Tim Sukses Tiga Capres Saling Serang

Tim sukses tiga pasang calon presiden dan wakil presiden berdebat dalam satu forum. Saling serang dan mengkritisi kebijakan serta jargon masing-masing calon menjadi perdebatan utama.

Debat dengan tajuk ‘Perang Udara’ yang digelar Charta Politika ini berlangsung di Resto Sindang Reret, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juni 2009.

Tim sukses SBY-Boediono yang diwakili Rizal Mallarangeng mempertanyakan apa kebijakan nyata yang disebut-sebut pro-rakyat? Jelas, pertanyaan ini ditujukan kepada tim sukses duet Megawati-Prabowo.

“Bukan bermain pada istilah-istilah besar yang hanya menjadi topeng. Apa kebijakan konkret pro-rakyat?” kata Rizal Mallarangeng, yang menjadi anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono bidang Media.

Kubu Megawati-Prabowo menjawab. “Bukan bermain pada istilah-istilah. Ideologi jelas, kebijakan juga akan jelas. Apa yang dimaksud ekonomi kerakyatan sangat jelas,” kata Fadli Zon, yang juga Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo.

Fadli menyerang balik. Menurut dia, kalau berbicara fakta, justru saat ini perlu dipertanyakan mengapa para petani kesulitan mendapatkan pupuk. “Dari sisi lain, pendidikan semakin mahal,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Kubu Mega-Prabowo juga tak lepas dari ‘serangan’ Tim JK-Wiranto. Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Tim Kampanye Jusuf Kalla-Wiranto, Poempida Hidayatullah, mempertanyakan kembali mengapa begitu lama keputusan untuk berkoalisi antara PDIP-Gerindra.

“Kalau sudah cocok chemistry-nya antara Megawati dan Prabowo, kenapa alot sekali koalisinya?” tanya Poempida. Fadli Zon tak tinggal diam. “Justru itu seninya, menyamakan semua persepsi, menyatukan persamaan,” jawab Fadli.  “Apa karena sulit menempatkan posisi di kabinet?” tanya Poempida. “Kabinet itu nomor dua dan tiga,” tangkis Fadli Zon.