Presiden Jokowi akan menganugerahkan penghargaan tanda jasa yaitu Bintang Mahaputera Nararya untuk sejumlah tokoh. Salah satu di antaranya adalah Waketum Gerindra Fadli Zon.
Meski menerima penghargaan tersebut, eks Wakil Ketua DPR ini memastikan akan tetap bersikap kritis terhadap pemerintahan Jokowi.
“Ya saya kira enggak ada yang berubah. Saya berusaha tetap menjalankan amanat konstitusi sebagai anggota DPR tentu ya mengawasi pemerintah,” kata Fadli Zon kepada kumparan, Senin (10/8).”Legislasi dan lain-lain tapi check and balance penting,” imbuhnya.
“Kalau kita mengkritik satu kebijakan keliru itu tanda kita sayang dengan bangsa ini,” ujarnya.
Fadli lantas menjelaskan bahwa tak ingin pemerintahan Jokowi hanya dibanjiri pujian. Hal ini, kata dia, bukan bagian dari demokrasi.
“Ya kepada bangsa dan negara bayangkan kalau sebuah pemerintahan isinya hanya dipuja-puji dan legislatif hanya menjadi tukang stempel. Enggak ada demokrasi, namanya gitu,” jelasnya.
Sikap kritis Fadli juga tidak akan berubah meski Gerindra saat ini merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi.
Dia menegaskan ada perbedaan antara fungsi eksekutif dan legislatif.
“Ya pemerintah kan eksekutif. Kita kan berada di legislatif tugasnya berbeda dong melakukan check and balance itu,” pungkasnya.