Rakernas HKTI II Digelar Bahas Kondisi Pertanian Semakin Mundur

Rakernas HKTI II Digelar Bahas Kondisi Pertanian Semakin Mundur

Rakerna HKTI II Digelar Bahas Kondisi Pertanian Semakin Mundur

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Rapat Kerja Nasional ke-2 di Pekanbaru, Riau. Rakernas ini juga merupakan bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-40 HKTI, dan ditutup pada tanggal 27 April 2013.

Sekretaris Jenderal DPN HKTI, Fadli Zon menerangkan, dalam puncak HUT HKTI diisi dengan Jambore Petani Nasional yang akan dihadiri Ketua Umum DPN HKTI Prabowo Subianto. Rakernas kali ini memiliki memfokuskan amanat hasil Munas di Bali.

“Ada tiga hal yang kami tekankan di Rakernas kali ini, yakni konsolidasi, peningkatan kapasitas petani, advokasi kebijakan petani,” ujar Faldi Zon dalam rilis resmi yang diterima Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Menurutnya, dalam Rakernas nanti itu melakukan evaluasi terhadap program kerja HKTI yang sudah dilaksanakan selama periode 2010 hingga saat ini.

Saat ini HKTI melihat sejumlah masalah klasik Pertanian belum bisa diatasi pemerintah seperti pupuk, benih, akses modal, irigasi, dan lahan. Ironisnya, masalah ini tak selesai ketika penambahan anggaran Pertanian tak berbanding lurus dengan produksi sehingga terbuka impor.

“HKTI sebagai civil society berperan mengatasi hambatan masalah-masalah tersebut. Juga memberi masukan dalam pemberdayaan dan perlindungan petani,” ungkap Fadli.

Diakui Fadli, petani Indonesia belum sejahtera. Anggaran Pertanian hanya di bawah lima persen. “Ditambah juga kita tidak punya National Food Policy. Sehingga, situasi inilah yang semakin memperburuk kehidupan petani Indonesia,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, HKTI fokus mengawal RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, khususnya menekankan pentingnya adanya Bank Pertanian, dan asuransi pertanian. Menurut HKTI, ini wujud keberpihakan nyata pemerintah terhadap petani.