengan Gerindra.

“Dengan PPP juga, setelah mereka islah, kita akan terus berkomunikasi. Juga dengan PKB dan PKS, kita masih terus berkomunikasi. Jadi kita cukup intensif melakukan dialog,” tutur Fadli.

Fadli menyimpulkan, poros SBY masih sebatas wacana politik. Poros ini tetap akan terus menjadi wacana selama belum ada kata pasti soal koalisi yang dimaksud.

“Ya nanti kita lihat saja. Itu kan masih wacana yang masih belum jadi keputusan politik,” tandasnya.