Gerindra Sudah Coret Daming

Gerindra Sudah Coret Daming

Gerindra Sudah Coret Daming

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon menilai pernyataan calon hakim agung Daming Sunusi memalukan. “Hal tersebut sangatlah memalukan, apalagi  yang menyampaikan adalah seorang penegak hukum dan calon Hakim Agung,” kata Fadli, Selasa (15/1).

Seperti diketahui, saat uji kelayakan dan kepatuhan calon hakim agung di Komisi III DPR, Daming Sunusi menyebut perlu pertimbangan matang untuk menjatuhkan hukuman mati kasus pemerkosaan karena kedua belah pihak sama-sama menikmati.

Menurut Fadli, ungkapan itu tak pantas diucapkan oleh siapapun. Apalagi seorang calon hakim agung yang seharusnya mampu menjadi teladan masyarakat.

“Daming Sunusi tak patut menjadi penegak hukum, apalagi menjadi hakim agung. Ucapannya adalah cerminan bias gender dan insensitif,” kata Fadli.

Ia menegaskan, Daming Sanusi harus minta maaf pada masyarakat, karena ungkapannya melukai  publik. “Terlebih ketika ungkapan itu disampaikan dalam forum resmi dan terhormat,” papar Fadli.

Dia menilai penegak hukum harus jadi pionir  gerakan penentangan terhadap tindakan pemerkosaan seperti di India. Pascakejadian gang rape 16 Desember lalu, semua elemen di India bergerak menentang pemerkosaan.

Politisi parlemen hingga pemerintah India sampai turun tangan langsung mengantar dan menjemput korban perkosaan ke rumah sakit di Singapura. “Ini contoh yang patut ditiru oleh para penegak hukum dan pemerintah kita. Bukan malah mengolok-olok isu perkosaan menjadi sebuah candaan,” kata Fadli.

Karenanya, Fadli menegaskan, Daming Sanusi layak didiskualifikasi atau secara berjiwa besar mengundurkan diri.

Menurut dia, Partai Gerindra melalui anggota Fraksi Komisi III DPR Martin Hutabarat  telah memutuskan bahwa Daming tak layak dipilih sebagai hakim agung.

“Daming seharusnya didiskualifikasi atau mundur sebagai pertanggungjawaban moral atas ucapannya yang telah menyakiti publik,” pungkas Fadli.