Gerindra: Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Virus Flu Burung

Gerindra: Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Virus Flu Burung

Gerindra Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Virus Flu BurungVirus flu burung H5N1 sudah berjangkit di 12 provinsi dan telah menyebabkan lebih dari 420 ribu itik mati dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 115 miliar. Pemerintah diminta menyiapkan antisipasi.

“Pemerintah harus segera menetapkan status khusus wabah ini sebagai wabah nasional. Selain menimbulkan kerugian bagi petani itik, virus ini berpotensi menular ke manusia, seperti yang pernah dilaporkan terjadi di RRC, Hongkong, dan Bangladesh,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, dalam siaran pers, Selasa (15/1/2013).

Fadli mengatakan Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Peternakan harus melakukan security control dan peredaran unggas dengan seksama. Semua unggas yang masuk dari luar negeri mestinya harus dicek dan diawasi ketat.

“Jika ini sudah dilakukan, namun virus masih bisa masuk, tak menutup kemungkinan ada perdagangan unggas ilegal dari luar negeri,” ujarnya.

Fadli meminta pemerintah untuk lebih cepat mengantisipasi penyebaran virus ini. Sebab, yang rugi adalah masyarakat umum, khususnya petani itik yang menggantungkan hidup mereka dari peternakan itiknya.

“Kita juga seharusnya mengembangkan vaksin strain khusus yang sesuai dengan seed virus lokal. Indonesia harus menjadi pusat penanggulangan virus flu burung berbasis tropis,” tuturnya.

Lebih jauh, Fadli juga meminta pemerintah mengeluarkan dukungan anggaran kompensasi bagi para petani itik.