HKTI: Buang Jauh-jauh Kata Impor

HKTI: Buang Jauh-jauh Kata Impor

“Berdasakan data yang dirilis Kementan, stok daging sapi aman. Karenanya, jadi aneh bila impor daging sapi selalu dijadikan solusi. Kita selalu ambil solusi impor bila terjadi kelangkaan pasokan komoditi,”

Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menilai, terjadinya kelangkaan daging sapi beberapa minggu terakhir ini bukan soal ketersediaan stok daging sapi yang bermasalah. Akan tetapi, masalah tata niaga dan distribusi.

“Masalahnya bukan di sisi stok tapi lebih pada tata niaganya. Data yang ada menunjukkan stok daging sapi lebih dari cukup, bahkan surplus,” tegas Sekretaris Jenderal HKTI Fadli Zon.

Dari data Kementan, lanjut Fadli Zon, untuk Desember 2012 stok daging sapi surplus hampir 700 ton dan bahkan untuk Januari 2013 surplusnya mencapai lebih dari 1.200 ton.

“Berdasakan data yang dirilis Kementan, stok daging sapi aman. Karenanya, jadi aneh bila impor daging sapi selalu dijadikan solusi. Kita selalu ambil solusi impor bila terjadi kelangkaan pasokan komoditi,” ujar Fadli Zon dalam rilisnya kepada Tribun, Jumat (30/11/2012).

Menurutnya, jangan menyelesaikan semua masalah kelangkaan komoditas dengan impor. Fadli kemudian meminta para pengambil kebijakan, berpikir untuk bangsa ini ke depan, bukan kepentingan sesaat.

“Kita harus buang jauh-jauh kata impor dalam otak kita. Kita harus bersikap sebagai bangsa yang besar dan berpikir jauh ke depan. Demi kedaulatan pangan, HKTI menolak keras upaya impor daging sapi,” demikian Fadli Zon.

HKTI, menurut Fadli Zon, sangat mendukung program Swasembada Daging 2014. HKTI juga mendukung Kementan untuk tidak melakukan impor daging sapi dalam menghadapi masalah kelangkaan saat ini.