Fadli Zon: Pertarungan Saat Ini Nasionalis Relijius Vs Antek Asing Penjual Bangsa

Fadli Zon: Pertarungan Saat Ini Nasionalis Relijius Vs Antek Asing Penjual Bangsa

Fadli-Zon-kritik-Jokowi

Suhu politik menjelang Pemilu 17 April 2019 semakin memanas. Perang opini antara kubu calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin dan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin massif.

Sebelumnya mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dari kubu 01 membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut Pemilu 2019 adalah perang ideologi Pancasila dan ideologi Khilafah.

Kali ini giliran Wakil Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, membuat pernyataan yang tak kalah menohok.

Fadli Zon menyebut Pemilu 2019 adalah perang antara nasionalis relijius vs antek asing penjual bangsa.

“Pertarungan sekarang ini: Nasionalis Relijius sejati penjaga NKRI, membawa kebangkitan kedaulatan rakyat menuju masyakarat adil makmur VS Komprador antek asing penjual bangsa yg membawa kebangkrutan, penjajahan baru, fasilitator maraknya tenaga kerja asing,” cuit Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Rabu (3/4/2019).

Meski tak menyebut secara eksplisit, namun kelompok nasionalis relijius sejati diduga mewakili kubu 02. Sebab, Fadli Zon menyisipkan kata ‘adil makmur’ yang merupakan slogan capres 02, Prabowo-Sandi.

Sedangkan kelompok komprador antek asing penjual bangsa diduga ditujukan pada kubu 01.

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono menilai Pemilu 2019 yang digelar serentak 17 April mendatang sangat berbeda dari Pemilu pernah dilaksanakan di Indonesia.

Menurut Hendropriyono, pertarungan Pemilu 2019 sekarang ini adalah dua ideologi berbeda.

“Pemilu kali ini yang berhadap-hadapan bukan saja hanya subjeknya. Orang yang berhadapan bukan hanya kubu, kubu dari Pak Jokowi dan kubu dari Pak Prabowo, bukan. Tapi ideologi,” kata Hendropriyono di Gedung Pertemuan Kesatrian Soekarno Hatta, BIN, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (28/3).

Hendropriyono mengatakan, yang bertarung pada Pemilu kali ini adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah.

“Bahwa yang berhadap-hadapan adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah. Tinggal pilih yang mana. Rakyat harus jelas mengerti. Bahwa dia harus memilih yang bisa membikin dia selamat,” ujar Hendropriyono.

 

Sumber