Gerindra Siap Diajak SBY

Isu reshuffle kabinet semakin kencang berhembus. Meski sebelum-sebelumnya isu perombakan kabinet ini selalu urung dilakukan. Namun kali ini Presiden SBY secara resmi, terbuka, dan untuk pertama kalinya menegaskan akan menata jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II sebelum 20 Oktober.

Menyikapi sikap Presiden ini wajar jika sejumlah partai di luar koalisi bersiap jika sewaktu-waktu mendapat tawaran kursi bagi partainya, termasuk partai yang dipimpin Prabowo Subianto, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Menurut Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Desmond Junaedi Mahesa, sesuai portofolio yang sudah pernah diajukan sebelumnya kepada presiden, saat berhembus isu reshuffle pada beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengajukan dua nama kader untuk mengisi posisi menteri menteri pertanian dan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Pak Fadli Zon sebagai menteri pertanian dan pak Edy Prabowo sebagai menteri BUMN,” ungkapnya kepada Okezone, Minggu (25/9/2011).

Dua posisi ini dipilih Gerindra karena dinilai sesuai dengan misi partai, sedangkan pemilihan dua nama tersebut adalah berdasarkan pengalaman dan kompetensi mereka dalam bidang yang berkaitan. “Pak Fadli Zon adalah sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan pak Edy itu anggota DPR di Komisi VI yang membawahi BUMN,” terangnya.

Kendati sudah memastikan dua nama untuk mengisi kabinet, namun Desmond mengatakan Gerindra belum punya keputusan final apakah akan menerima atau menolak, lagi-lagi jika datang tawaran bergabung dari presiden. Apalagi, jika posisi di kabinet yang ditawarkan di luar dua posisi yang telah diajukan Gerindra.

“Kami pada level tertentu masih mengevaluasi apa akan bergabung atau tidak jika diajak, kan reshuffle ini sebelum-sebelumnya tidak jadi terus. Kalau ditawarkan untuk posisi menteri yang tidak sesuai dengan yang kita tawarkan, kita tentu harus rapat lagi karena belum ada orang yang lain,” paparnya.

Desmond mengungkapkan hingga kini belum ada diskusi yang dilakukan SBY dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.