Pembangunan dan Penataan Kampung Harus Berkeadilan

Pembangunan dan Penataan Kampung Harus Berkeadilan

Pembangunan dan Penataan Kampung Harus Berkeadilan

Kerumunan warga Kampung Kebun Bayam yang terletak di bawah jaringan sutet menyambut dan mengiringi kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon beserta rombongan. Anggota Karang Taruna RW 08 Kampung Bayam dan anak-anak menyambut rombongan Fadli Zon sambil membawa papan kardus bertuliskan pesan serta harapan warga Kampung Kebun Bayam. Salah satunya adalah permintaan agar Pemda DKI tidak menggusur Kampung Kebun Bayam. Papan tersebut dibawa mengiringi rombongan Fadli Zon sampai ke lokasi pertemuan dengan warga di Musholla Miftahul Huda.

Menanggapi harapan para warga, Fadli Zon menyarankan kepada Gubernur DKI yang berencana akan menertibkan pemukiman tersebut, agar lebih baik fokus pada proses transisi, mengingat pada 16 Oktober ,nanti, akan diselenggarakan pergantian jabatan. Secara prinsip, Fadli menyatakan setuju dengan pembangunan dan penataan, namun harus mengedepankan keadilan.

“Tentu kita sangat mendukung dan setuju pada pembangunan. Kita juga setuju dengan penataan, tapi kita ingin penataan berkeadilan. tidak boleh ada yang dirugikan, termasuk warga masyarakat,” ungkap Fadli di hadapan para warga Kampung Kebun Bayam, Jakarta Utara, Rabu (13/9/2017).

Fadli yang datang didampingi oleh Anggota Komisi VII Aryo P.S. Djojohadikusumo dan Anggota Komisi III M. Nasir Jamil meminta kepada Gubernur DKI yang masih menjabat sekarang untuk menunda penggusuran, dan biarkan nanti diurus oleh Gubernur yang baru. Karena menurutnya di masa akhir jabatan tidak seyogyanya mengambil kebijakan yang sangat drastis. Dia juga menekankan agar warga diberikan ruang yang cukup dan layak.

Ada sekitar 535 Kepala Keluarga yang tinggal di Kampung Kebun Bayam, Aryo yang merupakan anggota dewan dari dapil setempat bertanggungjawab atas aspirasi masyarakat setempat. Dia menjanjikan tidak akan ada penggusuran di Kampung Kebun Bayam, yang ada adalah penataan. Nasir Jamil yang juga hadir berpesan kepada warga agar tetap kompak, dalam kondisi kampung yang saat ini rawan ada provokasi untuk membentrokkan antar kepentingan warga.

 

Sumber