Fadli Zon: Sistem Ganjil-Genap Perlu Dikaji Ulang

Fadli Zon: Sistem Ganjil-Genap Perlu Dikaji Ulang

Waketum Gerindra Saya Tak Kenal Benjamin KetangWakil Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon menuturkan pemberlakuan kebijakan pembatasan kendaraan melalui nomor polisi ganjil perlu dikaji ulang.

“Sistem ganjil-genap bakal gagal mengatasi kemacetan lalulintas di wilayah Jakarta,” kata Fadli Zon melalui keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Fadli menuturkan sejumlah negara terbukti gagal menjalankan kebijakan nomor ganjil-genap untuk membatasi kendaraan dalam mengatasi kemacetan lalulintas.

Pimpinan Gerindra itu mencontohkan beberapa negara tersebut, seperti Athena, Yunani sejak 1982, Meksiko City (1989), Beijing, RRC (2008), Sao Paulo, Brazil (1997) dan Bogota, Kolombia (2000).

Fadli menyebutkan kebijakan itu menunjukkan hasil negatif, meski beberapa negara, seperti Athena, Meksiko City dan Beijing berdampak postif sementara yang mengurangi kemacetan sekitar 2,5 persen saat jam sibuk.

Namun, kebijakan nomor polisi ganji-genap berdampak terhadap masyarakat membeli mobil baru dalam jangka panjang.

“Perlu diingat bahwa kelas menengah punya opsi ini, bukan beralih ke kendaraan umum, namun efeknya menimbulkan kemacetan di luar kota yang tak menerapkan kebijakan ganjil genap,” ujar Fadli.

Fadli menambahkan Meksiko City, Bogota dan Beijing masih menerapkan kebijakan ganjil-genap, karena memiliki trasnportasi massa yang relatif bagus.

Kebijakan nomor polisi ganjil-genap di wilayah Jakarta akan meningkatkan pembelian kendaraan roda empat, karena belum tersedia transportasi massa yang memadai, tutur Fadli.

Lebih tepat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki transportasi massa seperti menambah 1.000 armada bus maupun perluasan halte.