Rumah Budaya Fadli Zon di Sumbar

PADANGPANJANG, KOMPAS.com–Fadli Zon ingin menjadikan kantong kebudayaan baru di Sumatera Barat (Sumbar) melalui keberadaan Rumah Budaya di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto Tanahdatar, Sumbar. “Keberadaan rumah budaya ini nantinya akan mengorbitkan kebudayaan dan kesenian Minang, agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasinal,” kata Fadli Zon di Aia Angek, berjarak 65 km dari Kota Padang saat peresmian “Rumah Budaya Fadli Zon”, yang prosesinya berlangsung hingga Sabtu malam itu.

Lokasi Rumah Budaya Fadli Zon, berada di kawasan ruas jalan utama menghubungkan Kota Padang – Bukittinggi. Keberadaan bangunan mengandung nilai sejarah itu, menarik banyak perhatian dan menambah koleksi bangunan bersejarah di Minangkabau.

Sumatera Barat, satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak koleksi bangunan bersejarah, selain terpusat di Kota Padangpanjang, juga Kabupaten Tanah Datar, yang banyak menyimpan benda peninggalan bernilai sejarah. Ia mengatakan, untuk bisa menjadi kantong kebudayaan baru di Sumbar ini, Rumah Budaya yang berdiri di atas lahan seluas 4.700 M2 tersebut, saat ini sudah memiliki beberapa koleksi unsur kebudayaan Minang.

Rumah Budaya itu ramai dikunjungi hingga malam hari, karena memamerkan benda-benda kuno dari kebudayaan Minang tempo dulu, yang menjadi daya tarik para wisatawan lokal yang menghabiskan masa libur panjang kali ini. Selain memamerkan benda-benda ciri khas Minang tempo dulu, di Rumah Budaya juga akan digelar berbagai kesenian budaya Minang seperti, saluang, tari, randai, rabab dan lainnya.

Kesenian itu, akan dilakukan melalui pembentukan sanggar seni dan pementasannya, dengan jadwal latihan ditentukan kemudian. “Melalui pameran benda-benda budaya dan pementasan kesenian Minang diharapkan menjadi salah satu upaya pelestarian kebudayaan dan kesenian Minangkabau,” katanya. Dalam Rumah Budaya tersimpan sejumlah koleksi benda-benda kuno bernilai tinggi, khususnya yang terkait dengan benda kebudayaan Minangkabau tempo dulu.

“Koleksi budaya saat ini antara lain, keris luk sembilan asal Pagaruyuang yang dibuat pada abad 18, setrika pakaian dari bara, songket lama, seribu koleksi buku bertema Minang, dan sejumlah lukisan kuno dan fosil kerbau berusia dua juta tahun,” tambahnya. Keberadaan Rumah Budaya Fadli Zon di Aie Angek, menjadi “darah” baru bagi pengembangan sektor kepariwisataan di Sumbar.

Di kawasan rumah budaya juga terdapat, rumah puisi Taufik Ismail, Aie Angek Cottage yang menjadi alternatif hunian keluarga dan penginapan eksklusif yang memiliki 22 kamar yang diapit Gunung Marapi, Singgalang dan Tandikek serta sarat dengan nuansa budaya Minangkabau. Sementara, rumah budaya tersebut diresmikan oleh Taufik Ismail yang dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan para sastrawan dari Indonesia dan Singapura dan Malaysia seperti Suratman Markasan, Siti Zainun, dan undangan lainnya.

http://oase.kompas.com/read/2011/06/05/20503843/Rumah.Budaya.Fadli.Zon.di.Sumbar