Nasib Buruh Masih Terpuruk

Nasib Buruh Masih Terpuruk

Nasib Buruh Masih Terpuruk

Hari ini ribuan buruh di Indonesia melakukan aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Buruh atau May Day. Aksi ini berpusat di Jakarta. Namun pada saat yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diagendakan pergi ke Surabaya, Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, di tengah situasi global tak menentu dan kepemimpinan nasional yang lemah, situasi ini semakin memperlambat peningkatan kualitas nasib buruh di Indonesia.

Presiden SBY mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tertinggi dan terbaik di ASEAN. Namun ironisnya, Fadli menilai, justru upah buruh di Indonesia yang terendah dibanding negara tetangga di ASEAN.

Fadli menjabarkan perbandingannya, dimana, Thailand, memiliki upah minimum ekuivalen Rp2,1 juta-2,8 juta, Malaysia Rp2,4 juta dan Filipina Rp3 juta. Sementara Indonesia, masih di bawah Rp 2 juta.

“Hanya Jakarta saja yang sudah di atas Rp2 juta, itupun belum dilakukan semua perusahaan,” kata Fadli Zon melalui pesan pendeknya kepada Seruu.com, Rabu (01/05/2013).

Ketika krisis global, lanjutnya, memang banyak investor masuk ke Indonesia. Tapi ini justru lebih disebabkan murahnya biaya buruh di negeri kita. Hal ini tentu angin segar bagi investor asing. Namun pada saat bersamaan merupakan mimpi buruk bagi nasib buruh Indonesia.

Sementara upah buruh masih rendah, harga kebutuhan pokok melejit naik. Misalnya, kenaikan harga daging beberapa waktu lalu, langsung menyusahkan kehidupan buruh. Belum lagi jika ada kenaikan BBM, maka harga makin terus meningkat, daya beli buruh berkurang.

“Jadi, masalah upah ini juga diperburuk kegagalan pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok. Belum lagi carut marutnya kebijakan outsourcing yang masih banyak menyandera hak buruh,” paparnya.

Fadli menegaskan, peningkatan kualitas hidup buruh, secara konstitusional, adalah tanggung jawab pemerintah. Hal ini bisa didukung, salah satunya, dengan peningkatan infrastruktur bisnis dan iklim birokrasi yang efisien. Sehingga pengusaha pun dapat meningkatkan keuntungannya.

Namun demikian, walau banyak dan peliknya permasalahan yang ada di kaum perburuhan yang terjadi hingga saat ini, di hari May Day ini, Fadli mewakili Partai Gerindra, mengucapkan selamat hari Buruh kepada jutaan buruh yang ada di Indonesia.

“Partai Gerindra mengucapkan selamat Hari Buruh. Buruh makmur, rakyat sejahtera,” tandasnya.