Wacana Pemindahan Ibukota Perlu Dikaji Ulang

Wacana Pemindahan Ibukota Perlu Dikaji Ulang

Wacana Pemindahan Ibukota Perlu Dikaji Ulang

 

Wacana perpindahan pusat pemerintahan dan pusat bisnis keluar Jakarta kembali diserukan. Kali ini Wakil ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyampaikan. “Banjir Jakarta telah melumpuhkan aktivitas pemerintahan dan bisnis dua hari ini. Perlu kebijakan lebih strategis ke depan agar dampak kerugian banjir di ibukota tak terulang. Kerugian kini diperkirakan mencapai Rp1.5  miliar per jam,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Aktual.co, Jum’at, (18/01).

Wacana pemindahan ibukota perlu dikaji ulang, namun perlu kajian yang mendalam terkait lokasi-lokasi yang akan ditetapkan.
“Wacana lama yang perlu dikaji adalah pemindahan ibukota ke daerah baru. Namun, perlu kajian mendalam agar lokasi baru benar-benar mendukung,” tambahnya.
Ide pemindahan ibukota merupakan wacana yang realistis melihat situasi jakarta saat ini, pemindahan tersebut bisa mengurangi beban aktivitas di jakarta.
“Ide pemindahan ibukota ini sangat realistis untuk mengurangi beban aktivitas di Jakarta. Tapi tentu perlu diteliti untung ruginya,” tegasnya.
Pamindahan Ibukota negara sempat dilakukan oleh negara tetangga, yakni malaysia,  yang memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Di Putra Jaya semua gedung pemerintahan terintegrasi dalam satu komplek area. Ini memudahkan aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Selain itu, secara langsung pemindahan tersebut mampu mengurangi kepadatan aktifitas di Kuala Lumpur.