Gerindra Kecam Keras Pernyataan Komisioner Komnas HAM

Gerindra Kecam Keras Pernyataan Komisioner Komnas HAM

Gerindra Kecam Keras Pernyataan Komisioner Komnas HAM

Jakarta, GATRAnews – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengecam keras pernyataan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai yang menyatakan, tewasnya 8 prajurit dan 4 orang warga sipil di Papua karena ketidaksiagaan TNI. “Partai Gerindra mengecam keras sikap komisioner Komnas HAM itu. Pigai harus minta maaf. Pernyataan itu juga melukai keluarga yang tengah berkabung,” tengas Fadi di Jakarta, Minggu, (24/2).

Menurutnya, Gerindra mengecam pernyataan tersebut, karena selain masih dalam kondisi berkabung dan belum ada hasil investigasi dari insiden penembakan tersebut. Tentunya, sangat tidak tepat jika langsung menyalahkan TNI yang telah berupaya menjaga pertahanan dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Papua.

Ditegaskan Fadli, pernyataan komisioner Komnas HAM tersebut tidak akan menyelesaikan permasalahan di Papua dan hanya menyakiti perasaan keluarga korban yang tengah dirundung duka.

Selain mengecam keras pernyataan Pigai, Gerindra juga mendesak pemerintah memperkuat kapasitas TNI dalam menjalankan tugas mempertahankan kedaulatan NKRI. “Perlu penguatan infrastruktur lapangan agar dalam tugas, TNI lebih mantap untuk antisipasi kejadian-kejadian yang dapat mengancam jiwa prajurit yang ditugaskan,” tegasnya.

Gugurnya 8 prajurit TNI dan 4 masyarakat sipil pada insiden penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, Papua, 21 Februari lalu, imbuh Fadli, merupakan pukulan bagi bangsa Indonesia. Tindakan pembunuhan itu pengecut dan pelakunya harus segera diungkap dan hukum harus ditegakkan.

“Kami belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga prajurit dan 4 masyarakat yang gugur. Bagi kami, gugurnya prajurit dalam tugas, memberi pelajaran berharga tentang nilai pengorbanan,” nilai Fadli. Menurutnya, semangat 8 prajurit TNI yang gugur untuk menjaga kedaulatan Indonesia, harus selalu diteruskan, tak hanya oleh prajurit TNI yang lain, tapi oleh seluruh elemen bangsa ini.(IS)