Gerindra: Insiden Papua Kesalahan KPUD

Jakarta, PelitaOnline—WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjelaskan insiden bentrokan di Kabupaten Puncak, Papua, bukanlah kesalahan Partai Partai  Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), melainkan kesalahan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

“Pemicunya adalah kesalahan KPUD yang tidak menerima pendaftaran si calon (Simon Alom-Josia—red).  Seharusnya, pihak KPU menerima saja. Meskipun ada administrasi yang belum clear, nanti bisa dikonfirmasi ke DPP,” kata Fadli Zon, kepada PelitaOnline, seusai acara Bedah buku Jatuh Bangun Pergerakan Islam di Indonesia, di Jakarta, Kamis (4/8).

Namun, lanjut Fadli, Partai besutan Prabowo Subianto itu turut prihatin dan berduka cita atas insiden, yang menewaskan 17 orang, tersebut. “Kami juga sangat prihatin dan turut berduka cita atas kejadian tersebut. Tapi kalau dilihat duduk persoalannya, ini bermula dari KPU setempat yang tidak menerima pendaftaran calon,” tuturnya.

Fadli memaparkan masalah tersebut itu berawal dari penolakan pencalonan Simon Alom-Josia, sedangkan si calon telah membawa masa hingga ribuan orang.

“Sehingga terjadi yang tidak kami inginkan. Padahal, dia tidak hanya diusung oleh Gerindra saja. Tetapi ada PBR yang  mendukung dua suara. Ada tiga atau empat partai yang mendukung dia,” tambahnya. Menurut Fadli, pihaknya tidak menyalahkan partai yang mendukung Alom-Josia. Namun, pihak KPUD sayangnya tidak merespon para calon itu.

“Kami bukan bicara siapa dukung siapa. Mestinya kalau ada yang mendaftar, KPUD harus menerima terlebih dahulu. Jangan seperti itu,” sesal Fadli. Gerindra, tegasnya, tidak akan segan-segan menindak kader yang melakukan kesalahan atau keluar dari kode etik kepartaian.

“Kami juga akan segera mengklarifikasi jika ada kesalahan dari kader Gerindra,” tegas pria kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 ini. Seharusnya, lanjut Fadli, baik Alom-Josia ataupun Elfis Tabuni-Herry Dosinaen masih dapat mencalonkan diri sebagai bupati Puncak, tanpa adanya dukungan Gerindra. “Kami juga tidak menyalahkan partai lain untuk mendukungnya. Sebenarnya tanpa Gerindra pun dia bisa mencalonkan diri kok,” terang Fadli.

Sebelumnya, Minggu (31/7), kerusuhan terjadi antara warga pendukung Elvis Tabuni, Ketua DPRD Kabupaten Puncak dan pendukung Simon Alom, mantan caretaker Bupati Kabupaten Puncak yang baru dimekarkan. Insiden tersebut dipicu proses Pemilukada Kabupaten Puncak yang saat ini sedang berlangsung. Elvis Tabuni dan Simon Alom ikut dalam proses tersebut.