
Ketua DPR Setya Novanto dianggap terlalu sering pelesiran ke luar negeri. Namun, Setya menegaskan, keberangkatannya ke luar negeri memenuhi undangan dari Kerajaan Arab Saudi.
“Kami diundang Kerajaan Saudi secara resmi 6 bulan sebelumnya,” kata Setya dalam konferensi persnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Selain mengundang pimpinan Parlemen, Kerajaan Saudi juga mempersilahkan Setya ditemani lima orang lain. Karena alasan itu, dia pergi bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Keberangkatan mereka untuk mengetahui pelaksaan ibadah haji dan nasib WNI yang berada di sana.
“Meninjau persiapan yang sebelumnya kami diundang oleh Menag,” kata dia.
Setya bercerita pengalamannya menerobos ketatnya pengawalan yang disediakan Kerajaan Saudi. Dia sempat “dikungkung” pihak Kerajaan karena tak perbolehkan tamunya keluar sembarangan.
Protokoler pun dibohongi Setya dan Fadli setelah kabar tragedi Mina masuk ketelinganya. Dengan alasan “pergi cari makan”, mereka langsung pergi mencari WNI yang jadi korban dengan berjalan kaki karena tak dapat kendaraan dari Saudi.
“Kita jalan kaki, bagaimana menerobos ke tempat kejadian. Hingga akhirnya sampai disalah satu rumah sakit Emergency Mina dan menemukan jamaah haji Indonesia yang terlantar di sana,” jelas Setya.