Hindari Abuse of Power, SBY Disarankan Cuti Demi Urus Demokrat

Hindari Abuse of Power, SBY Disarankan Cuti Demi Urus Demokrat

Hindari Abuse of Power, SBY Disarankan Cuti Demi Urus Demokrat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disarankan segera mengajukan cuti kerja dari jabatannya agar berkonsentrasi mengerjakan tugas mengambil alih kewenangan ketua umum Partai Demokrat (PD).

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, keseriusan SBY untuk membenahi partainya nampak sangat terlihat jelas, apalagi setelah kemarin malam SBY kembali menyampaikan pidato pakta integritas PD. Menurutnya, sangat jarang seorang presiden dalam sepekan sampai melakukan dua kali pidato politik hanya untuk merespon urusan internal partainya.

“Agar lebih fokus menyelesaikan permasalahan partainya, SBY lebih baik mengambil cuti. Hal ini dilakukan agar urusan negara dan partai tak campur aduk. Sebab jika tidak, potensi abuse of right atau penyalahgunaan hak sebagai presiden dapat terjadi,” kata Fadli Zon di Jakarta, Senin (11/2).

“Fasilitas negara dipakai untuk kepentingan partai. Dan ini contoh yang kurang baik dari seorang kepala negara.”

Dia melanjutkan bahwa menyampaikan dua kali pidato dalam sepekan menunjukkan prioritas masalah bagi SBY saat ini adalah partainya, bukan rakyat dan negara. Waktu umroh pun, doa yang diminta SBY yakni mencari solusi masalah partainya bukan solusi negara.

Hal itu, menurutnya, adalah hak SBY sebagai pembina partai itu. Namun agar masalah di partainya segera selesai dan SBY bisa kembali mengurusi rakyat, cuti dari pekerjaan presiden harus diambil.

Menurut Fadli, di negara lain pun, para presiden mengambil cuti untuk urusan lain yang dipikir lebih prioritas. Misalnya Presiden Venezuela Hugo Chavez mengambil cuti karena sakit, Presiden Ekuador Rafael Correa pernah cuti untuk fokus kampanye partainya selama 30 hari.

“Bahkan Obama juga pernah cuti untuk liburan. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari penyalahgunaan hak jabatannya, dan agar fokus untuk urusannya,” tutur dia.

“Agar beliau dapat konsentrasi dulu menyelesaikan masalah partainya. Saya yakin urusan partai pun penting karena menyangkut dugaan korupsi.”