Fadli Zon Sebut Pemerintah Gagal Menjamin Keselamatan Warga Wamena

Fadli Zon Sebut Pemerintah Gagal Menjamin Keselamatan Warga Wamena

fadli zon

Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, mendapat perhatian dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon. Melalui Twitter, ia membuat kultwit tentang Wamena yang terjadi konflik serta jatuhnya korban jiwa.

“Konflik dan kerusuhan yang terjadi di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Senin, 23 September 2019 lalu, merupakan tragedi kemanusiaan. #WamenaBerduka,” tulis @fadlizon di Twitter.

Fadli Zon menyebut kejadian di Wamena melihatkan jika pemerintah telah gagal menjamin keselamatan warga Wamena.

“Sebagai anak dari sebuah bangsa yang warganegaranya sangat plural, setiap konflik yang melibatkan sentimen etnik memang pantas menyakiti rasa kebangsaan kita. #WamenaBerduka,” kata dia.

Kata Fadli Zon, akibat konflik tersebut kini lebih dari lima ribu orang mengungsi dan ribuan lainnya terpaksa eksodus dengan perasaan traumatik. Namun, belum ada ungkapan belasungkawa dari Presiden Joko Widodo.

Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini mengatakan jika ada beberapa poin yang ingin ia sampaikan.

“Pertama, saya ingin menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga Minangkabau, serta saudara-saudara saya dari etnis lainnya pada bentrokan yang terjadi awal pekan kemarin. Kita sangat menyesalkan kejadian tersebut. #WamenaBerduka,” ujarnya.

Ia mengatakan jika tindakan pembantaian terhadap warga Minang adalah perbuatan biadab. Orang Minang merupakan warga yang cinta damai dan selalu berprinsip ‘Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung’.

“Kedua, IKM meminta agar aparat keamanan dan pemerintah setempat bergerak cepat memastikan keamanan dan keselamatan semua orang yang ada di Wamena. #WamenaBerduka,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya harus bisa melindungi dan memastikan keamanan masyarakat Minangkabau, juga etnis pendatang lainnya, yang bertahan di Wamena.

“Jaminan keamanan dan keselamatan ini penting, agar konflik dan kerusuhan kemarin tidak memancing konflik lebih luas. #WamenaBerduka,” kata dia.

Fadli mendapatkan informasi jika Pengurus DPW IKM Papua menghimpun ada sekitar 981 perantau Minang di Provinsi Papua, di mana 500 orang di antaranya tinggal di Wamena.

“Karena ini bukan pertama kalinya terjadi konflik horisontal berlatar belakang sentimen etnis di Wamena, pemerintah dan aparat keamanan mestinya menggunakan pendekatan yang hati-hati. #WamenaBerduka,” ujar dia.

Selain itu, Fadli meminta semua tokoh, baik Minang maupun tokoh Papua, baik yang ada di Papua maupun di Jakarta, agar bisa segera duduk bersama untuk menenangkan masyarakat.

“Terutama untuk memastikan agar tidak muncul kesalahpahaman dan prasangka pasca-konflik kemarin. Kita harus sama-sama berkepentingan konflik tersebut tidak merembet ke mana-mana. #WamenaBerduka,” tuturnya.

Kemudian, IKM berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi aspirasi dan membantu para korban karena banyak warga Minang tak lagi merasa aman, sehingga meminta dipulangkan ke kampung halaman.

“Sejauh ini saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Papua dan Sumatera Barat yg telah mengambil tanggung jawab dalam mengurus serta memulangkan jenazah para korban. Bantuan hendaknya juga diberikan untuk korban yang mengungsi, eksodus, dan mengalami trauma. #WamenaBerduka.”

Fadli Zon berharap kasus ini segera ditangani tuntas, agar tidak muncul kegelisahan di kalangan para perantau di Papua. Perdamaian adalah buah ikhtiar bersama.

“Tak boleh lagi ada diskriminasi agama, suku, golongan, maupun etnis tertentu. Dan negara harus hadir dalam melindungi warganya sebagai amanat konstitusi. #WamenaBerduka,” ucapnya.

 

Sumber