Fadli Zon: Ungkap Saja Jika Ada ‘Penunggang’ Gejolak di Papua

Fadli Zon: Ungkap Saja Jika Ada ‘Penunggang’ Gejolak di Papua

fadli zon

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon meminta pemerintah untuk terbuka terkait adanya pihak-pihak yang menunggangi gejolak di Papua yang terus terjadi hingga saat ini.

Hal itu dikatakan Fadli agar tak menimbulkan spekulasi.

“Saya mendengar pernyataan dari Menko Polhukam katanya ini ditunggangi oleh pihak tertentu, ada provokasi, harusnya ungkap dong siapa yang melakukan ini, jangan hanya bicara kemudian menimbulkan banyak sekali macam spekulasi,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).

Fadli menduga, tidak diungkapnya penunggang rusuh Papua, menunjukkan kegagalan pemerintah menangani konflik.

SBY dan AHY Beri Hormat Ala Militer di Depan Pemakaman Eyang Habibah

Seharusnya, di usia republik yang telah menginjak 74 tahun, permasalahan Papua sudah bisa diselesaikan.

“Jangan-jangan ini ketidakmampuan kita di dalam menangani masalah ini, seharusnya sudah 74 tahun kita merdeka dan Papua juga sudah bergabung dengan kita semenjak tahun 1969, harusnya sudah tidak ada lagi masalah, apalagi selama ini diklaim pembangunan di Papua itu sudah berhasil, infrastruktur dan lain-lain,” pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah mengaku mengetahui aktor penunggang yang membuat gejolak di Papua dan Papua Barat terus terjadi hingga saat ini.

Hal tersebut disampaikan Menko Polhukam Wiranto seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

“Saya terima laporan dari Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN, memang kerusuhan ini ada yang menunggangi, komporin, provokasi ada yang sengaja mendorong agar terjadi kekacauan,” ujar Wiranto

“Kami tahu siapa yang mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari kerusuhan dan kita peringatkan, siapapun dia, hentikan itu karena itu hanya ingin membuat suasana tidak stabil,” sambung Wiranto.

Namun terkait aktor penunggang tersebut dari dalam negeri atau luar negeri, Wiranto enggan menyebutnya dan akan segera ditangani.

“Saya enggak mau nyebut, tapi kami minta agar dihentikan,” ucap Wiranto.

 

Sumber