Tembakan Pemecah Pagi di Pulau Ubi

Tembakan Pemecah Pagi di Pulau Ubi

Jakarta Detik-detik eksekusi mati yang terhampar dalam serial foto itu terasa begitu menegangkan. Dimulai ketika Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, pemimpin gerakan DI/TII di Jawa Barat, bangun dan melakukan salat. Saat itu subuh, tapi dijelaskan dalam foto koleksi Fadli Zon itu, Kartosoewirjo salat tobat.

Banyak peneliti meyakini hari itu adalah tanggal 5 September 1962. Namun, Fadli mengungkap fakta baru, eksekusi itu dilakukan pada 12 September 1962. Data itu didapatkan dari buku tentang Kartosoewirjo karangan Pinardi H.Z.A dan Gerakan Operasi Militer VI Penumpasan DI/TII.

“Tentara memakai tanggal 12 September dari berita ANTARA,” kata Fadli Zon kepada majalah detik.

Hal itu didukung oleh Tahmid Basuki Rahmat (70), anak Kartosoewirjo. Sepulang dari bertemu terakhir kalinya dengan Kartosoewirjo di Jakarta, Tahmid mendengar eksekusi itu diundur. Padahal saat bertemu itu, oditur memberitahu eksekusi akan dilakukan 5 September.

***

Tulisan lengkap Tembakan Pemecah Pagi di Pulau Ubi bisa dibaca di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 42, 17 September 2012). Edisi ini mengupas tuntas fakta dibalik eksekusi Kartosoewirjo dengan tema ‘Fakta Baru Eksekusi Kartosoewirjo’. Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik seperti rubrik hukum membahas maraknya terorisme amatiran ‘Seram, Masih Banyak Teman Si Amatiran’ Internasional ‘Dikecewakan Pemanasan Hong Kong’, rubrik gaya hidup ‘Ajari Si Kecil Hemat Listrik’ berita komik ‘Agus Marto Ngamuk’ rubrik seni dan hiburan dan review film “Mother’s Day”, WKWKWK ‘Patuh Buta pada Mertua’, serta masih banyak artikel menarik lainnya.

Untuk aplikasinya bisa di-download di apps.detik.com dan versi pdf bisa di download www.majalahdetik.com. Gratis, selamat menikmati!