Penaikan Harga BBM Untungkan SPBU Asing

Wakil Ketua Umum partai Gerindra Fadli Zon menilai program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi atas rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya akal-akalan pemerintah.

Penaikan harga BBM justru akan semakin mendekatkan persaingan dengan SPBU asing.

“Itu (BLSM) cuma akal-akalan untuk menyuap rakyat, supaya rakyat cooling down selama 6-9 bulan. Ini cara pikir yang ngawur, tidak sistematika dan tidak menyeluruh,” tagas Fadli saat ditemui di Jakarta, Minggu (25/3).

Ia mengatakan, pemerintah semestinya bisa mempertahankan harga BBM saat ini. “Ini kan salahnya pemerintah. Kenapa dari dulu enggak bikin refinery (stasiun pengolahan kilang minyak),” katanya.

Fadli menegaskan, partainya akan tetap menolak penaikan harga BBM dalam rapat paripurna mendatang.

“Kita akan lihat, siapa yang berjuang untuk kepentingan rakyat, dan siapa yang untuk pemerintah. Yang berjuang untuk rakyat akan menolak BBM, yang berjuang untuk pemerintah akan menaikan BBM,” ujar Fadli.

Ia menambahkan, penaikan harga BBM hanya akan memperparah penguasaan sektor hilir, terutama kepemilikan SPBU oleh asing. Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan kepada SPBU Pertamina tidak akan berbeda dengan SPBU milik asing yang mulai marak saat ini.

“Kalau kita lihat, jumlah SPBU Pertamina memang banyak. Tapi tidak semua punya Pertamina, sebagian itu franchise (waralaba) dan mungkin saja dijual ke SPBU asing. Dengan demikian harga BBM kita akan dilepas ke pasar lagi,” katanya. (OX/OL-3)