Waketum Gerindra: Usut kasus Trisakti, agar tak ada pengaburan data di masa depan !

Waketum Gerindra: Usut kasus Trisakti, agar tak ada pengaburan data di masa depan !

Waketum Gerindra Usut kasus Trisakti, agar tak ada pengaburan data di masa depan

Perlu adanya pelurusan sejarah agar tak ada pengaburan data di masa depan, terkait peristiwa Trisakti 1998, demikian disampaikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), partai yang dibesut oleh Prabowo Subianto.

“Peristiwa Trisakti merupakan titik balik penting dalam sejarah Indonesia kontemporer. Empat mahasiswa yang gugur hari itu menjadi Pahlawan Reformasi,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon, di Jakarta, Rabu (15/5).

Fadli menjelaskan bahwa peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti 15 tahun lalu, tepatnya 12 Mei 1998, itu menjadi pemicu huru-hara Mei 1998. Disebutkannya, dalam demonstrasi damai, empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak oknum polisi, yang lantas memicu kemarahan massa dan munculnya aksi penjarahan, pembakaran, serta kerusuhan di Jakarta dan kota-kota lain.

“Meski sudah 15 tahun, tragedi Trisakti dan kerusuhan Mei ini belum benar-benar terungkap siapa yang seharusnya bertanggung jawab,” kata dia.

Sementara selama ini, kata Fadli lagi, ingatan kolektif publik dibentuk bahwa penembak mahasiswa Trisakti adalah sniper atau pasukan misterius. Menurutnya, tak banyak yang tahu bahwa pelaku adalah oknum polisi, di mana mereka sudah disidangkan pada tahun 1999 dan telah dihukum.

“Perlu ada pelurusan sejarah, agar tak ada pengaburan data kelak,” tegas Fadli.