Gerindra: Impor BBM Melulu, Mana Janji Program Energi Terbarukan?

Gerindra: Impor BBM Melulu, Mana Janji Program Energi Terbarukan?

Gerindra Impor BBM Melulu, Mana Janji Program Energi Terbarukan
Wakil menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, salah satu kendala utama pengembangan energi terbarukan adalah soal harga yang mahal.

Tapi alasan ini sangat disayangkan, mengingat DPR telah menyetujui anggaran Rp 1 triliun untuk mengembangkan energi terbarukan. Dari jumlah itu, yang terserap hanya 2 persen. Kenapa penyerapan anggaran untuk pengembangan energi terbarukan sangat kecil? Mengapa cari gampangnya saja dengan impor BBM terus?

“Kondisi ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam mengembangkan energi terbarukan. Anggarannya sudah ada dan sudah disediakan, namun tak dimanfaatkan maksimal. Malah berdalih bahwa proses pengembangan energi terbarukan terhambat biaya,” tanya Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, Sabtu (23//12/2012)

Padahal, Fadli mengingatkan, pemerintah seharusnya fokus merealisasikan energi terbarukan dengan dana yang sudah dialokasikan. Sehingga dengan pemanfaatan maksimal, progres pengembangan energi terbarukan semakin lebih cepat.

“Pemerintah bisa menggandeng ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang kini justru banyak melakukan riset pengembangan energi alternatif di luar negeri,” imbuhnya.

Energi terbarukan, lanjut Fadli lagi, juga bisa memicu pendapatan petani karena sebagian besar bahannya dari produk pertanian.

Ia mengigatkan, saat ini 95 persen kebutuhan energi kita masih dipasok dari minyak, gas dan batu bara. Kondisi ini seharusnya lebih memacu pemerintah untuk meneliti pasokan energi alternatif yang bisa dikembangkan di Indonesia.