Gerindra: Tanpa Pilkada DKI, Elektabilitas Prabowo Tinggi

Gerindra: Tanpa Pilkada DKI, Elektabilitas Prabowo Tinggi


Partai Gerakan Indonesia Raya merasa yakin bahwa elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tak terpengaruh oleh dukungan Gerindra terhadap pencalonan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan politisi senior PDI Perjuangan Taufiq Kiemas soal keuntungan yang diraih Gerindra pada pencalonan Jokowi-Basuki. Taufiq menilai bahwa partainya mungkin kapok berkoalisi dengan Gerindra karena pencalonan cagub-cawagub Jokowi-Basuki itu justru menguntungkan Prabowo, bukan PDI-P.

“Kami yakin pernyataan (Taufiq) itu pernyataan spontanitas yang maksudnya bukan begitu,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ketika dihubungi, Senin (24/9/2012).

Fadli mengatakan, Partai Gerindra dan PDI-P sama-sama diuntungkan dari pengusungan Jokowi-Basuki karena sama-sama mendukung pasangan yang pro terhadap rakyat. Namun, kata dia, rakyat Jakarta yang lebih diuntungkan oleh pencalonan itu.

Fadli menolak jika Pilkada DKI Jakarta disebut berdampak positif pada elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Menurut Fadli, elektabilitas Prabowo selama ini telah tinggi. “Ada atau tidak ada Pilkada DKI Jakarta (elektabilitas Prabowo tetap tinggi),” kata dia.

Hasil survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) menyatakan, sebanyak 25 persen pencoblos Jokowi-Basuki di Pilkada DKI Jakarta akan memilih Prabowo sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini. Adapun Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hanya mendapat dukungan sebanyak 13 persen.

Sebelumnya, Direktur Riset Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya juga menyampaikan hal yang sama. Dari hasil survei nasional yang digelar pascaputaran pertama Pilkada DKI, Juli lalu, tingkat dukungan untuk PDI-P di wilayah Jakarta tidak bertambah signifikan dibanding Pemilu Legislatif 2009. Dukungan untuk Partai Gerindra justru meningkat signifikan setelah partai tersebut mendukung pasangan Jokowi-Basuki.