Silatnas Raja Dan Sultan Harus Diperjuangan

Silatnas Raja Dan Sultan Harus Diperjuangan

Silatnas Raja Dan Sultan Harus Diperjuangan

Keberagaman, kebersamaan, dan keberagaman adat serta bahasa yang dimiliki oleh masyarkat Indonesia adalah sebuah kekayaan Nusantara yang patut dijaga.

Karena itu, forum-forum yang menggambarkan kekayaan Nusantara, seperti Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, patut untuk diperjuangkan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat secara resmi membuka forum Silatnas ke V ini di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Kamis, 27/7). Dalam kesempatan ini, para raja, sultan, datu, ratu, pewaris dan penerus kerajaan dan kesultanan serta kedatuan Nusantara Indonesia mengadakan Silahturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara V Tahun 2017.

“Pada hari ini kita melihat langsung heterogenitas para peserta dari Aceh hingga Papua, meskipun membawa identitas, adat, dan bahasa masing-masing. Ini adalah contoh persatuan yang hanya dimiliki oleh Indonesia. Ini adalah sebuah kekayaan yang patut dilindungi,” kata Fadli.

Selanjutnya, Fadli Zon mengatakan bahwa forum ini adalah sarana yang tepat untuk mengedepankan dialog, memperkenalkan adat dan budayanya, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan. “Acara silaturahmi antar raja dan sultan ini adalah forum yang tepat untuk menggabungkan keberagaman budaya lintas pulau di Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Menurut Fadli, taja-raja dan ratu memiliki andil besar untuk terbentuknya negara Indonesia. Tanpa raja-raja, tokoh bangsa dan juga agama, kita tidak akan bisa merasakan yang namanya kemerdekaan. Dan DPR RI, sebagai lembaga tinggi negara, sangat menjaga budaya bangsa Indonesia, misalnya pada 27 April 2017, mengesahkan UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Fadli menegaskan, kebudayaan adalah investasi masa depan dan DPR RI adalah lembaga yang mendukung kebudayaan dan kegiatan seperti ini juga diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah khususnya Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Fadli  Zon menyampaikan babes budaya dan Adat istiadat adalah jati diri bangsa. Indonesia dengan beragam budaya memiliki identitasnya sendiri.

“Identitas bangsa yang tidak lahir secara instan tapi lahir dari dialog-dialog yang cukup panjang sehingga bisa melahirkan nusantara ini” ungkapnya.

Menurut Raja Samu Samu VI De Laatste Van Koninh Stamboom, asar kegiatan ini adalah untuk memelihara, menjaga dan mengembangkan adat-istiadat dan budaya serta peradaban yang ada di Indonesia yang merupakan kekayaan Bangsa dan Negara Indonesia. Acara silatnas pertama dilakukan pada tahun 2009 dan masih bertahan hingga Silatnas ke-5 Tahun 2017 ini.”

“Silatnas berupaya menjaga dan mengembangkan adat istiadat Nusantara Indonesia, tetap menjaga dan memelihara marwah dari kemurnian adat-istiadat dab budaya yang ada” kata Raja Samu Samu VI.

 

Sumber