Blog

Gerindra: Panwaslu Tak Adil dan Cari Popularitas

Gerindra: Panwaslu Tak Adil dan Cari Popularitas


Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta telah keliru dan tidak adil dalam memberi putusan terkait iklan dukungan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) terhadap pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

“Putusan mengada-ada dan mencari popularitas,” kata Fadli di Jakarta, Rabu ( 12/9/2012 ), menyikapi putusan Panwaslu yang menilai iklan itu terbukti pelanggaran kampanye.

Fadli mengatakan, Panwaslu bukanlah penyidik dan tidak mempunyai hak untuk menyatakan iklan itu termasuk pidana. Menurut dia, iklan itu bukanlah kampanye di luar jadwal, melainkan hanya aspirasi kelompok masyarakat pegadang pasar yang mendukung figur pembela pegadang pasar.

“Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum APPSI memang seharusnya membela dan memperjuangkan kepentingan pedagang pasar seluruh Indonesia,” kata Fadli.

Dia menambahkan, keputusan APPSI memasang iklan adalah hak warga negara untuk menyampaikan pendapat. Selain itu, materi iklan tidak menggunakan atribut iklan. Apalagi, kata dia, umumnya masyarakat termasuk pengurus APPSI tidak mengetahui bahwa masa kampanye, yakni 14-16 September lantaran kurangnya sosialisasi.

“Panwaslu harus jujur dan jernih menilai siapa yang melakukan kampanye terselubung dan kampanye di luar jadwal,” pungkas Fadli.

Seperti diberitakan, permasalahan ini bermula pada pelaporan tim advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mengenai adanya iklan kampanye di luar jadwal. Iklan itu disiarkan di beberapa stasiun televisi swasta.

Fadli Zon : Buku Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo Diluncurkan

Fadli Zon : Buku Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo Diluncurkan

Fadli Zon : Buku Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo Diluncurkan


Buku Hari-hari Terakhir Kartosoewirjo Diluncurkan Penulis yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, pada Rabu (5/9), meluncurkan buku terbarunya Date: 05-09-12 Video by: SCTV Liputan 6 fadlizon.com http aieangekcottage.com

Fadli Zon as a speaker at Soegeng Sarjadi Forum – Demokrasi Versus Kemakmuran

Fadli Zon as a speaker at Soegeng Sarjadi Forum – Demokrasi Versus Kemakmuran

Fadli Zon as a speaker at Soegeng Sarjadi Forum - Demokrasi Versus Kemakmuran


Soegeng Sarjadi Forum dengan tema Demokrasi Versus Kemakmuran tanggal 16 Maret 2007, Guest – Fadli Zon, SS., MSc (Direktur Institute for Policy Studies) – Arbi sanit (Pengamat Politik) – Ichsanuddin Noorsy (Pengamat Politik) =====================INFO===================== Fadli Zon Library Jalan Danau Limboto C2 96 Jakarta Pusat – Indonesia P. +62 – 21 573 4382 F. +62 – 21 570 36243 E. contact@fadlizon.com fadlizon.com http fb.com twitter.com

Setelah 50 Tahun, Kematian Kartosoewirjo Terungkap

Setelah 50 Tahun, Kematian Kartosoewirjo Terungkap


Setelah mendarat di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu, Kartosoewirjo dibawa ke sebuah lokasi di mana tiang papan pengikat sudah menunggu.

Petugas militer mengikat Kartosoewirjo pada tiang tersebut. Disaksikan beberapa pejabat yang hadir, regu tembak berjumlah 12 orang siap menembak mati Kartosoewirjo.

Tak ada yang tahu pada senjata siapa peluru disarangkan. Namun sesaat setelah komandan memberi instruksi, beberapa peluru menembus dada sebelah kiri Kartosoewirjo.

Terakhir, komandan regu penembak melakukan tembakan dari jarak dekat sekali. Begitulah wafatnya Sang Imam, Kartosoewirjo.

Begitulah penggalan kisah yang terceritakan oleh foto-foto dalam buku yang baru saja diluncurkan oleh Fadli Zon, buku tersebut diberi judul ‘Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati DI/TII’

“Kesan saya dari foto tersebut, ia pergi dengan tegar dan tak kelihatan sedikitpun rasa takut,” ujar Fadli, dalam acara launching buku terbarunya, di TIM, Jakarta, (5/9/2012).

Menurutnya buku ini merupakan, bagian dari puzzle sejarah yang belum tuntas, yang nantinya akan melengkapi kajian-kajian sejarah mengenai Kartosoewirjo. “Kita hanya mencoba menempatkan sejarah secara proporsional, momentumnya bertepatan dengan 50 tahun eksekusi Kartosoewirjo,”tuturnya.

Dengan melihat foto yang tersaji dalam buku ini, terang Fadli, misteri lokasi eksekusi mati sekaligus makam Kartosoewirjo terjawab sudah.

“Foto tersebut bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu, bukan di Pulau Onrust atau pulau-pulau lainnya,”kata dia.

Kartosoewirjo di eksekusi mati oleh regu tembak yang terdiri dari 12 orang eksekutor pada tanggal 5 September 1962 dan hari ini 5 September 2012 bertepatan dengan 50 tahun eksekusi tersebut.

“Buku yang berdasarkan pada foto-foto otentik ini, diharapkan dapat memberi nilai sejarah dan mingkin bisa menyibak kabut misteri yang selama 50 tahun ini menjadi tanda tanya bagi keluarga, peneliti dan masyarakat tentang proses kematian Kartosoewirjo,”tukasnya.

“Sekilas Sosok Kartosoewirjo” by @FadliZon

“Sekilas Sosok Kartosoewirjo” by @FadliZon

Setelah 50 tahun terutup kabut, Misteri eksekusi mati Imam DI/TII Kartosoewirjo terungkap http://t.co/m5BAltqL via @merdekadotcom