SBY Tetap Anggap Penting Setgab

JAKARTA – Setgab (sekretariat gabungan), yang menghimpun parpol pendukung pemerintah, mulai tidak solid. Parpol yang menjadi anggota menuding,  energi Demokrat terkuras untuk mengurus kasus Nazaruddin daripada konsolidasi koalisi. Menanggapi reaksi parpol pendukungnya itu, SBY yang menjadi ketua setgab langsung merespons karena tidak ingin isu tidak solid itu semakin berkembang.

SBY tetap menganggap setgab penting serta memperhatikan kelangsungannya. “Tentu presiden tetap memberikan perhatian, apalagi sudah ada kesepahaman baru,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Jakarta  kemarin (28/8). Menurut dia, ada kesepakatan antara antarparpol koalisi dan pemerintah setelah dilakukan penataan koalisi beberapa waktu lalu.

Julian menuturkan, kualitas eksistensi setgab tidak hanya dilihat dari pertemuan-pertemuan fisik yang dilakukan anggotanya. “Yang penting ada komunikasi, ada mutual understanding yang kuat di setgab,” urai lulusan Hosei University, Tokyo, Jepang, itu.

Apalagi dengan aktivitas presiden yang padat, kata dia, tentu sulit jika ukurannya adalah intensitas pertemuan. Namun, hal itu tidak menghalangi SBY untuk memberikan perhatian pada setgab. “Dari komunikasi itu cukup baik. Meski frekuensi pertemuan fisik tidak bisa diharapkan terlalu banyak, tapi sesekali sudah cukup,” kata Julian.

Ketua DPP PKB yang juga Ketua Fraksi PKB di DPR Marwan Jafar mengatakan, soliditas setgab mungkin masih terjaga. Tetapi, soliditas itu tidak berguna bila tidak dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. “Setgab memang solid. Cuma hampir dua bulan terakhir ini produktivitasnya tidak ada,” katanya.

Marwan termasuk yang sempat mengeluhkan vakumnya setgab. Terutama setelah Partai Demokrat direpotkan oleh “nyanyian” Nazaruddin. Terhadap jaminan dari Anas Urbaningrum dan SBY bahwa setgab akan terus berjalan, Marwan berharap itu benar-benar bisa dibutkikan.

Menurut dia, setgab sejak awal berdirinya selalu menghadapi persoalan komunikasi. Kekurangan inilah, lanjut Marwan, yang harus selalu direvitalisasi  supaya hubugan yang terbangun menjadi lebih erat. “Kami tunggu bukti konkretnya setelah Lebaran. Mudah-mudahan segera ada pertemuan,” tegasnya.

Dia menyampaikan banyak agenda penting dan strategis yang mendesak untuk dibahas bersama mitra koalisi. Selain terkait sejumlah RUU, yang tak kalah pemting adalah fit and proper test calon pimpinan KPK. “Kalau ini dianggap masuk hal yang strategis, ya harus dibawa ke setgab,” ujar Marwan.

Persoalan vakumnya setgab ini juga mengundang reaksi dari kalangan eksternal. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra  Fadli Zon mengatakan,  setgab mestinya difokuskan pada peningkatan kinerja, bukan polemik teknis di internal setgab. “Apakah setgab bisa membantu koordinasi pemerintah  sehingga bisa lancar. Seharusnya itu yang utama,” ujarnya.

Riuhnya setgab, lanjut Fadli, akhirnya menguatkan anggapan bahwa setgab itu sebenarnya tidak perlukan. Apalagi  kendali eksekutif sepenuhnya berada di tangan presiden. “Setgab itu keinginan parpol yang berkoalisi supaya dilibatkan dalam pengambilan keputusan tertentu,” kata orang dekat Prabowo Subianto itu.

Tetapi, Fadli menegaskan masa depan setgab sepenuhnya tergantung di tangan SBY selaku presiden sekaligus ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat. “User (pengguna, Red) dari setgab itu presiden. Jadi, kalau presiden merasa tidak perlu, ya tidak usah ada setgab,” ujarnya.

Fadli menyarankan, kalau memang ingin memengaruhi keputusan “penguasa”, setgab harus difokuskan  pada substansi. Bukan hanya larut pada isu teknis yang terkait dengan pembagian kekuasaan. Dalam konteks ini, Fadli menegaskan bahwa presiden mestinya tidak didikte atau tersandera oleh partai-partai yang berkoalisi.

Fadli mencontohkan salah satu isu penting yang harus dibahas setgab adalah kinerja para menteri. Pertanyaan besarnya apakah menteri-menteri yang diutus parpol sudah menunjukkan kinerja yang bagus atau tidak.

“Sekarang ini sebagian besar menteri lebih loyal ke partainya masing-masing daripada presiden. Ini yang membuat kinerja pemerintahan tidak fokus,” kata Fadli.

http://www.jpnn.com/read/2011/08/29/101825/SBY-Tetap-Anggap-Penting-Setgab-