Soal Swasembada Pangan dan Pemilu, Indonesia Perlu Tiru India

Soal Swasembada Pangan dan Pemilu, Indonesia Perlu Tiru India

Soal Swasembada Pangan dan Pemilu, Indonesia Perlu Tiru India

Pemerintah Indonesia perlu meniru keberhasilan India dalam melaksanakan swasembada di sektor pertanian dan penyelenggaraan Pemilu.

Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan hasil kunjungan kerja ke Rusia dan India, kepada wartawan di gedung DPR, Senin (15/6).

Di India, misalnya, selain bertemu dengan Wakil Presiden India serta kalangan pengusaha, ‎Fadli Zon dan rombongan juga berdiskusi dengan Food Corporation of India (FCI), Bulognya India. Menurut politisi Partai Gerindra, FCI bisa menjaga ketahanan pangan.

‎”Tidak ada impor pangan tapi FCI bisa menyediakan pangan bagi 1,3 miliar penduduk India. Kuncinya, mereka menetapkan harga dasar dan eceran tertinggi,” kata Fadli Zon.

Pemerintah India, dalam hal ini FCI, kata Fadli Zon juga melakukan pembelian beras dan gandum dari petani jika harga dua komoditas pertanian itu turun.

Sebaliknya kalau harga melambung, FCI melakukan operasi pasar. Langkah pemerintah India menurut Fadli Zon berbeda dengan apa yang dilakukan pemerintah.

“Kalau kita pemerintah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang tidak disesuaikan dengan harga dasar dan cenderung liberal karena pengaruh IMF,” ujarnya.

Hal lain yang perlu ditiru oleh pemerintah Indonesia adalah penyelenggaraan Pemilu yang dilakukan KPU India.

Ketika bertemu dengan anggota KPU India, terungkap kalau pelaksanaan pesta demokrasi di negara itu minim kecurangan dan tidak ada kasus kecurangan yang diselesaikan di pengadilan.

Kuncinya, negara itu dalam melaksanakan Pemilu menggunakan electronic voting machine.

“Bukan komputer tapi seperti mesin kalkulator saja yang bisa menghitung cepat. 48 jam setelah pemilu, hasilnya bisa diketahui. Dan mesin ini dibuat dengan biaya 200-300 dolar AS. Dan bisa dipakai selama lima tahun. Jadi kita perlu belajar dari India,” tandasnya.

 

Sumber