
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerinda Fadli Zon mengatakan, kenaikan BBM akan mempersulit kehidupan rakyat. Inflasi akan naik dan harga-harga melambung tinggi. Jelas, rakyat akan makin menderita karena kebijakan tersebut.
Pemerintah selalu beralasan selama ini subsidi tak tepat sasaran dan menjadi beban APBN. Sementara, pemerintah belum maksimal berusaha meningkatkan produksi minyak dan gas. “Pertanyaannya kenapa baru sekarang bicara beban APBN? Ini menunjukkan pemerintah tak punya rencana dan antisipasi yang matang. Tiba saat, tiba akal,” ujar Fadli di Jakarta, Selasa (30/04/2013).
“Banyak blok migas yang tidak dieksplorasi dan dieksploitasi. Ada juga kecenderungan tetap mempertahankan impor agar ada komisi dan rente,” ungkapnya.
Marak pencurian BBM menjadi salah satu penyebab jebolnya subsidi BBM. Pemerintah membatasi pemakaian solar, premium bagi kendaraan dinas, perkebunan, dan pertambangan. Tapi, ternyata tak efektif. Selain tak ada sanksi tegas bagi pelanggarnya di lapangan, BBM bersubsidi yang harusnya disalurkan dari depot-depot ke SPBU, bisa langsung ke pertambangan, perkebunan. Tidak ke SPBU. Maksud hati ingin batasi subsidi tapi semua tak terencana.
Lebih lanjut Fadli mengatakan, pemerintah harus pikir seribu kali menaikkan BBM sampai usaha maksimal. Ini harus menjadi opsi paling akhir ketika jalan sudah buntu.