Partai Gerindra Bantah Didanai Jordania

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) membantah isu yang menyatakan Raja Jordania ikut mendanai partai itu. Bantahan diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Selasa (14/10), di sela-sela acara Kongres Luar Biasa (KLB) dan Rapimnas I di Jakarta Convention Center.

“Saya kira Raja Jordan di Jordania itu kan tidak ada minyak. Jadi kita yang membantu,” kata Fadli Zon.

Isu ini berkembang dilatarbelakangi atas kedekatan Prabowo dengan Raja Jordania. Pada awal-awal rezim Orde Baru tumbang, Prabowo tinggal di Jordania, menetap beberapa lama, dan menjadi warga negara kehormatan negara Jordania. Namun, Fadli enggan menanggapi lebih lanjut terkait pertanyaan para wartawan soal kedekatan Prabowo dengan Raja Jordania.

Di antara partai politik yang dipastikan menjadi peserta Pemilu 2009, Gerindra adalah salah satu partai baru yang paling ‘rajin’ beriklan. Terutama iklan di media televisi. Fadli menanggapi biaya iklan menjadi sebuah hal yang vital di era demokrasi yang berkembang makin liberal sekarang ini.

“Karena itu risiko politik apalagi dalam demokrasi liberal ini biaya (dana) menjadi sangat vital. Jadi, kami juga mempunyai dana yang cukup dan harus bisa menggalang kekuatan untuk memberikan atribut dan lain-lainnya, ” kata Fadli.

Berapa anggaran yang dipersiapkan? “Kalau anggaran belum bisa diprediksilah karena masing-masing caleg dan lain-lain akan memberikan kontribusi,” ujar Fadli tanpa mau menjelaskan besaran dana awal yang dipersiapkan partainya.

Sosialisasi, kata Fadli, harus lebih kuat kepada masyarakat. Mulai dari kampanye televisi, kampanye media cetak, elektronik, dan lain-lain. Termasuk, katanya lagi, memperkuat konsolidasi partai dan mesin-mesin partai. “Sebagai partai baru tentu hambatannya lebih banyak. Musuh utama kami adalah waktu, tapi kami yakin dan optimistis Gerindra menjadi alternatif yang ditunggu-tunggu rakyat. Bukan tidak mungkin rakyat akan memberikan mandat kepada Gerindra,” kata Fadli yakin.

“Saya kira nanti akan banyak dari masyarakat yang selama ini terabaikan, terpinggirkan, kurang diperhatikan, dan yang menjadi korban pembangunan, korban globalisasi. Kita berharap ada dukungan dari petani, nelayan, buruh, dan masyarakat pada umumnya,” imbuhnya.