Fadli Zon Soal Tokoh KAMI: Mereka Meluruskan Jalan yang Bengkok

Kemunculan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) telah dianggap murni untuk menyelamatkan demokrasi. Penyelamatan tersebut dilakukan dari ancaman minimnya checks and balances pemerintahan saat ini.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon. Fadli Zon menilai bahwa saat ini hampir semua tuntutan rakyat sedang dipertentangkan lagi oleh pemerintah.

Apalagi saat ini, Indonesia sudah menjalani demokrasi selama dua puluh tahun. Dalam contohnya, rakyat masa lalu begitu menentang korupsi dan nepotisme, tetapi kini korupsi dan tindakan menjurus nepotisme makin sering terjadi.

“Jika gerakan semacam KAMI ini tidak muncul, demokrasi kita sebenarnya sedang berada dalam ancaman,” ungkap Fadli dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Sebelumnya, Fadli Zon juga sempat berucap jika para deklarator KAMI sedang mewakafkan diri menJadi juru bicara rakyat. Fadli menambahkan, berbagai kanal politik yang seharusnya dapat menyalurkan kegelisahan publik, justru nampak macet, sehingga ia menilai wajar muncul para tokoh dari masyarakat mendeklarasikan KAMI.

Namun demikian, orang-orang yang menjadi deklarator KAMI bukan berarti pihak kalah karena demokrasi tidak mengenal kalah dan menang. Alih-alih kaum sakit hati, para deklarator KAMI ini, diklaim Fadli, memiliki reputasi yang terhormat dalam pergerakan demokrasi di Indonesia, sekaligus mereka mampu menjadi juru bicara bagi rakyat.

“Jadi, tokoh-tokoh yang mendeklarasikan KAMI kemarin bukanlah orang-orang kalah. Sebagian merupakan senior citizens yang punya reputasi terpuji. Mereka adalah orang-orang yang mewakafkan diri untuk meluruskan jalan yang bengkok. Dalam bingkai demokrasi, posisi mereka sangat terhormat,” jelas Fadli.

Artinya, selama dua puluh tahun Indonesia menjalani masa demokrasi, jangan biarkan juru bicara rakyat makin sedikit karena dapat menjadikan kekuasaan makin sulit dikontrol oleh rakyat yang telah memandatkannya kepada para penguasa.

Untuk itu, gerakan KAMI hadir sebagai vitamin yang menjadikan iklim demokrasi tetap terjaga, terutama keberpihakan terhadap rakyat. “Bagi saya, kehadiran KAMI merupakan vitamin bagi demokrasi,” pungkas Fadli.

Sumber