HKTI: Ekspor Sapi Bali Untungkan Malaysia

HKTI: Ekspor Sapi Bali Untungkan Malaysia

HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) mendesak agar dilakukan pelarangan atas rencana ekspor Sapi. Hal ini menanggapi dilakukannya uji sampel darah ribuan Sapi Bali di Balai Veteriner Denpasar yang disinyalir untuk tujuan ekspor ke Malaysia.

“Kita ini sedang berupaya keras untuk swasembada daging Sapi. Nah, ini kok sempat-sempatnya ada pikiran mengekspor sapi Bali ke Malaysia,” tandas Sekretaris Jenderal HKTI Fadli Zon.

Logika ekspor, lanjut Fadli Zon, adalah ketika stok dalam negeri berlebih dan kelebihannya itu yang kita ekspor. Jadi pikirkan swasembada dulu, baru berpikir ekspor.

“Logika berpikirnya itu harus runut dan jangan dibalik-balik. Utamakan dalam negeri dulu, baru cari untung,” tegas Fadli Zon.

Ekspor Sapi Bali ke Malaysia, menurut Fadli Zon, hanya akan menguntungkan Malaysia saja, karena pihak Malaysia pasti akan membudidayakan Sapi Bali secara massif.

“Bisa-bisa dalam beberapa tahun ke depan kita malah impor Sapi Bali dari Malaysia. Inikan ironis,” tegas Fadli Zon.

HKTI, lanjut Fadli Zon, berkeyakinan Kementerian Pertanian dalam hal ini Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tak akan meloloskan izin ekspor Sapi Bali.

“Kementan pasti akan melarang, karena kalau tetap jalan berarti melanggar UU Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,” lanjut Fadli Zon.

Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 18 Tahun 2009, lanjut Fadli, secara tegas menyebutkan bahwa ekspor benih, bibit, dan/atau bakalan hanya boleh dilakukan bila kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.