TNI Bukan Musuh Ulama, Sejak Dulu Dekat dengan Ulama

TNI Bukan Musuh Ulama, Sejak Dulu Dekat dengan Ulama

Politikus Gerindra Fadli Zon tetap tidak setuju soal perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk mencopoti baliho Habib Rizieq Syihab (HRS). Namun, dia mengatakan TNI bukan musuh ulama.

Hal ini disampaikan dalam D’Rooftalk bertema ‘Saat Militer Lucuti Baliho’ yang disiarkan secara live streaming di detikcom, Rabu (25/11/2020). Fadli mengatakan pemasangan baliho hal biasa.

“Apakah menurunkan baliho itu tupoksi TNI? Jelas bukan tupoksi TNI. Karena baliho ini baliho. Kalau di dapil saya di Kabupaten Bogor, orang sudah terbiasa memasang baliho misalnya kalau ada pengumuman maulid nabi, perayaan hari besar keagamaan, itu biasa,” kata Fadli.

Namun secara umum, anggota Komisi I DPR ini mengaku mencintai TNI. Dia mengatakan akan mendukung TNI lewat peningkatan anggaran.

“TNI kita ini adalah tentara nasional Indonesia yang lahir dari rakyat, bahkan dulu bernama Tentara Rakyat Indonesia. Dan Panglima besarnya Jenderal Soedirman lahir dari guru, berasal dari rakyat. Kita semua mencintai TNI kita,” kata dia.

Menurutnya, dengan peningkatan anggaran, TNI bisa meningkatkan kesejahteraan prajurit, meningkatkan fasilitas, hingga pembaruan alutsista. Fadli mengatakan TNI bukan musuh ulama.

Kita dukung (TNI), kalau di DPR tentu lewat anggaran yang memadai, alutsista yang lebih dimodernisir. Saya kira, pengharapan kita seperti itu. Dan TNI ini bukan musuh ulama, TNI sejak dulu dekat dengan ulama, kiai, tokoh ahama, dengan masyarakat apalagi,” ujar dia.

Sementara itu, anggota komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Boby Rizaldy, menilai langkah Pangdam Jaya tidak menyalahi fungsi TNI. Dia mengatakan saat ini TNI turun tangan demi menjaga situasi tetap kondusif.

“Kita saat ini memasuki masa kurang baik karena pandemi Covid 19. Jadi saya harap semua elemen masyarakat memaklumi dan menciptakan situasi kondusif. Kita pastikan soal TNI urusan baliho ini sudah selesai sampai sini karena tidak ada pelanggaran apapun, kita semua upaya agar situasi semua kondusif dan kita segera recover,” ujar dia.

Bobby mengatakan tak ada maksud melarang kebebasan berpendapat dan juga menghalangi masyarakat untuk mencintai tokoh agama. Dia menekankan pada masa pandemi setiap pihak semestinya menaati protokol kesehatan yang berlaku.

“Jadi tak ada satupun yang menghalangi kecintaan terhadap ulama dan habaib. Tak ada yang melarang kebebasan berpendapat di ruang publik. Tapi semua harus mematuhi protokol kesehatan dan rambu-rambu yang sudah ditetapkan,” ujar dia.

Sumber