Pilih Menteri Harus Selektif

Pilih Menteri Harus Selektif

Koalisi Capres Berbasisi Pemilih Partai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, fadli zon menghadiri diskusi koalisi capres berbasis pemilih partai di Jakarta, Ahad (4/5). Diskusi membahas tiga partai papan atas yakni PDIP, Golkar dan Gerindra akan memilih berkoalisi dengan partai apa serta siapakan pasangan Capres dan cawapresnya.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menilai dalam memilih seorang menteri harus selektif dan harus memenuhi syarat-syarat seperti status pendidikan dan status kewarganegaraan.

“Seharusnya ini tidak perlu terjadi didalam rekrutmen terhadap seorang menteri tentu ada syarat-syarat yang harus di penuhi,” katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa (16/8).

Hal itu dikatakannya terkait diberhentikannya Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM karena status dwi kewarganegaraannya. Dia menilai seorang calon menteri sebelum diangkat, harus diteliti dengan cermat semua latar belakangnya menyangkut pendidikan dan status kewarganegaraan.

Fadli menilai diberhentikannya Arcandra, menjadikan yang bersangkutan sebagai korban karena Arcandra merupakan sosok putra Indonesia yang berada di luar negeri namun memiliki keahlian yang dibutuhkan Indonesia. “Arcandra sendiri menjadi korban, saudara Archndra putra Indonesia yang berada di luar negeri yang mempunyai keahlian yang kita butuhkan,” ujarnya.

Menurut dia, pengecekan latar belakang calon menteri merupakan hal paling mendasar yang harus dilakukan pemerintah. Dia menilai, kalau hal elementer tidak dilakukan pemerintah, lalu bagaimana hal-hal yang lebih substansial.

“Jadi saya kira harus ada evaluasi kepada sistem pemerintahan sekarang ini termasuk di dalam rekrutmen,” ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu menilai masih banyak “Arcandra” lain di luar negeri dan dirinya berharap WNI yang bekerja di luar bisa kembali ke dalam negeri. Namun dia menilai, hal-hal administratif harus dipenuhi agar kejadian seperti Arcandra tidak terjadi lagi di masa depan.

 

Sumber