Soal Pemetaan Masjid, Fadli Zon Bandingkan dengan Rusia

Soal Pemetaan Masjid, Fadli Zon Bandingkan dengan Rusia

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon kritik rencana Polri yang akan memetakan masjid demi mencegah penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme.

Kritikan dia merespons pemberitaan soal Rusia yang akan memperingati 1.100 tahun kedatangan Islam di negaranya secara besar-besaran.

Fadli Zon menilai Rusia, dengan mengadakan acara itu, telah menunjukkan sikap toleransi yang sangat tinggi.

“Rusia menunjukkan sikap toleransi yang tinggi bahkan membangun masjid terbesar. Rusia tidak Islamofobia. Kok di sini malah mau memetakan masjid?” kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, yang dikutip Selasa (1/2).

Sebelumnya, anak buah Kapolri Listyo Sigit, Brigjen Pol. Umar Effendi mengungkapkan rencana akan melakukan pemetaan masjid demi mencegah penyebaran paham ekstremisme dan radikalisme.

“Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi untuk melakukan mapping (pemetaan) masjid, Pak. Mohon maaf,” kata Umar.

“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata Umar

Dalam acara itu, Umar juga membahas soal bagaimana perkembangan paham ekstremisme dan radikalisme di Indonesia dipengaruhi perkembangan situasi global dan regional.

Salah satunya kondisi di Afghanistan di mana kemenangan Taliban dianggap sebagai kemenangan umat Islam yang secara langsung maupun tidak, berpotensi menimbulkan simpati dari kelompok radikal termasuk di Indonesia,” ungkapnya.

Umar melaporkan, sepanjang tahun 2021, Polri telah mengamankan 392 orang terduga teroris yang terlibat dalam 26 kasus tindak pidana ekstremisme dan terorisme di berbagai wilayah di Indonesia.

“Jadi kalau itu dijadikan pasukan, sudah bisa untuk 4 kompi. Ini sangat berbahaya. Bayangkan, satu kompi saja sudah maut apalagi empat,” jelasnya.

Sumber