Mahasiswa ISI Padangpanjang Pameran di Rumah Budaya

Mahasiswa ISI Padangpanjang Pameran di Rumah Budaya
Edin Hadzalic, Pimpinan Rumah Budaya memerhatikan karya seni kayu hasil karya mahasiswa ISI Padangpanjang di Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Edin Hadzalic, Pimpinan Rumah Budaya memerhatikan karya seni kayu hasil karya mahasiswa ISI Padangpanjang di Rumah Budaya Fadli Zon, Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Dua mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat, menggelar Pameran Karya Seni bekerjasama dengan Rumah Budaya Fadli Zon, Nagari Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Acara itu akan dibuka Rektor ISI Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar, M.Hum., Selasa (17/1/2012).

Kedua mahasiswa ISI tersebut, adalah Ichsan dan Dolly Alvian, mahasiswa Jurusan Seni Kriya ISI Padangpanjang semester akhir. Pameran karya seni itu, dalam rangka melengkapi tugas akhir mereka di sekolah tinggi seni tersebut, yang berlangsung hingga Jumat (20/1/2012) mendatang.

Menurut Ichsan, salah seorang mahasiswa yang juga Pengkarya dalam pameran tersebut, pameran yang mereka gelar selain sebagai tugas akhir juga untuk memperkenalkan kepada penikmat seni sebuah pemikiran baru tentang konsep karya seni tradisi yang akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

“Kami mengangkat judul pameran ini ‘Deformasi Bereguh dalam Kriya Kayu’. Kami mengangkat nilai-nilai historis dalam karya seni yang kami buat,” ujarnya.

Ichsan menyebut, “Bereguh” adalah instrumen/alat musik tiup tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh merupakan instrumen musik tradisional asli suku Aceh. Pada masa silam, instrumen ini umumnya digunakan sebagai perlengkapan yang digunakan dalam berburu. Dalam pameran Kriya itu, Ichsan dan Dolly memodifikasi hasil imajinasinya, dan konsep “bereguh” lainnya.

“Ada sekitar 14 bereguh yang kami pamerkan, semuanya terbuat dari kayu,” tambah Ichsan.

Rumah Budaya Fadli Zon sejak berdiri 2009 lalu fokus pada kegiatan-kegiatan budaya, guna mengangkat potensi yang dimiliki generasi muda agar karyanya dapat dikenal luas oleh masyarakat. Untuk itulah, kata Edin Hadzalic, pimpinan Rumah Budaya, kerjasama menggelar Pameran Karya Seni Mahasiswa ISI Padangpanjang tersebut disambut baik.

“Sebelumnya, akhir tahun lalu, Rumah Puisi Taufiq Ismail, bertempat di Rumah Budaya ini memberikan Anugerah Sastra untuk Sastrawan dan Budayawan Ali Audah,” ujarnya.

Rumah Budaya yang berhadapan dengan Rumah Puisi Taufiq Ismail diharapkan menjadikan kantong kebudayaan baru di Sumatera Barat. Rumah budaya siap mengorbitkan kebudayaan dan kesenian Minang agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional.

Lokasi Rumah Budaya Fadli Zon, berada di kawasan ruas jalan utama menghubungkan Kota Padang-Bukittinggi. Dalam Rumah Budaya tersimpan sejumlah koleksi benda-benda kuno bernilai tinggi, khususnya yang terkait dengan benda kebudayaan Minangkabau tempo dulu. Diantara koleksi itu, adalah keris luk sembilan asal Pagaruyuang yang dibuat pada abad 18, setrika pakaian dari bara, songket lama, seribu koleksi buku bertema Minang, dan sejumlah lukisan kuno dan fosil kerbau berusia dua juta tahun.