Gerindra Belasungkawa 8 Prajurit TNI dan 4 Sipil Tewas

Gerindra Belasungkawa 8 Prajurit TNI dan 4 Sipil Tewas

Gerindra Belasungkawa 8 Prajurit TNI dan 4 Sipil Tewas

Gugurnya delapan prajurit TNI dan 4 masyarakat sipil merupakan pukulan bagi bangsa Indonesia. Tindakan pembunuhan itu pengecut. Pelaku harus segera diungkap dan hukum harus ditegakkan. Keluarga besar Partai Gerindra berbela sungkawa sedalam-dalamnya.

Mereka gugur dalam aksi penembakan dan serangan dari orang tak dikenal di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, Papua 21 Februari lalu. Merespon kejadian itu, komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyatakan bahwa hal ini dikarenakan ketidaksiagaan TNI.

“Gerindra menyayangkan pernyataan sikap komisioner Komnas HAM tersebut. Di tengah kondisi berkabung, dan belum adanya investigasi, tentu sangat tidak tepat jika kita menyalahkan TNI yang telah berupaya menjaga pertahanan dan wilayah NKRI di sana. Itu tak akan menyelesaikan permasalahan di Papua,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, Senin (25/2/2013).

“Kami, Partai Gerindra mengecam keras sikap komisioner Komnas HAM itu. Pigai harus minta maaf. Pernyataan itu juga melukai keluarga yang tengah berkabung. Kami belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga prajurit dan 4 masyarakat yang gugur. Bagi kami gugurnya prajurit dalam tugas, memberi pelajaran berharga tentang nilai pengorbanan,” kata Fadli.

Semangat 8 prajurit TNI yang gugur untuk menjaga kedaulatan Indonesia, imbuhnya, harus selalu diteruskan, tak hanya oleh prajurit TNI yang lain, tapi oleh seluruh elemen bangsa ini.

Selain itu, kata Fadli lagi, Partai Gerindra juga mendesak pemerintah untuk memperkuat kapasitas TNI dalam menjalankan tugas mempertahankan kedaulatan NKRI. Perlu penguatan infrastruktur lapangan agar dalam tugas, TNI lebih mantap untuk antisipasi kejadian-kejadian yang dapat mengancam jiwa prajurit yang ditugaskan.